24.2 C
Jakarta
Wednesday, March 19, 2025

Terinspirasi Saat Retret, Bupati Usulkan Pemasangan Alat Pengeras Penanda Waktu Berbuka Puasa

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), H. Halkinnor, mengusulkan pemasangan alat pengeras suara sebagai penanda masuknya waktu berbuka puasa selama bulan Ramadan.

Dia menilai, keberadaan sirine atau alat serupa akan membantu masyarakat berbuka secara serentak, sehingga tidak ada perbedaan waktu di berbagai masjid maupun lingkungan.

“Saya ingin adanya pengeras suara yang bisa dijangkau oleh masyarakat Kota Sampit dan sekitarnya. Jadi ketika buka puasa tiba, semua bisa berbuka serentak,” kata Halikinnor, beberapa waktu lalu.

Gagasan ini terinspirasi dari pengalamannya saat mengikuti retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, JawaTengah. Menurut dia, dalam kegiatan tersebut, setiap jadwal penting selalu diingatkan dengan suara keras, mulai dari pagi hingga malam.

Baca Juga :  Bupati Minta Atlet Kotim Tetap Waspada dan Terus Berjuang

“Saya ingat, saat waktu retret, selalu ada tanda keras yang berbunyi di jam-jam tertentu. Misalnya, jam 4 ada suara pengingat, jam 5 ada lagi. Begitu seterusnya hingga waktu istirahat malam,” kenangnya.

Atas dasar itu, Halikinnor ingin sistem serupa diterapkan di Kotim. la bahkan meminta sekretaris daerah (sekda) untuk berkoordinasi dengan perangkat daerah (PD) terkait guna merealisasikan ide tersebut.

“Dalam Islam, menyegerakan berbuka puasa itu sunnah. Namun di masyarakat kita, masih ada perbedaan waktu dalam berbuka. Ada masjid yang langsung azan setelah minum air putih. Ada juga yang makan dulu baru azan. Perbedaan ini bisa sekitar lima hingga tujuh menit,” ujarnya.

Agar tidak terjadi kebingungan, Halikinnor berharap alat penanda berbuka puasa ini bisa ditempatkan di lokasi strategis, seperti menara atau masjid, sehingga seluruh warga dapat mendengar dengan jelas.

Baca Juga :  FASI Upaya untuk Melatih Anak-Anak Agar Istiqamah Menjalankan Perintah Allah SWT

“Harapannya, masyarakat tidak lagi ragu-ragu soal waktu berbuka. Dengan adanya alat ini, semua bisa berbuka secara serentak dan lebih khusyuk menjalankan ibadah Rama- dan,” pungkasnya. (bah/ens/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), H. Halkinnor, mengusulkan pemasangan alat pengeras suara sebagai penanda masuknya waktu berbuka puasa selama bulan Ramadan.

Dia menilai, keberadaan sirine atau alat serupa akan membantu masyarakat berbuka secara serentak, sehingga tidak ada perbedaan waktu di berbagai masjid maupun lingkungan.

“Saya ingin adanya pengeras suara yang bisa dijangkau oleh masyarakat Kota Sampit dan sekitarnya. Jadi ketika buka puasa tiba, semua bisa berbuka serentak,” kata Halikinnor, beberapa waktu lalu.

Gagasan ini terinspirasi dari pengalamannya saat mengikuti retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, JawaTengah. Menurut dia, dalam kegiatan tersebut, setiap jadwal penting selalu diingatkan dengan suara keras, mulai dari pagi hingga malam.

Baca Juga :  Bupati Minta Atlet Kotim Tetap Waspada dan Terus Berjuang

“Saya ingat, saat waktu retret, selalu ada tanda keras yang berbunyi di jam-jam tertentu. Misalnya, jam 4 ada suara pengingat, jam 5 ada lagi. Begitu seterusnya hingga waktu istirahat malam,” kenangnya.

Atas dasar itu, Halikinnor ingin sistem serupa diterapkan di Kotim. la bahkan meminta sekretaris daerah (sekda) untuk berkoordinasi dengan perangkat daerah (PD) terkait guna merealisasikan ide tersebut.

“Dalam Islam, menyegerakan berbuka puasa itu sunnah. Namun di masyarakat kita, masih ada perbedaan waktu dalam berbuka. Ada masjid yang langsung azan setelah minum air putih. Ada juga yang makan dulu baru azan. Perbedaan ini bisa sekitar lima hingga tujuh menit,” ujarnya.

Agar tidak terjadi kebingungan, Halikinnor berharap alat penanda berbuka puasa ini bisa ditempatkan di lokasi strategis, seperti menara atau masjid, sehingga seluruh warga dapat mendengar dengan jelas.

Baca Juga :  FASI Upaya untuk Melatih Anak-Anak Agar Istiqamah Menjalankan Perintah Allah SWT

“Harapannya, masyarakat tidak lagi ragu-ragu soal waktu berbuka. Dengan adanya alat ini, semua bisa berbuka secara serentak dan lebih khusyuk menjalankan ibadah Rama- dan,” pungkasnya. (bah/ens/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru