Kesepian adalah perasaan yang muncul tiba-tiba, seringkali tanpa disadari. Terkadang, hal ini dapat terwujud dalam tindakan, terutama saat berada di tempat umum.
Beberapa dari mereka yang merasa agak kesepian cenderung melakukan hal-hal tertentu di depan umum, hal-hal yang bahkan tidak mereka sadari. Seolah-olah alam bawah sadarnya mencoba memberi sinyal kesepian kepada dunia, berharap seseorang akan memperhatikan dan mengulurkan tangan.
Dilansir dari Hack Spirit, terdapat delapan perilaku yang kerap ditunjukkan oleh orang-orang kesepian di depan umum tanpa mereka sadari. Tanda halus ini akan membantu perasaan diri sendiri dengan lebih baik dan menjangkau orang lain yang merasa sendirian.
- Kompensasi berlebihan dengan teknologi
Kita semua pernah melihat beberapa orang-orang yang asyik dengan telepon pintar atau tablet mereka, hampir tidak memperhatikan dunia di sekitarnya. Ini merupakan pemandangan umum di tempat umum.
Seringkali, perilaku ini bisa menjadi tanda kesepian. Membenamkan diri dalam dunia sosial virtual terkadang bisa menjadi upaya untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh interaksi sosial di dunia nyata.
Tentu saja, kita semua menggunakan perangkat digital untuk tetap terhubung dan mendapat informasi. Namun bila kamu memperhatikan seseorang yang terlalu bergantung pada teknologi, khususnya saat dikelilingi orang lain, mereka mungkin tengah menghadapi perasaan terisolasi .
Ketergantungan pada teknologi sebagai penyangga terhadap dunia sekitar dapat menjadi sinyal kesepian yang tidak disadari.
- Sering makan sendirian
Beberapa orang menikmati makan dengan tenang sendirian sesekali. Ada sesuatu yang damai saat tidak harus mengobrol dan menikmati makanan. Namun, kebiasaan makan sendirian ini bukan hanya tentang menikmati kebersamaan dengan diri sendiri.
Itu pertanda bahwa mereka mungkin merasa kesepian dan terisolasi. Makan merupakan aktivitas dasar manusia, yang sering dilakukan bersama orang lain. Ketika kita memilih untuk melakukannya sendiri berulang kali, alam bawah sadar kita mungkin memberitahu kita bahwa kita merasa kesepian.
- Menghindari kontak mata
Kontak mata merupakan bentuk komunikasi non-verbal yang ampuh. Dengan begitulah kita terhubung dengan orang lain, mengekspresikan empati, dan membangun kepercayaan.
Tetapi ketika seseorang merasa kesepian, mereka mungkin secara tidak sadar menghindari kontak mata. Orang yang merasa terputus secara sosial cenderung menghindari menatap langsung ke mata orang lain.
Mereka berteori bahwa ini mungkin merupakan cara untuk melindungi diri dari penolakan sosial, ketakutan yang umum di antara mereka yang merasa sendirian.
- Terlalu banyak berbagi dengan orang asing
Kita semua memiliki momen saat berbagi terlalu banyak hal dengan seseorang yang baru kita temui. Namun, bagi sebagian orang, hal ini dapat menjadi kejadian biasa, dan seringkali menjadi tanda kesepian.
Saat seseorang merasa terisolasi, kita mungkin secara tidak sadar mencoba menjalin koneksi dengan mengungkapkan detail atau pengalaman pribadi. Mereka berharap dengan membuka diri, mereka dapat mendorong orang lain untuk melakukan hal serupa dan membentuk ikatan.
Hal ini terkadang bisa menjadi bumerang, karena terlalu banyak berbagi bisa membuat orang lain merasa tidak nyaman dan cenderung tidak terlibat lebih jauh.
- Menghabiskan lebih banyak waktu di ruang publik
Ada kenyamanan unik yang dapat ditawarkan oleh ruang publik seperti taman, kafe, atau perpustakaan, dengungan obrolan orang lain yang menenangkan, rasa memiliki, dan kelegaan karena tidak sendirian.
Bagi mereka yang merasa kesepian, tempat-tempat ini dapat berfungsi sebagai tempat perlindungan. Mereka mungkin menghabiskan waktu berjam-jam duduk di bangku taman atau berlama-lama di kedai kopi, hanya untuk merasakan hubungan antarmanusia, meski dari jauh.
Mungkin tampak paradoks, yaitu mencari teman dari orang asing saat merasa sendirian. Namun, paradoks inilah yang mengungkapkan kedalaman kerinduan mereka akan koneksi. Itu adalah seruan hening untuk persahabatan dan harapan bahwa seseorang mungkin memperhatikan dan mengulurkan tangan.
- Jarang mengambil foto
Ini bukan karena mereka lebih suka menikmati momen daripada mengabadikannya, tetapi lebih dari itu. Kurangnya orang dalam foto merupakan cerminan kurangnya orang dalam hidup saat itu.
Saat kita merasa kesepian, kita mungkin tidak ingin mengabadikan momen atau kenangan karena rasanya tidak ada apa pun atau siapa pun yang layak diabadikan. Ini bisa jadi merupakan tanda halus dari kesepian, bisikan pelan dari kerinduan akan hubungan yang bermakna.
- Menghindari interaksi social
Meski mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, orang yang kesepian seringkali menghindari interaksi sosial. Bukan berarti mereka tidak mendambakan koneksi, tetapi lebih pada rasa takut ditolak atau kecemasan yang muncul saat bersosialisasi.
Mereka mungkin memperhatikan hal ini di tempat umum di mana seseorang tampak menyendiri, bahkan ketika ada kesempatan untuk berinteraksi. Mereka mungkin tetap memakai headphone, menghindari basa-basi, atau memilih tempat terpencil untuk duduk.
Penghindaran ini dapat menjadi mekanisme pertahanan, cara melindungi diri dari potensi rasa sakit emosional. Namun, hal itu juga dapat memperparah siklus kesepian, sehingga makin sulit menjalin hubungan.
- Terlalu memperhatikan orang lain
Mengamati orang dapat menjadi kegiatan mengisi waktu luang yang menyenangkan, suatu cara untuk mengamati dunia dan keberagaman penghuninya. Namun bagi mereka yang merasa kesepian, ini bisa menjadi lebih dari sekadar aktivitas biasa.
Orang yang kesepian mungkin mendapati dirinya terlalu banyak mengamati orang lain, hampir seolah-olah mereka merasakan kehadiran orang lain secara tidak langsung. Mereka mengamati interaksi, tawa, pandangan bersama, dan mendambakan hubungan semacam itu.
Perilaku ini seringkali merupakan permohonan diam-diam untuk ditemani, kerinduan untuk berinteraksi sosial dan itu mungkin merupakan tanda kesepian yang paling jelas.(jpc)