PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Berlianto mengungkapkan kondisi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga saat ini masih terus terjadi di Palangkaraya.
Hal ini ia ketahui dan sampaikan saat briefing, Selasa (17/10) pagi lalu. Menurutnya hanya 3 titik yang terpantau oleh pihaknya, yaitu di Marta Awat, Haka, dan Km 13. Namun saat sore hari, bertambah menjadi 11 titik di tempat yang sama. Dari data yang dihimpun pihaknya, dengan penambahan tersebut, sehingga jumlah kasus kini telah mencapai 589 kejadian sepanjang tahun 2023.
“Makanya pagi ini, teman-teman semua sudah bergerak untuk menyelesaikan tugas-tugas yang terpantau di 11 titik itu. Kita akan lihat nih ke depan sampai dengan pukul 15.00 WIB, dan ini terkait dengan penetapan status yang berakhir besok (hari ini, 19/10). Jadi kita mau lihat sampai sore hari pukul 15.00 WIB, apa langkah kita selanjutnya,” ujarnya saat diwawancara media di Kantor BPBD Kota Palangkaraya, , Rabu (18/10) kemarin.
Lebih lanjut, Berlianto menambahkan bahwa status tanggap darurat bencana karhutla tahap kedua berakhir hari ini, Kamis (19/10). Ia mengatakan kemungkinan ada perpanjangan terhadap status tersebut, dan pihaknya masih akan melaporkan kepada pimpinan. Kemudian pihaknya akan membuat kajian berdasarkan dari bidang 2 terkait kedaruratan dan logistik.
“Nanti BPBD kota akan membuat laporan ke pimpinan, apakah nanti tanggal 20 Oktober 2023 pukul 00.00 WIB harus sudah keluar atau memang kita turunkan statusnya. Nanti kita lihat. Untuk hari ini, pukul 12.35 WIB, kita belum bisa memastikan apakah statusnya akan diperpanjang atau memang kita turunkan,” jelasnya.
Disinggung soal lahan yang terbakar di Kota Palangkaraya hingga saat ini, ia mengatakan sebagian besar adalah lahan kosong. Namun ada juga lahan milik warga. Untuk itu, BPDB kota terus mempersiapkan langkah antisipasi dengan menyiapkan pos induk beserta pos lab siaga. Begitu juga dengan keberadaan pos piket. (*ana/hnd)