PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Lokasi BRILink di Toko Kurnia ini berada di pinggiran perkotaan di Palangkaraya. Tepatnya di Jalan Trans Kalimantan Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sebangau, Kota Palangkaraya.
Jika dihitung dari perkotaan, sekitar 20 kilometer jarak ditempuh. Lokasi BRILink milik Sujadi (61) ini persis di pinggir jalan Trans Kalimantan. Jalan tersebut sering dilewati angkutan barang dari lintas provinsi.
Sekilas terlihat lokasi dari BRILink Toko Kurnia ini terbilang biasa saja. Namun jika melihat dari sekitaran terdekat, terdapat Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Kalampangan yang tak jauh dari lokasi BRILink Toko Kurnia ini.
Sujadi, Agen BRILink Toko Kurnia ini menceritakan kehadiran BRILink menjadi solusi alternatif saat BRI Unit Kalampangan ini tutup di tengah orang banyak memerlukan bank. Toko BRILink yang sudah berjalan sekitar 8 tahun ini juga menjadi toko kelontong yang buka dari jam 7 pagi hingga jam 8 malam.
”Kalau di sini BRILink jelas orang banyak memerlukan uang untuk kebutuhan. Pas banknya tutup, kita bisa selesaikan tarik tunai, tarik transfer bisa dilayani BRILink. Untuk pembayaran yang sifatnya langsung bisa tunai kan bisa di BRILink,” ujarnya, Selasa (12/3) lalu.
Menurutnya, keuntungan nasabah BRI menggunakan BRILink tak perlu mengantre ke BRI Unit Kalampangan lagi. Berbeda jika nasabah BRI ke bank, harus mengantre sesuai urutan.
Bapak yang memiliki dua anak ini mengungkapkan, kebanyakan para pengguna BRILink berasal dari tengkulak sayur, beberapa yang disebut yakni kacang panjang dan bawang prei.
”Di sini kebanyakan tengkulaknya yang membeli, terutama kita beli di daerah Pangkoh, uangnya harus di trasnfer dulu, baru dikirim disini barangnya,” jelasnya.
Selain itu, sebut Sujadi pengguna BRILink di tokonya ini juga berasal dari kalangan supir tangki minyak solar dari provinsi tetangga, Kalimantan Selatan (Kalsel).
”Sopir-sopir tangki minyak solar transfer disini pas kebetulan singgah. Karena lebih cepat uang itu diperlukan agar segera dikirim lewat sini, kan karena dipakai di Banjar, bosnya di Banjar dan sudah berlangganan dan punya rekening masing-masing. Biasanya kalau proyek rame setiap Sabtu Minggu itu ya ramai. transfer rata-rata di atas Rp 50 juta,” bebernya.
Kemudian, beberapa pengguna BRILink milik Sujadi ini juga dari para tengkulak ayam.
”Transfer jualan ayam langsung di setor ke bosnya, ke daerah lewat disini uang dari setoran ayam. kalau di Banjar itu tinggal mengambil , tapi harus beli per ekor atau per kiloan hitungannya,” ungkapnya.
Dia mengaku, para petani di sekitar toko miliknya juga menggunakan BRILink ini untuk pencairan bantuan sosial.
”PKH, BLT disalurkan lewat BRILink bantuan beras itu nilainya Rp 200.000 dua bulan, tiga bulan sekali langsung nilainya sekian Rp 600.000 bisa diambil disini,” terangnya.
Sementara itu, Manajer Bisnis Mikro BRI Cabang Palangkaraya Menoto A Kalit kepada media ini melalui pesan whatsapp menyebut saat ini sudah sebanyak 1.541 agen BRILink di Palangkaraya.
Dia menerangkan, kehadiran BRILink ini memudahkan pedagang dengan kecepatan layanan dan dapat dijangkau dimanapun. Bahkan BRILink mendukung pengusaha dalam menjalankan bisnis aman dan nyaman.
”Dalam mewujudkan inklusi keuangan, layanan BRILink di Palangkaraya berkomitmen menjangkau layanan sampai ke pelosok, guna meningkatkan pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat di pelosok. Sehingga dapat mewujudkan inklusi keuangan disetiap daerah di Kalimantan Tengah,” jelasnya.(hfz)