25.2 C
Jakarta
Friday, December 27, 2024

Cegah Gangguan Jantung dan Pembuluh Darah dengan Konsumsi Daun Bayam

PROKALTENG.CO – Bayam memiliki nama ilmiah Amaranthus blitum dari suku Amaranthaceae. Biasanya dibuat sebagai bahan utama sayur bening atau sayur kunci karena menggunakan rempah kunci.

Bayam merupakan salah satu anggota dari herbal keluarga Amaranth. Di berbagai penelitian, herbal keluarga Amaranthus berpotensi menjadi bahan pangan masa depan yang tahan terhadap perubahan cuaca. Keluarga tanaman itu mendapat julukan orphan crop karena tidak diperdagangkan secara internasional, hanya dibudidayakan oleh petani lokal, dan dapat diterima masyarakat setempat.

Penelitian juga menunjukkan kemampuan keluarga Amaranthus untuk bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrem. Mampu beradaptasi pada berbagai perubahan lingkungan yang menimbulkan stres yang membuatnya menjadi kaya nutrisi. Kekayaan nutrisi membuat keluarga tanaman itu mampu berperan sebagai antioksidan, antikanker, antimikroba, hingga antilipidemik.

Keluarga Amaranth sudah dikenal sejak peradaban suku Aztecs, Maya, dan Inca di Amerika. Pada abad 16-17, penggunaan biji, daun, dan bagian tanaman lainnya sudah tersebar ke berbagai negara. Biji diolah dan dikonsumsi seperti sereal pada umumnya, daun digunakan dalam salad dan makanan tradisional. Selain digunakan sebagai makanan, biji digunakan pada berbagai upacara keagamaan. Negara Afrika menggunakan daun untuk pengobatan. Di Polandia, biji Amaranth dari jenis tertentu adalah sumber protein dan lemak.

Amaranth digunakan sebagai astringen, yang diduga adalah hasil kerja zat kandungan saponin, protoalkaloid, dan betacyan. Data pada buku acuan herbal medicine menyebutkan kegunaan Amaranth sebagai obat diare, faringitis, menstruasi berlebih, gangguan kulit seperti akne dan eksem, serta sebagai obat kumur pencegah sariawan.

Baca Juga :  Resolusi Anti Mainstream 2022: Lebih Sering Main ke Hutan

Saat ini, sudah ada kajian tentang peran Amaranth pada sistem jantung dan pembuluh darah, sistem saraf, sebagai antimikroba, penurun kadar gula darah, dan antioksidan. Khasiat itu tentu berkaitan dengan kandungan protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang sudah banyak diteliti. Saat ini terdapat lebih kurang 70 spesies keluarga Amaranth, di mana hanya beberapa yang sudah dikaji lebih dalam secara ilmiah.

Popularitas bayam tersebar di berbagai bagian dunia, termasuk Afrika, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan. Popularitas di daratan Asia sangat luas karena rasa dan kecukupan kandungan nutrisi. Hasil studi peneliti Bangladesh menunjukkan kekayaan kandungan protein yang tersusun atas asam amino esensial, termasuk metionin, dan lisin.Ada kandungan serat, mineral, pigmen tumbuhan (pigmen fito), dan zat bioaktif seperti betacyanin, chlorophyl, betaxanthin, carotenoids, betacarotene, vitamin C, senyawa golongan fenolik, dan flavonoid. Kekayaan kandungan pigmen fito bayam dapat dibandingkan dengan bayam merah.

Penelitian itu menengarai adanya variasi komposisi protein, lemak, serat, mineral, dan pigmen fito sesuai dengan variasi genotipe tanaman. Yang pasti, daun bayam bisa memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat berpenghasilan rendah dan para vegetarian.

Bayam adalah sumber lemak yang luar biasa, yang mengandung omega 6 dan omega 3. Lemak diperlukan untuk mencerna, menyerap, dan menyalurkan vitamin yang larut dalam lemak, yaitu A, D, E, dan K. Serat tersedia dalam jumlah yang cukup sehingga dapat membantu mengatasi gangguan saluran cerna berupa sulit buang air besar dan masalah pencernaan lainnya. Kandungan mineral yang layak dipertimbangkan manfaatnya adalah kalium, kalsium, magnesium, tembaga, zat besi, manganum, dan zinc.

