PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Ketua Tim Kampanye Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah nomor urut 2, Nadalsyah Koyem dan Supian Hadi (SHD), Sigit Karyawan Yunianto (SKY), menegaskan komitmen untuk menghilangkan pengkotak-ngotakan jika paslon tersebut terpilih.
“Apabila Nadalsyah Koyem dan SHD terpilih, tidak ada pengkotak-ngotakan,” ujar Sigit dalam kegiatan Hasupa Hasundau yang diadakan bersama Pendeta, Penutua, Diakon, Pemuda, Perempuan, dan Bapak-Bapak di Gedung Sangkuwong Palangka Raya, pada Sabtu (12/10).
Sebagai anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Tengah, SKY menjelaskan bahwa pengalaman Nadalsyah Koyem sebagai Bupati Barito Utara menunjukkan bahwa wakil bupatinya berasal dari kalangan non-Muslim.
“Pasangan Nadalsyah Koyem dan SHD lahir bukan hanya untuk kepentingan individu, kelompok, suku, atau identitas tertentu. Ini adalah keputusan yang berkeinginan membangun Kalteng berdasarkan berbagai latar belakang dengan filosofi huma betang,” jelasnya.
Sementara itu, Nadalsyah Koyem, calon gubernur nomor urut 2, menegaskan bahwa kehadirannya dalam pemilihan tidak didasarkan pada afiliasi agama tertentu.
“Saya sudah dua periode menjabat sebagai bupati, dan teman-teman saya banyak dari kalangan non-Muslim,” ungkapnya. (hfz)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Ketua Tim Kampanye Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah nomor urut 2, Nadalsyah Koyem dan Supian Hadi (SHD), Sigit Karyawan Yunianto (SKY), menegaskan komitmen untuk menghilangkan pengkotak-ngotakan jika paslon tersebut terpilih.
“Apabila Nadalsyah Koyem dan SHD terpilih, tidak ada pengkotak-ngotakan,” ujar Sigit dalam kegiatan Hasupa Hasundau yang diadakan bersama Pendeta, Penutua, Diakon, Pemuda, Perempuan, dan Bapak-Bapak di Gedung Sangkuwong Palangka Raya, pada Sabtu (12/10).
Sebagai anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Tengah, SKY menjelaskan bahwa pengalaman Nadalsyah Koyem sebagai Bupati Barito Utara menunjukkan bahwa wakil bupatinya berasal dari kalangan non-Muslim.
“Pasangan Nadalsyah Koyem dan SHD lahir bukan hanya untuk kepentingan individu, kelompok, suku, atau identitas tertentu. Ini adalah keputusan yang berkeinginan membangun Kalteng berdasarkan berbagai latar belakang dengan filosofi huma betang,” jelasnya.
Sementara itu, Nadalsyah Koyem, calon gubernur nomor urut 2, menegaskan bahwa kehadirannya dalam pemilihan tidak didasarkan pada afiliasi agama tertentu.
“Saya sudah dua periode menjabat sebagai bupati, dan teman-teman saya banyak dari kalangan non-Muslim,” ungkapnya. (hfz)
