PALANGKA RAYA – Danrem 102/Panju Panjung, Kolonel Arm Saiful Rizal
mengatakan bahwa laporan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah
Kalimantan Tengah mulai marak terjadi, seiring dengan berkurangnya curah hujan.
“Sudah 13 laporan yang
sampai ke pihak kami, tetapi sudah bisa dipadamkan,” katanya, Jumat
(28/6/2019).
Ia juga mengungkapkan tanggal 26
dan 27 Juni dilaporkan lagi ada kebakaran lahan di Kota Palangka Raya. Tetapi
berhasil dipadamkan atas kerjasama berbagai pihak.
Selain itu, ia mengatakan
data-data kebakaran yang terekam oleh satelit, maka pihaknya akan segera
menurunkan personil untuk ke titik api tersebut.
“Biasanya kami menurunkan
aparat TNI dengan Babinsa, kemudian Polri dengan bhabinkamtibmas bersama
Balakar di wilayah masing-masing,” tuturnya.
Diakuinya untuk kendala pemadaman
yakni sumber air. Walaupun ada sumur bor yang sudah dibangun, tetapi kondisi
hujan yang kurang menyebabkan sumber-sumber air minim sekali.
“Salah satu contoh kejadian
yang kemarin di lingkar luar itu,” ungkapnya.
Ia menjelaskan untuk ke titik api
yakni harus melewati jalan kecil sekitar 600 meter masuk ke dalam dari jalan
induk. Luas kebakarannya kurang lebih 0,8 hektar.
“Pihak kami mendeteksi ada
sumur bor itu jaraknya itu lebih dari 1000 meter dan ke belakang di sebelah
baratnya ke dalam,” tuturnya.
Kemudian, untuk mendatangi tidak
terlalu jauh, tidak ada akses untuk roda 2 maupun roda 4. Kebakaran pun semakin
meluas, sehingga pihaknya pun mengambil air dari parit pinggir jalan.
“Itu di parit bukan air
mengalir, hanya kubangan dan bercampur dengan lumpur. Intinya kendala pemadaman
adalah sumber air,” pungkasnya. (atm/nto)