Baca Juga :  Terapkan Lima Tips Membangun Hubungan Sehat

Meski bervariasi, kandungan mineral dinyatakan lebih tinggi dibanding jenis sayur lain. Khasiat antioksidan juga dipelajari pada penelitian itu. Nah, hasil penelitian tersebut memastikan bayam sebagai sumber nutrisi berupa zat golongan fenol, flavonoid, mineral, vitamin, dan pigmen fito dalam diet sehari-hari. Yang bisa berperan sebagai antioksidan untuk menjaga kesehatan sel.

Bayam Merah

Keluarga Amaranth yang berdaun merah mendapatkan perhatian masyarakat Asia Tenggara, juga di Indonesia. Orang mengenalnya dengan nama bayam merah, yang bernama ilmiah Amaranthus tricolor. Bayam jenis itu digunakan pada sistem pengobatan tradisional India Ayurveda.

Peneliti Indonesia juga mulai tertarik mempelajari khasiatnya, terutama berkaitan dengan aktivitas antioksidan zat kandungannya. Salah satu percobaan dilakukan pada tikus yang diambil indung telurnya dan diobati dengan ekstrak etanol bayam merah. Hasilnya, terjadi penurunan beberapa petanda stres oksidatif, juga penurunan enzim yang menjadi petunjuk kondisi kesehatan organ liver.

Bayam merah ternyata juga bisa mencegah infiltrasi sel radang. Itu menunjukkan kemampuannya mencegah myocardial infark, yang mungkin terjadi karena kemampuannya mencegah radang, menetralkan stres oksidatif, dan mengendalikan penebalan jaringan sel. (pri/prokal)

TIPS MEMASAK DAUN BAYAM

  • Daun bayam segar dicuci bersih untuk menghilangkan sisa pestisida.
  • Masukkan ke dalam panci sesegera mungkin sebelum masakan diangkat.
  • Gunakan api kecil, biarkan daun direbus selama 5–10 menit.
  • Segera angkat dan siap dihidangkan. Konsumsi secara teratur.

Oleh PROF DR APT MANGESTUTI AGIL MS, Guru besar botani farmasi dan farmakognosi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

PROKALTENG.CO – Bayam memiliki nama ilmiah Amaranthus blitum dari suku Amaranthaceae. Biasanya dibuat sebagai bahan utama sayur bening atau sayur kunci karena menggunakan rempah kunci.

Bayam merupakan salah satu anggota dari herbal keluarga Amaranth. Di berbagai penelitian, herbal keluarga Amaranthus berpotensi menjadi bahan pangan masa depan yang tahan terhadap perubahan cuaca. Keluarga tanaman itu mendapat julukan orphan crop karena tidak diperdagangkan secara internasional, hanya dibudidayakan oleh petani lokal, dan dapat diterima masyarakat setempat.

Penelitian juga menunjukkan kemampuan keluarga Amaranthus untuk bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrem. Mampu beradaptasi pada berbagai perubahan lingkungan yang menimbulkan stres yang membuatnya menjadi kaya nutrisi. Kekayaan nutrisi membuat keluarga tanaman itu mampu berperan sebagai antioksidan, antikanker, antimikroba, hingga antilipidemik.

Keluarga Amaranth sudah dikenal sejak peradaban suku Aztecs, Maya, dan Inca di Amerika. Pada abad 16-17, penggunaan biji, daun, dan bagian tanaman lainnya sudah tersebar ke berbagai negara. Biji diolah dan dikonsumsi seperti sereal pada umumnya, daun digunakan dalam salad dan makanan tradisional. Selain digunakan sebagai makanan, biji digunakan pada berbagai upacara keagamaan. Negara Afrika menggunakan daun untuk pengobatan. Di Polandia, biji Amaranth dari jenis tertentu adalah sumber protein dan lemak.

Amaranth digunakan sebagai astringen, yang diduga adalah hasil kerja zat kandungan saponin, protoalkaloid, dan betacyan. Data pada buku acuan herbal medicine menyebutkan kegunaan Amaranth sebagai obat diare, faringitis, menstruasi berlebih, gangguan kulit seperti akne dan eksem, serta sebagai obat kumur pencegah sariawan.

Baca Juga :  Resolusi Anti Mainstream 2022: Lebih Sering Main ke Hutan

Saat ini, sudah ada kajian tentang peran Amaranth pada sistem jantung dan pembuluh darah, sistem saraf, sebagai antimikroba, penurun kadar gula darah, dan antioksidan. Khasiat itu tentu berkaitan dengan kandungan protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang sudah banyak diteliti. Saat ini terdapat lebih kurang 70 spesies keluarga Amaranth, di mana hanya beberapa yang sudah dikaji lebih dalam secara ilmiah.

Popularitas bayam tersebar di berbagai bagian dunia, termasuk Afrika, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan. Popularitas di daratan Asia sangat luas karena rasa dan kecukupan kandungan nutrisi. Hasil studi peneliti Bangladesh menunjukkan kekayaan kandungan protein yang tersusun atas asam amino esensial, termasuk metionin, dan lisin.Ada kandungan serat, mineral, pigmen tumbuhan (pigmen fito), dan zat bioaktif seperti betacyanin, chlorophyl, betaxanthin, carotenoids, betacarotene, vitamin C, senyawa golongan fenolik, dan flavonoid. Kekayaan kandungan pigmen fito bayam dapat dibandingkan dengan bayam merah.

Penelitian itu menengarai adanya variasi komposisi protein, lemak, serat, mineral, dan pigmen fito sesuai dengan variasi genotipe tanaman. Yang pasti, daun bayam bisa memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat berpenghasilan rendah dan para vegetarian.

Bayam adalah sumber lemak yang luar biasa, yang mengandung omega 6 dan omega 3. Lemak diperlukan untuk mencerna, menyerap, dan menyalurkan vitamin yang larut dalam lemak, yaitu A, D, E, dan K. Serat tersedia dalam jumlah yang cukup sehingga dapat membantu mengatasi gangguan saluran cerna berupa sulit buang air besar dan masalah pencernaan lainnya. Kandungan mineral yang layak dipertimbangkan manfaatnya adalah kalium, kalsium, magnesium, tembaga, zat besi, manganum, dan zinc.

Baca Juga :  Terapkan Lima Tips Membangun Hubungan Sehat

Meski bervariasi, kandungan mineral dinyatakan lebih tinggi dibanding jenis sayur lain. Khasiat antioksidan juga dipelajari pada penelitian itu. Nah, hasil penelitian tersebut memastikan bayam sebagai sumber nutrisi berupa zat golongan fenol, flavonoid, mineral, vitamin, dan pigmen fito dalam diet sehari-hari. Yang bisa berperan sebagai antioksidan untuk menjaga kesehatan sel.

Bayam Merah

Keluarga Amaranth yang berdaun merah mendapatkan perhatian masyarakat Asia Tenggara, juga di Indonesia. Orang mengenalnya dengan nama bayam merah, yang bernama ilmiah Amaranthus tricolor. Bayam jenis itu digunakan pada sistem pengobatan tradisional India Ayurveda.

Peneliti Indonesia juga mulai tertarik mempelajari khasiatnya, terutama berkaitan dengan aktivitas antioksidan zat kandungannya. Salah satu percobaan dilakukan pada tikus yang diambil indung telurnya dan diobati dengan ekstrak etanol bayam merah. Hasilnya, terjadi penurunan beberapa petanda stres oksidatif, juga penurunan enzim yang menjadi petunjuk kondisi kesehatan organ liver.

Bayam merah ternyata juga bisa mencegah infiltrasi sel radang. Itu menunjukkan kemampuannya mencegah myocardial infark, yang mungkin terjadi karena kemampuannya mencegah radang, menetralkan stres oksidatif, dan mengendalikan penebalan jaringan sel. (pri/prokal)

TIPS MEMASAK DAUN BAYAM

  • Daun bayam segar dicuci bersih untuk menghilangkan sisa pestisida.
  • Masukkan ke dalam panci sesegera mungkin sebelum masakan diangkat.
  • Gunakan api kecil, biarkan daun direbus selama 5–10 menit.
  • Segera angkat dan siap dihidangkan. Konsumsi secara teratur.

Oleh PROF DR APT MANGESTUTI AGIL MS, Guru besar botani farmasi dan farmakognosi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Terpopuler

Artikel Terbaru