34.5 C
Jakarta
Friday, March 14, 2025

Bak Gladiator, Satu Siswa SMK di Semarang Meninggal usai Duel Satu Lawan Satu

PROKALTENG.CO-Aksi perkelahian antarpemuda kembali terjadi di wilayah Kota Semarang. Kejadian terbaru merenggut korban jiwa. Satu orang tewas dalam duel maut menggunakan senjata tajam.

Peristiwa terbaru ini terjadi di Jalan Barito, persisnya depan SMK dr Cipto, Rejosari, Semarang Timur, Rabu (12/2/2025) sekitar pukul 20.00 WIB.

Satu orang yang tewas diketahui berinisial Arga Pandu Widjanarko, 18, warga Kebonharjo, Tanjung Mas, Semarang Utara.

“Betul, korban pelajar SMK. Pelaku masih lidik,” ungkap Kapolsek Semarang Timur Iptu Andy Susanto, Kamis (13/2/2025).

Nyawa pelajar tersebut tidak terselamatkan saat ditangani dokter rumah sakit, Kamis (13/2/2025) sekitar pukul 00.05 WIB.

Di tubuh korban Arga terdapat empat luka tusukan di bagian punggung.

Selain itu, terdapat luka pada ibu jari tangan kanan hampir putus akibat serangan sajam dari lawannya.

“Korban dan pelaku duel, satu lawan satu. Korban terkena bacokan dibawa ke RS Pantiwilasa Citarum,” jelasnya.

Informasi yang beredar, awalnya korban dijemput rekannya di rumah korban, dan mereka berkumpul dengan rekan lainnya di kawasan SMK Negeri 10 Semarang Jalan Kokrosono Raya.

Baca Juga :  PKN 2023, Wadah Kolektif Wujud Kolaborasi dari Kebudayaan untuk Bumi Lestari

Di lokasi ini, korban bercerita akan duel dengan lawannya, siswa dari SMK Negeri 3 Semarang.

Kemudian, korban menuju semak-semak di dekat SMKN 10 Semarang dan mengambil senjata tajam.

Selanjutnya, bersama dua rekannya, korban berboncengan tiga mengendarai sepeda motor menuju lokasi kejadian.

Di tengah perjalanan, mereka sempat bertemu dengan rekan lainnya, dan bergabung bersama-sama ke Jalan Barito, depan SMK dr Cipto.

Sesampainya lokasi, sudah terdapat gerombolan lawannya. Korban duel satu lawan satu.

Hingga akhirnya korban terkena bacokan dan meninggal.

“Masih dalam penyelidikan bersama Tim Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang. Masih kita dalami, karena juga ada alumni yang ikut,” jelasnya.

Ketua  RT 04 RW 02 Kebonharjo, Tanjung Mas, Semarang Utara, Alimun, mengaku, warganya meninggal diduga setelah duel dengan orang lain, yang diduga berinisial S.

Sebelumnya, korban juga dijemput teman sebayanya sebelum duel dengan orang lain yang juga diduga pelajar.

Baca Juga :  Napi Kasus Korupsi di Semarang Kepergok Kluyuran Makan di Restoran, Kok Bisa?

“Korban sekolah di SMKN 10, Perkapalan, kelas 3. Besoknya ujian, sudah mau lulus. Ya, khawatirnya kalau ada balas dendam,” ujarnya.

Kabar meninggalnya korban membuat kaget keluarganya.

Pihak keluarga juga sempat mengecek CCTV di lingkungan kampung untuk memastikan orang yang menjemput korban.

Diketahui dari CCTV tersebut, korban dijemput dan diajak keluar oleh rekannya, Rabu (12/2/2025) sekitar pukul 18.17 WIB.

Alimun menyebut, tampak tak ada paksaan saat penjemputan tersebut.

“Malam-malam, pihak keluarga datang ke sini katanya mau ngecek CCTV di rumah sekitar. Katanya anaknya diajak keluar temannya, keluar sehat, kok tiba-tiba dikabari masuk rumah sakit,” jelasnya.

“Lukanya parah, bacokan di dada tembus ke paru-paru. Jarinya putus tiga, jari tengah, jari kelingking dan jari manis. Mungkin kena sabetan sajam,” jelasnya.

Kemarin, terlihat rumah duka dikunjungi banyak warga yang takziah.

