32.1 C
Jakarta
Saturday, November 2, 2024

Dislutkan Kalteng Gelar Pelatihan Olah Kerajinan Tangan dari Kulit Kerang dan Sisik Ikan

PROKALTENG.CO – Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalimantan Tengah (Kalteng)  menggelar pelatihan pengolahan kerajinan tangan dari kulit kerang dan sisik ikan di Desa Beranggau Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas, Jumat (1/11).

Kepala Bidang Kelautan dan Pesisir Dislutkan Kalteng Zur Rawdoh mengatan, selama ini, kulit kerang dan sisik ikan diketahui sebagai limbah perikanan yang dibuang dan tidak dapat dimanfaatkan kembali. Namun, ternyata limbah hasil perikanan berupa kulit kerang dan sisik ikan apabila diolah dengan benar maka akan menjadi sumber penghasilan keluarga.

“Adanya pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah limbah perikanan menjadi komoditas yang bernilai jual,” ujarnya, saat menutup kegiatan.

Lebih lanjut, Zur Rawdoh mengungkapkan, melalui pelatihan ini maka dapat dilakukan pemberdayaan masyarakat pesisir khususnya istri nelayan atau wanita nelayan untuk memiliki keterampilan mengolah limbah perikanan berupa kulit kerang dan sisik ikan.

Dalam pelatihan yang telah dimulai sejak tanggal 30 Oktober 2024 ini dihadirkan pelatih yang memiliki pengalaman dalam pengolahan limbah perikanan sebagai narasumber yang berasal dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan PD.I. Yogyakarta Siswanto dan Pengrajin dari Rembang Wiwik Kristianti. Para pelatih ini mengajarkan cara-cara mengolah limbah hasil perikanan sehingga menjadi produk siap jual berupa aksesoris anting, kalung, gelang, hingga lampu hias.

Baca Juga :  PUPR dan Balai Jalan Langsung Tangani Jalan Rusak Akibat Banjir

Pada pelatihan yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa Beranggau Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas ini melibatkan masyarakat pesisir di Kabupaten Kapuas pada umumnya, dan khususnya yang berada di Kecamatan Kapuas Kuala yaitu Desa Beranggau, Desa Palampai, Desa Batanjung, Desa Lupak Dalam, Desa Lupak Timur, Desa Pematang, Desa Pematang Sambas, serta stakeholder pada Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Desa dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang.

Kepala Desa Beranggau, Suriadi yang hadir dalam kegiatan ini merasa bersyukur dengan dilaksanakan kegiatan pelatihan pengolahan limbah perikanan di wilayahnya.

“Kami mengucapkan terima kasih karena Desa Beranggau sudah dipilih sebagai salah satu lokasi pelatihan pengolahan limbah perikanan yang sangat bermanfaat sekali, terutama untuk ibu-ibu nelayan di sini dan kami pun berharap bahwa pelatihan semacam ini akan dilanjutkan kembali dengan pelatihan-pelatihan lainnya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Tak Puas UU Omnibus Law, Plt Gubernur Sarankan Ajukan Yudicial Riview

Kepala Dislutkan Provinsi Kalteng H. Darliansjah menyampaikan bahwa pelatihan ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya Pemerintah Provinsi Kalteng dalam melakukan pemberdayaan masyarakat pesisir, khususnya istri/wanita nelayan.

“Kami berharap dengan dilaksanakannya pelatihan ini dapat memberi nilai tambah kepada ibu-ibu nelayan. Sehingga memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah limbah perikanan berupa kulit kerang dan sisik ikan sebagai sumber penghasilan lain untuk peningkatan kesejahteraan keluarga,”ujarnya.

Sebagai informasi, hasil kerajinan tangan dalam pelatihan pengolahan limbah perikanan dari kulit kerang dan sisik ikan ini, akan diikutsertakan dalam pameran produk kerajinan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada tanggal 8 November 2024 mendatang.(mmckalteng/hfz)

PROKALTENG.CO – Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalimantan Tengah (Kalteng)  menggelar pelatihan pengolahan kerajinan tangan dari kulit kerang dan sisik ikan di Desa Beranggau Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas, Jumat (1/11).

Kepala Bidang Kelautan dan Pesisir Dislutkan Kalteng Zur Rawdoh mengatan, selama ini, kulit kerang dan sisik ikan diketahui sebagai limbah perikanan yang dibuang dan tidak dapat dimanfaatkan kembali. Namun, ternyata limbah hasil perikanan berupa kulit kerang dan sisik ikan apabila diolah dengan benar maka akan menjadi sumber penghasilan keluarga.

“Adanya pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah limbah perikanan menjadi komoditas yang bernilai jual,” ujarnya, saat menutup kegiatan.

Lebih lanjut, Zur Rawdoh mengungkapkan, melalui pelatihan ini maka dapat dilakukan pemberdayaan masyarakat pesisir khususnya istri nelayan atau wanita nelayan untuk memiliki keterampilan mengolah limbah perikanan berupa kulit kerang dan sisik ikan.

Dalam pelatihan yang telah dimulai sejak tanggal 30 Oktober 2024 ini dihadirkan pelatih yang memiliki pengalaman dalam pengolahan limbah perikanan sebagai narasumber yang berasal dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan PD.I. Yogyakarta Siswanto dan Pengrajin dari Rembang Wiwik Kristianti. Para pelatih ini mengajarkan cara-cara mengolah limbah hasil perikanan sehingga menjadi produk siap jual berupa aksesoris anting, kalung, gelang, hingga lampu hias.

Baca Juga :  PUPR dan Balai Jalan Langsung Tangani Jalan Rusak Akibat Banjir

Pada pelatihan yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa Beranggau Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas ini melibatkan masyarakat pesisir di Kabupaten Kapuas pada umumnya, dan khususnya yang berada di Kecamatan Kapuas Kuala yaitu Desa Beranggau, Desa Palampai, Desa Batanjung, Desa Lupak Dalam, Desa Lupak Timur, Desa Pematang, Desa Pematang Sambas, serta stakeholder pada Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Desa dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang.

Kepala Desa Beranggau, Suriadi yang hadir dalam kegiatan ini merasa bersyukur dengan dilaksanakan kegiatan pelatihan pengolahan limbah perikanan di wilayahnya.

“Kami mengucapkan terima kasih karena Desa Beranggau sudah dipilih sebagai salah satu lokasi pelatihan pengolahan limbah perikanan yang sangat bermanfaat sekali, terutama untuk ibu-ibu nelayan di sini dan kami pun berharap bahwa pelatihan semacam ini akan dilanjutkan kembali dengan pelatihan-pelatihan lainnya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Tak Puas UU Omnibus Law, Plt Gubernur Sarankan Ajukan Yudicial Riview

Kepala Dislutkan Provinsi Kalteng H. Darliansjah menyampaikan bahwa pelatihan ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya Pemerintah Provinsi Kalteng dalam melakukan pemberdayaan masyarakat pesisir, khususnya istri/wanita nelayan.

“Kami berharap dengan dilaksanakannya pelatihan ini dapat memberi nilai tambah kepada ibu-ibu nelayan. Sehingga memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah limbah perikanan berupa kulit kerang dan sisik ikan sebagai sumber penghasilan lain untuk peningkatan kesejahteraan keluarga,”ujarnya.

Sebagai informasi, hasil kerajinan tangan dalam pelatihan pengolahan limbah perikanan dari kulit kerang dan sisik ikan ini, akan diikutsertakan dalam pameran produk kerajinan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada tanggal 8 November 2024 mendatang.(mmckalteng/hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru