Seluruh Relawan Prabowo-Gibran Diimbau Lakukan Kampanye Positif di Medsos

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan P Roeslani menghimbau kepada seluruh relawan melakukan kampanye positif di media sosial. Berdasarkan arahan Prabowo, kampanye tidak boleh menjelek-jelekan lawan.

Hal itu disampaikan Rosan dalam acara Konsolidasi Pasukan Didgital Menangkan Prabowo-Gibran. Acara ini juga diikuti oleh 5000 relawan digital secara daring dan 600 secara luring.

Rosan mengatakan, pengguna media sosial di Indonesia sangat tinggi. Sekitar 70 persen atau 200 juta penduduk sudah terakses dengan dunia maya.

“Dengan keberadaannya relawan Pride ini tentunya akan sangat-sangat memberikan makna yang besar kepada perjuangan kita untuk memenangkan pasangan terbaik kita Pak Prabowo dan juga Mas Gibran,” kata Rosan di Jakarta Selatan, Rabu (20/12).

Relawan digital, kata Rosan, bisa memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) untuk kampanye. Konten-konten berisi gagasan Prabowo-Gibran bisa disampaikan dengan kreasi digital.

“Seperti yang diarahkan oleh Pak Prabowo dan juga Mas Gibran bahwa marilah kita lakukan kampanye ini dengan aura yang positif, aura yang terbuka, yang transparan dan tentunya fokus pada anak muda dan selalu menjunjung persatuan,” kata Rosan.

“Oleh sebab itu dengan kemampuan AI yang kita bisa bikin apa aja, yang ingin saya sampaikan adalah selalu kita gunakan prinsip-prinsip yang positif, dan jangan pernah kita menjaga-jelekan paslon lain, jangan kita melakukan hoax, lakukanlah dengan hati yang baik, hati yang gembira, karena niat tulus kita ini Insya Allah akan diijabah oleh Allah subhanahu wa ta’ala apabila kita melakukan ini dengan baik dan benar,” imbuhnya.

Mantan Wamen BUMN itu mengatakan, masa kampanye harus dimanfaatkan dengan maksimal oleh seluruh relawan. Sehingga target kemenangan satu putaran bagi Prabowo-Gibran tercapai.

“Waktu kita tidak panjang lagi mari kita lakukan ini dengan semangat, dengan hati riang gembira karena ini adalah pesta demokrasi, tetapi disaat bersamaan kita juga harus memberikan edukasi politik yang baik terutama kepada gen Z dan pemilih muda,” pungkas Rosan.(jpc)

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan P Roeslani menghimbau kepada seluruh relawan melakukan kampanye positif di media sosial. Berdasarkan arahan Prabowo, kampanye tidak boleh menjelek-jelekan lawan.

Hal itu disampaikan Rosan dalam acara Konsolidasi Pasukan Didgital Menangkan Prabowo-Gibran. Acara ini juga diikuti oleh 5000 relawan digital secara daring dan 600 secara luring.

Rosan mengatakan, pengguna media sosial di Indonesia sangat tinggi. Sekitar 70 persen atau 200 juta penduduk sudah terakses dengan dunia maya.

“Dengan keberadaannya relawan Pride ini tentunya akan sangat-sangat memberikan makna yang besar kepada perjuangan kita untuk memenangkan pasangan terbaik kita Pak Prabowo dan juga Mas Gibran,” kata Rosan di Jakarta Selatan, Rabu (20/12).

Relawan digital, kata Rosan, bisa memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) untuk kampanye. Konten-konten berisi gagasan Prabowo-Gibran bisa disampaikan dengan kreasi digital.

“Seperti yang diarahkan oleh Pak Prabowo dan juga Mas Gibran bahwa marilah kita lakukan kampanye ini dengan aura yang positif, aura yang terbuka, yang transparan dan tentunya fokus pada anak muda dan selalu menjunjung persatuan,” kata Rosan.

“Oleh sebab itu dengan kemampuan AI yang kita bisa bikin apa aja, yang ingin saya sampaikan adalah selalu kita gunakan prinsip-prinsip yang positif, dan jangan pernah kita menjaga-jelekan paslon lain, jangan kita melakukan hoax, lakukanlah dengan hati yang baik, hati yang gembira, karena niat tulus kita ini Insya Allah akan diijabah oleh Allah subhanahu wa ta’ala apabila kita melakukan ini dengan baik dan benar,” imbuhnya.

Mantan Wamen BUMN itu mengatakan, masa kampanye harus dimanfaatkan dengan maksimal oleh seluruh relawan. Sehingga target kemenangan satu putaran bagi Prabowo-Gibran tercapai.

“Waktu kita tidak panjang lagi mari kita lakukan ini dengan semangat, dengan hati riang gembira karena ini adalah pesta demokrasi, tetapi disaat bersamaan kita juga harus memberikan edukasi politik yang baik terutama kepada gen Z dan pemilih muda,” pungkas Rosan.(jpc)