PALANGKA RAYA – Badan Restorasi
Gambut (BRG) memastikan sekat kanal yang telah dibangun beberapa waktu lalu, masih efektif mencegah
kekeringan dan kebakaran lahan gambut. Untuk itu, BRG akan melanjutkan program tersebut.
Kepala BRG, Nazir Foead mengatakan, program sekat
kanal yang dibangun di wilayah Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, sampai
sekarang ini masih efektif mencegah kekeringan dan kebakaran lahan gambut. Pasalnya,
sekat kanal tersebut membuat bagian bawah lahan gambut tetap lembab walau
dibagian atas terbakar.
“Sekat kanal ini
memperlambat air kering. Namun, jika hujan tidak turun selama sebulan sekat
kanal tetap kering. Hanya saja lebih lama keringnya,” ucapnya, Selasa (30/7/2019).
Selain itu, dengan sekat kanal lahan gambut juga tidak akan mudah terbakar. Kecuali memang sengaja dibakar
oleh oknum tertentu.
“Untuk itu pencegahan dan
tindakan harus tetap dilakukan untuk antisipasi adanya pihak yang sengaja
membakar. Sebab, meskipun sekat kanal
efektif, tetapi jika sengaja dibakar maka tetap terbakar. Saat ini ada
indikasi kebakaran hutan maupun lahan di Kalteng dilakukan oknum-oknum
tertentu,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, pada kemarau 2019, kondisi kekeringannya lebih
tinggi dan panjang dibandingkan tahun 2018. Sehingga diperlukan kerjasama semua pihak untuk melakukan pencegahan
dan penanganan jika terjadi karhutla di wilayahnya masing-masing.
“Kekeringan memang cukup
tinggi tahun ini dibanding tahun 2018 lalu. Namun, gambut tidak akan terbakar
kalau tidak dibakar. kami meminta, semua harus rutin patroli ke lahan-lahan
yang dianggap rawan terbakar atau dibakar,” pungkasnya. (arj/nto)