LAMANDAU, PROKALTENG.CO – Dinas Perkebunan (Disbun) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui UPT Balai Perlindungan Perkebunan dan Pengawas Benih (BP3B) memastikan kualitas benih sawit di daerah dengan melakukan sertifikasi. Salah satu lokasi yang menjadi sasaran adalah Desa Guci, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, Selasa (18/2).
Sebanyak 41.168 batang benih sawit siap tanam milik PT. Menthobi Agro Raya telah melalui proses sertifikasi oleh Pengawas Benih Tanaman (PBT) UPT BP3B Disbun Kalteng. Selain itu, sertifikasi juga dilakukan pada 237.970 butir kecambah sawit milik PT. Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi di Desa Pandu Senjaya, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat.
Kepala UPT BP3B, David Hariyanto, menegaskan sertifikasi ini penting untuk menjamin mutu benih, melindungi petani dari peredaran benih palsu, serta meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit di Kalteng.
“Benih merupakan faktor utama dalam keberhasilan perkebunan. Dengan sertifikasi, kami memastikan petani mendapatkan bibit berkualitas dan bebas dari abnormalitas,” ujar David.
Ia menambahkan, pengawasan ketat terhadap distribusi benih juga dilakukan guna menjaga standar mutu dan mencegah peredaran benih ilegal di pasaran. (mmckalteng)
LAMANDAU, PROKALTENG.CO – Dinas Perkebunan (Disbun) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui UPT Balai Perlindungan Perkebunan dan Pengawas Benih (BP3B) memastikan kualitas benih sawit di daerah dengan melakukan sertifikasi. Salah satu lokasi yang menjadi sasaran adalah Desa Guci, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, Selasa (18/2).
Sebanyak 41.168 batang benih sawit siap tanam milik PT. Menthobi Agro Raya telah melalui proses sertifikasi oleh Pengawas Benih Tanaman (PBT) UPT BP3B Disbun Kalteng. Selain itu, sertifikasi juga dilakukan pada 237.970 butir kecambah sawit milik PT. Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi di Desa Pandu Senjaya, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat.
Kepala UPT BP3B, David Hariyanto, menegaskan sertifikasi ini penting untuk menjamin mutu benih, melindungi petani dari peredaran benih palsu, serta meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit di Kalteng.
“Benih merupakan faktor utama dalam keberhasilan perkebunan. Dengan sertifikasi, kami memastikan petani mendapatkan bibit berkualitas dan bebas dari abnormalitas,” ujar David.
Ia menambahkan, pengawasan ketat terhadap distribusi benih juga dilakukan guna menjaga standar mutu dan mencegah peredaran benih ilegal di pasaran. (mmckalteng)