Gapura gang akses masuk rumah korban terdapat papan pengumuman yang akan dimakamkan di TPU Bergota. (mha/aro/jpg)

 

PROKALTENG.CO-Aksi perkelahian antarpemuda kembali terjadi di wilayah Kota Semarang. Kejadian terbaru merenggut korban jiwa. Satu orang tewas dalam duel maut menggunakan senjata tajam.

Peristiwa terbaru ini terjadi di Jalan Barito, persisnya depan SMK dr Cipto, Rejosari, Semarang Timur, Rabu (12/2/2025) sekitar pukul 20.00 WIB.

Satu orang yang tewas diketahui berinisial Arga Pandu Widjanarko, 18, warga Kebonharjo, Tanjung Mas, Semarang Utara.

“Betul, korban pelajar SMK. Pelaku masih lidik,” ungkap Kapolsek Semarang Timur Iptu Andy Susanto, Kamis (13/2/2025).

Nyawa pelajar tersebut tidak terselamatkan saat ditangani dokter rumah sakit, Kamis (13/2/2025) sekitar pukul 00.05 WIB.

Di tubuh korban Arga terdapat empat luka tusukan di bagian punggung.

Selain itu, terdapat luka pada ibu jari tangan kanan hampir putus akibat serangan sajam dari lawannya.

“Korban dan pelaku duel, satu lawan satu. Korban terkena bacokan dibawa ke RS Pantiwilasa Citarum,” jelasnya.

Informasi yang beredar, awalnya korban dijemput rekannya di rumah korban, dan mereka berkumpul dengan rekan lainnya di kawasan SMK Negeri 10 Semarang Jalan Kokrosono Raya.

Baca Juga :  PKN 2023, Wadah Kolektif Wujud Kolaborasi dari Kebudayaan untuk Bumi Lestari

Di lokasi ini, korban bercerita akan duel dengan lawannya, siswa dari SMK Negeri 3 Semarang.

Kemudian, korban menuju semak-semak di dekat SMKN 10 Semarang dan mengambil senjata tajam.

Selanjutnya, bersama dua rekannya, korban berboncengan tiga mengendarai sepeda motor menuju lokasi kejadian.

Di tengah perjalanan, mereka sempat bertemu dengan rekan lainnya, dan bergabung bersama-sama ke Jalan Barito, depan SMK dr Cipto.

Sesampainya lokasi, sudah terdapat gerombolan lawannya. Korban duel satu lawan satu.

Hingga akhirnya korban terkena bacokan dan meninggal.

“Masih dalam penyelidikan bersama Tim Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang. Masih kita dalami, karena juga ada alumni yang ikut,” jelasnya.

Ketua  RT 04 RW 02 Kebonharjo, Tanjung Mas, Semarang Utara, Alimun, mengaku, warganya meninggal diduga setelah duel dengan orang lain, yang diduga berinisial S.

Sebelumnya, korban juga dijemput teman sebayanya sebelum duel dengan orang lain yang juga diduga pelajar.

Baca Juga :  Napi Kasus Korupsi di Semarang Kepergok Kluyuran Makan di Restoran, Kok Bisa?

“Korban sekolah di SMKN 10, Perkapalan, kelas 3. Besoknya ujian, sudah mau lulus. Ya, khawatirnya kalau ada balas dendam,” ujarnya.

Kabar meninggalnya korban membuat kaget keluarganya.

Pihak keluarga juga sempat mengecek CCTV di lingkungan kampung untuk memastikan orang yang menjemput korban.

Diketahui dari CCTV tersebut, korban dijemput dan diajak keluar oleh rekannya, Rabu (12/2/2025) sekitar pukul 18.17 WIB.

Alimun menyebut, tampak tak ada paksaan saat penjemputan tersebut.

“Malam-malam, pihak keluarga datang ke sini katanya mau ngecek CCTV di rumah sekitar. Katanya anaknya diajak keluar temannya, keluar sehat, kok tiba-tiba dikabari masuk rumah sakit,” jelasnya.

“Lukanya parah, bacokan di dada tembus ke paru-paru. Jarinya putus tiga, jari tengah, jari kelingking dan jari manis. Mungkin kena sabetan sajam,” jelasnya.

Kemarin, terlihat rumah duka dikunjungi banyak warga yang takziah.

Gapura gang akses masuk rumah korban terdapat papan pengumuman yang akan dimakamkan di TPU Bergota. (mha/aro/jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru