34.5 C
Jakarta
Friday, November 1, 2024

THR Cair, Konsumsi Masyarakat Akan Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Konsumsi
rumah tangga bakal terdorong pada kuartal II tahun ini. Salah satu faktornya
adalah meningkatnya konsumsi secara seasonal karena pada Mei dan Juni merupakan
Ramadan dan Lebaran. Kemudian, konsumsi juga meningkat karena THR karyawan
rata-rata cair pada Mei dan Juni.

Ekonom DBS
Indonesia Maysita Crystallin menyatakan, konsumsi rumah tangga pada kuartal II
akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi. ’’Konsumsi tumbuh 5,1–5,2
persen saya kira sudah cukup bagus,’’ ujarnya seperti dikutip Jawa Pos, Sabtu
(25/5).

Menurut Sita,
inflasi secara keseluruhan akan terkendali pada kuartal II tahun ini. Meski
permintaan meningkat karena Ramadan dan Lebaran. Hal itu membuat daya beli
masyarakat masih bagus.

Baca Juga :  Pakar Epidemi UI Ragukan Obat Covid Unair

Kecuali pada
beberapa komoditas seperti bawang dan tiket pesawat. Dia memperkirakan ada
dorongan yang cukup kuat dari komoditas tersebut kepada inflasi. Secara
keseluruhan, masyarakat akan melakukan pembelian karena kebutuhan bahan makanan
dan tiket perjalanan tinggi.

Menteri
Keuangan Sri Mulyani mengatakan, 232 pemda sudah membayar THR. Mereka tersebar
di 13 provinsi, 182 kabupaten, dan 37 kota. Dana THR yang telah dicairkan
mencapai Rp 19 triliun atau 95 persen dari alokasi dana Rp 20 triliun. ’’Kami
berharap ada multiplier effect yang dihadirkan dari konsumsi ini. Kalau dia
beli makanan dan baju baru, nanti efeknya kepada para produsennya dan
perdagangan,’’ kata Ani, sapaan akrabnya.

Baca Juga :  Dalam 2 Hari, Jokowi Kantongi 80 Nama Terduga Terinfeksi Virus Korona

Selain itu,
lanjut dia, hal tersebut bergantung situasi keamanan negara. Ani berharap tidak
terjadi lagi kerusuhan maupun kejadian-kejadian yang bisa menahan perputaran
uang dari konsumsi rumah tangga. ’’Kami ingin situasi politik tetap kondusif.
Sehingga confidence dari konsumen akan tetap terjaga,’’ jelasnya.

Menurut Ani,
prospek pertumbuhan ekonomi pada kuartal II ini cukup baik. Selain konsumsi
rumah tangga melonjak, aktivitas produksi meningkat karena demand konsumen
untuk Lebaran juga naik. Kondisi itu merupakan momentum pertumbuhan ekonomi
yang harus dijaga bersama. Jika faktor politik dan keamanan mengganggu, hal
tersebut bisa menghambat momentum pertumbuhan ekonomi.(Jpc)

Konsumsi
rumah tangga bakal terdorong pada kuartal II tahun ini. Salah satu faktornya
adalah meningkatnya konsumsi secara seasonal karena pada Mei dan Juni merupakan
Ramadan dan Lebaran. Kemudian, konsumsi juga meningkat karena THR karyawan
rata-rata cair pada Mei dan Juni.

Ekonom DBS
Indonesia Maysita Crystallin menyatakan, konsumsi rumah tangga pada kuartal II
akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi. ’’Konsumsi tumbuh 5,1–5,2
persen saya kira sudah cukup bagus,’’ ujarnya seperti dikutip Jawa Pos, Sabtu
(25/5).

Menurut Sita,
inflasi secara keseluruhan akan terkendali pada kuartal II tahun ini. Meski
permintaan meningkat karena Ramadan dan Lebaran. Hal itu membuat daya beli
masyarakat masih bagus.

Baca Juga :  Pakar Epidemi UI Ragukan Obat Covid Unair

Kecuali pada
beberapa komoditas seperti bawang dan tiket pesawat. Dia memperkirakan ada
dorongan yang cukup kuat dari komoditas tersebut kepada inflasi. Secara
keseluruhan, masyarakat akan melakukan pembelian karena kebutuhan bahan makanan
dan tiket perjalanan tinggi.

Menteri
Keuangan Sri Mulyani mengatakan, 232 pemda sudah membayar THR. Mereka tersebar
di 13 provinsi, 182 kabupaten, dan 37 kota. Dana THR yang telah dicairkan
mencapai Rp 19 triliun atau 95 persen dari alokasi dana Rp 20 triliun. ’’Kami
berharap ada multiplier effect yang dihadirkan dari konsumsi ini. Kalau dia
beli makanan dan baju baru, nanti efeknya kepada para produsennya dan
perdagangan,’’ kata Ani, sapaan akrabnya.

Baca Juga :  Dalam 2 Hari, Jokowi Kantongi 80 Nama Terduga Terinfeksi Virus Korona

Selain itu,
lanjut dia, hal tersebut bergantung situasi keamanan negara. Ani berharap tidak
terjadi lagi kerusuhan maupun kejadian-kejadian yang bisa menahan perputaran
uang dari konsumsi rumah tangga. ’’Kami ingin situasi politik tetap kondusif.
Sehingga confidence dari konsumen akan tetap terjaga,’’ jelasnya.

Menurut Ani,
prospek pertumbuhan ekonomi pada kuartal II ini cukup baik. Selain konsumsi
rumah tangga melonjak, aktivitas produksi meningkat karena demand konsumen
untuk Lebaran juga naik. Kondisi itu merupakan momentum pertumbuhan ekonomi
yang harus dijaga bersama. Jika faktor politik dan keamanan mengganggu, hal
tersebut bisa menghambat momentum pertumbuhan ekonomi.(Jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru