27.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Tetap Berikhtiar, Salat Istisqa dan Doa Bersama Minta Diturunkan Hujan

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Sudah beberapa hari, Kota Sampit Kabupaten Kotim diselimuti asap. Hal itu bebarengan dengan tingkat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di wilayah ini yang sudah menunjukkan taraf tak sehat bahkan berbahaya. Masyarakat bahkan harus menggunakan masker jika berada di luar ruangan. Parahnya kualitas udara menjadi ancaman bagi kesehatan. Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) kerap kali menghantui masyrakat Kotim di musim kabut asap seperti sekarang.

Berbagai upaya telah ditempuh oleh Pemkab Kotim dalam penanggulangan Karhutla tahun ini. Pemadaman api secara masif melalui darat dan udara hampir setiap hari dilakukan. Namun, api tak kunjung padam. Bahkan, api terus muncul akibat tanah yang kering dan hujan yang tidak kunjung turun.

Untuk itu, Pemkab Kotim bekerja sama dengan kepolisian resor (Polres) Kotim menggelar Salat Istisqa yang diikuti oleh seluruh masyarakat Kotim dari berbagai kalangan pada Selasa (3/10) pagi di halaman Kantor Setda Kotim. Dalam kegiatan itu, seluruh masyarakat Kotim berdoa agar Bumi Habaring Hurung diturunkan hujan oleh Allah.

Baca Juga :  Ciptakan Generasi-Generasi Cerdas, Kreatif dan Berakhlak

“Kita tau sekarang sedang dilanda musim kemarau dan Karhutla semakin marak. Kita sudah berusaha untuk memadamkan api. Sebagai ikhtiar lain, kita bersama-sama melaksanakan Salat Istisqa untuk meminta ampun dan memohon agar Allah menurunkan hujan,”ujar Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor, usai melaksanakan Salat Istisqa.

Menurutnya, manusia hanya bisa berusaha untuk menghindari musibah yang sekarang tengah melanda Bumi Habaring Hurung. Namun, kehendak sang pencipta tidak bisa terelakkan. Untuk itu, berserah diri kepada Allah perlu dilakukan. Karena menurut Halikin hanya Allah lah yang bisa mengangkat semua musibah yang telah diturunkan-Nya.

“Kita manusai ini tidak ada kemampuan. Hanya Allah yang mampu mengangkat ini. Satu hektarpun kita tidak mampu memadamkan api ini. Apa lagi ini lahan gambut,”ucap Halikin.

Baca Juga :  Gejala Kasusnya Mirip Covid, Masyarakat Diminta Waspada ISPA

Dirinya mengajak kepada seluruh masyarakat Kotim untuk bisa bersama-sama berdoa untuk meminta hujan diturunkan. Sehingga Kotim bisa terbebas dari bencana yang sekarang tengah melanda.

“Saya mengajak seluruh masyarakat Kotim untuk bisa berdoa untuk meminta hujan turun. Mudah-mudahan dengan ikhtiar kita ini dalam waktu dekat hujan turun,”pungkasnya.

Disisi lain, Ustaz Malik Ashari saat menyampaikan khutbah usai salat digelar, mengajak masyarakat Kotim untuk bisa menginstrospeksi diri dan bertaubat kepada Allah. Memperbanyak istighfar di waktu-waktu yang dianjurkan juga dinilai perlu dilakukan. Sebab, menurutnya bisa jadi musibah yang sekarang tengah melanda adalah buah hasil perbuatan manusia yang kerap kali lalai dengan perintah sang pencipta.

“Mari kita sama-sama beristighfar dan bertaubat kepada Allah. Mudah-mudahan, doa kita hari ini diijabah oleh Allah dan tempat kita diturunkan hujan. Sehingga kita bisa bebas dari bencana kabut asap ini,” disampaikan dalam khutbahnya.(sli/kpg/ind)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Sudah beberapa hari, Kota Sampit Kabupaten Kotim diselimuti asap. Hal itu bebarengan dengan tingkat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di wilayah ini yang sudah menunjukkan taraf tak sehat bahkan berbahaya. Masyarakat bahkan harus menggunakan masker jika berada di luar ruangan. Parahnya kualitas udara menjadi ancaman bagi kesehatan. Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) kerap kali menghantui masyrakat Kotim di musim kabut asap seperti sekarang.

Berbagai upaya telah ditempuh oleh Pemkab Kotim dalam penanggulangan Karhutla tahun ini. Pemadaman api secara masif melalui darat dan udara hampir setiap hari dilakukan. Namun, api tak kunjung padam. Bahkan, api terus muncul akibat tanah yang kering dan hujan yang tidak kunjung turun.

Untuk itu, Pemkab Kotim bekerja sama dengan kepolisian resor (Polres) Kotim menggelar Salat Istisqa yang diikuti oleh seluruh masyarakat Kotim dari berbagai kalangan pada Selasa (3/10) pagi di halaman Kantor Setda Kotim. Dalam kegiatan itu, seluruh masyarakat Kotim berdoa agar Bumi Habaring Hurung diturunkan hujan oleh Allah.

Baca Juga :  Ciptakan Generasi-Generasi Cerdas, Kreatif dan Berakhlak

“Kita tau sekarang sedang dilanda musim kemarau dan Karhutla semakin marak. Kita sudah berusaha untuk memadamkan api. Sebagai ikhtiar lain, kita bersama-sama melaksanakan Salat Istisqa untuk meminta ampun dan memohon agar Allah menurunkan hujan,”ujar Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor, usai melaksanakan Salat Istisqa.

Menurutnya, manusia hanya bisa berusaha untuk menghindari musibah yang sekarang tengah melanda Bumi Habaring Hurung. Namun, kehendak sang pencipta tidak bisa terelakkan. Untuk itu, berserah diri kepada Allah perlu dilakukan. Karena menurut Halikin hanya Allah lah yang bisa mengangkat semua musibah yang telah diturunkan-Nya.

“Kita manusai ini tidak ada kemampuan. Hanya Allah yang mampu mengangkat ini. Satu hektarpun kita tidak mampu memadamkan api ini. Apa lagi ini lahan gambut,”ucap Halikin.

Baca Juga :  Gejala Kasusnya Mirip Covid, Masyarakat Diminta Waspada ISPA

Dirinya mengajak kepada seluruh masyarakat Kotim untuk bisa bersama-sama berdoa untuk meminta hujan diturunkan. Sehingga Kotim bisa terbebas dari bencana yang sekarang tengah melanda.

“Saya mengajak seluruh masyarakat Kotim untuk bisa berdoa untuk meminta hujan turun. Mudah-mudahan dengan ikhtiar kita ini dalam waktu dekat hujan turun,”pungkasnya.

Disisi lain, Ustaz Malik Ashari saat menyampaikan khutbah usai salat digelar, mengajak masyarakat Kotim untuk bisa menginstrospeksi diri dan bertaubat kepada Allah. Memperbanyak istighfar di waktu-waktu yang dianjurkan juga dinilai perlu dilakukan. Sebab, menurutnya bisa jadi musibah yang sekarang tengah melanda adalah buah hasil perbuatan manusia yang kerap kali lalai dengan perintah sang pencipta.

“Mari kita sama-sama beristighfar dan bertaubat kepada Allah. Mudah-mudahan, doa kita hari ini diijabah oleh Allah dan tempat kita diturunkan hujan. Sehingga kita bisa bebas dari bencana kabut asap ini,” disampaikan dalam khutbahnya.(sli/kpg/ind)

Terpopuler

Artikel Terbaru