PROKALTENG.CO โ Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan memerhatikan kemandirian industri digital. Ganjar-Mahfud ingin meningkatkan porsi industri digital domestik dalam proses digitalisasi, termasuk penciptaan aplikasi nasional.
Hal itu sebagaimana tertuang dalam visi-misi yang mengangkat tema โMenuju Indonesia Unggul Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestariโ. Ganjar-Mahfud ingin meningkatkan peran pelaku usaha dan produk domestik dalam aktivitas ekonomi digital termasuk e-commerce untuk mendukung perkembangan UMKM lokal.
Pengamat keamanan Siber dan Forensik Digital dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengamini bahwa perkembangan platform digital ke depan akan semakin pesat. Sehingga memang pemerintah harus menaruh perhatian, khususnya masifnya aplikasi jual beli online alias e-commerce saat ini.
โDigitalisasi memang akan merambah hampir semua sektor. Jadi masyarakat perlu dibiasakan dengan prinsip kehidupan digital dimana kecerdasan digital menjadi salah satu faktor utama kemampuan beradaptasi dalam abad digital mendatang,โ kata Alfons kepada JawaPos.com, Kamis (23/11).
Alfons mengutarakan, butuh aturan yang jelas bagi e-commerce, serta pengetahuan bagi masyarakat agar mereka mampu menjual produknya untuk diangkat ke dalam e-commerce. Hal ini ke depan akan memberikan efisiensi bagi penjualan produk dalam negeri.
โDigitalisasi yang akan memberikan efisiensi, penghematan dan kemudahan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari,โ harap Alfons.
Sementara itu, Ganjar Pranowo menekankan ekonomi digital memiliki potensi besar jika dikembangkan dengan serius. Oleh karena itu, ia mengatakan salah satu program yang menjadi fokusnya adalah percepatan pembangunan infrastruktur digital di Indonesia.
โPotensi ekonomi digital di Indonesia itu besar sekali, sekitar Rp 4.531 triliun. Kalau itu dikelola dengan baik, maka itu menjadi salah satu percepatan Indonesia emas 2045,โ ungkap Ganjar saat menghadiri acara temu daerah BEM Nusantara Jawa Timur di Universitas Dr. Soetomo Surabaya.
Menurutnya, potensi ekonomi digital belum dikelola dengan baik oleh pemerintah Indonesia saat ini. Maka dari itu, ia berkeinginan kuat untuk menjadikan ekonomi digital Indonesia maju dan berkembang.
โIni harus cepat, kita tidak mungkin hanya mengandalkan pendapatan negara dari cara-cara konvensional,โ jelas Ganjar.
Adapun sejumlah program telah direncanakan Ganjar untuk mewujudkan hal tersebut, salah satunya membangun infrastruktur digital khususnya internet. Menurutnya, di negara seluas Indonesia, peningkatan infrastruktur internet menjadi persoalan yang harus diselesaikan.
โPercepatan pembangunan jaringan dan infrastruktur digital yang terjangkau harus dilakukan secara merata. Internet kita mesti cepat, karena percuma ada pendampingan dan pelatihan kalau internet kita tidak mendukung,โ tegasnya.
Ganjar melanjutkan dengan internet cepat, maka anak muda Indonesia dapat terus berkreasi dan berinovasi. Ia juga meyakini anak muda Indonesia mampu bersaing di dunia digital jika memiliki infrastruktur yang memadai.
โDan anak muda sekarang suka berkarya di kafe, di pantai dan tempat-tempat lain. Kalau tak ada fasilitas internet ya tidak bisa,โ ucap Ganjar.
Selain itu, Ganjar mengutarakan keinginannya mendorong industrialisasi gadget di Indonesia. Ia mengungkapkan saat ini kepemilikan laptop dan gadget di Indonesia masih cukup rendah jika dibanding negara maju lainnya.
โDengan Singapura kita kalah jauh, hampir semua orang di sana punya laptop dan gadget. Maka ke depan industrialisasi laptop dan gadget dalam negeri harus dibuat agar pemerataan bisa terjadi,โ pungkasnya. (pri/jawapos)