PAHA mati rasa dapat digambarkan sebagai sensasi kebas dan kesemutan di sebagian atau seluruh area paha. Tak jarang kondisi ini dapat memicu rasa tidak nyaman dan menghambat gerak tubuh. Penyebab paha mati rasa pun beragam, sehingga penanganan perlu dilakukan secara tepat.
Paha mati rasa terjadi ketika saraf yang terletak di paha mengalami gangguan, sehingga menimbulkan sensasi kebas atau mati rasa, nyeri, dan kesemutan. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun, pada kondisi tertentu, paha mati rasa dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu.
Berbagai Penyebab Paha Mati Rasa
Paha mati rasa umumnya disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari, seperti sering mengenakan celana yang terlalu ketat dan berolahraga terlalu intens. Namun, mati rasa pada paha juga dapat disebabkan kondisi tertentu, seperti obesitas, kehamilan, diabetes, atau saraf terjepit.
Selain berbagai kondisi di atas, paha mati rasa juga dapat disebabkan oleh masalah kesehatan, seperti:
1. Meralgia parestetika
Meralgia parestetika merupakan penyebab paha mati rasa yang paling umum. Kondisi ini dapat menimbulkan kesemutan, kebas, dan sensasi terbakar di paha. Meralgia parestetika dapat terjadi akibat adanya tekanan pada saraf di paha, misalnya karena menggunakan celana yang terlalu ketat atau memiliki kondisi tertentu seperti obesitas.
Meralgia parestetika memang dapat menghambat aktivitas sehari-hari. Namun, kondisi ini biasanya tidak berbahaya karena tidak mengganggu kesehatan otot atau bahkan menyebabkan sulit berjalan.
2. Otot tegang
Otot dapat mengalami ketegangan saat digunakan secara intens, misalnya saat berolahraga atau mengangkat beban berat. Kondisi ini dapat memicu rasa nyeri, paha mati rasa, dan kejang otot akibat saraf-saraf di otot paha terganggu.
Jika paha mati rasa tidak kunjung reda setelah dilakukan penanganan, kondisi tersebut bisa menjadi tanda cedera yang lebih serius.
3. Saraf tulang belakang tertekan
Radikulopati adalah kondisi di mana saraf yang terletak di tulang belakang tertekan oleh jaringan di sekitarnya. Kondisi ini bisa menyebabkan area di sekitar saraf yang terjepit terasa nyeri, mati rasa, atau kesemutan.
Jika saraf yang terjepit berada pada ketinggian tulang lumbal ke-3 (L3) atau ke-4 (L4) di bagian tulang belakang bawah, kondisi ini dapat menyebabkan paha mati rasa.
4. Saraf di paha terganggu
Saraf femoralis adalah saraf yang menjalar dari bagian panggul sampai paha. Saraf ini berperan untuk menggerakkan kaki dan mengaktifkan indra peraba di kulit paha.
Jika saraf femoralis mengalami tekanan, cedera, atau terkena tumor, maka dapat terjadi disfungsi saraf. Kondisi ini bisa menyebabkan turunnya fungsi motorik dan indra peraba di bagian paha serta kaki. Gejala yang dapat muncul saat gangguan terjadi, misalnya paha mati rasa, sulit berjalan, dan rasa nyeri.
5. Diabetes
Diabetes dapat mengganggu kinerja saraf. Selain itu, kondisi ini juga dapat mengganggu suplai oksigen dan nutrisi ke saraf, sehingga bisa menyebabkan kerusakan atau gangguan pada fungsi saraf pada penderita diabetes atau disebut juga neuropati diabetik.
Neuropati diabetik umumnya mengganggu saraf di kaki dan telapak kaki, tetapi bisa juga menyerang saraf lainnya, seperti saraf di tangan. Gejala neuropati diabetik meliputi rasa nyeri, mati rasa, otot melemah, dan kesemutan.
6. Skiatika
Skiatika adalah nyeri saraf yang disebabkan cedera atau iritasi pada saraf skiatik. Saraf ini merupakan saraf terpanjang di tubuh yang menjalar dari punggung bawah ke bagian belakang kaki.
Jika saraf skiatik mengalami gangguan, hal ini dapat memengaruhi gerak dan fungsi punggung bawah, pinggul, paha, telapak kaki, serta jari-jari kaki. Salah satu gejala yang muncul adalah rasa nyeri yang disertai kesemutan atau mati rasa.
Langkah Penanganan Paha Mati Rasa
Ada beragam penyebab paha mati rasa, sehingga penanganan yang diberikan perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Mengistirahatkan paha yang mati rasa
- Mengompres paha dengan air hangat
- Memijat paha yang mati rasa
- Mengonsumsi obat seperti parasetamol atau ibuprofen
Jika langkah-langkah penanganan di atas sudah dilakukan tetapi gejala paha mati rasa tidak ada perubahan atau menyebar ke bagian kaki lain, kondisi tersebut memerlukan penanganan medis.
Untuk mencegah timbulnya kondisi seperti paha mati rasa, ada beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan, misalnya dengan melakukan peregangan sebelum berolahraga, menghindari penggunaan pakaian terlalu ketat, menjaga postur dan berat badan ideal, serta membatasi konsumsi gula.
Paha mati rasa umumnya akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika kondisi ini tidak kunjung membaik, Anda dapat berkonsultasi secara online melalui Chat Bersama Dokter. Melalui konsultasi ini, dokter dapat memberikan saran serta arahan yang sesuai dengan penyebab dan kondisi yang Anda alami. (*alodokter)
Â