MUARA TEWEH,
KALTENGPOS.CO-Akibat diguyur hujan deras selama kurang lebih
selama enam jam, sejumlah wilayah di Kabupaten Barito Utara (Batara) akhirnya
terendam
banjir. Beberapa anak Ssungai Barito, salah satunya Sungai
Bengaris, tak mampu menampung debit
air yang meningkat akibat derasnya guyuran hujan. Alhasil
air
sungai pun meluap dan menggenangi sejumlah permukiman
warga, Senin (26/10).
Kepala Sekretariat
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batara Gazali
Mantalattua bersama sejumlah personelnya melakukan
pemantauan langsung ke sejumlah lokasi banjir di
wilayah sepanjang Sungai Bengaris, diawali
dari kompleks Perumahan Griya Asri dan Griya Indah.
Menurut Gazali, sebagaimana
yang
disampaikan oleh Supriyadi selaku ketua RT 29, Kelurahan
Lanjas, Kecamatan Teweh Tengah, warga meminta
Dinas PUPR Batara untuk melakukan pengerukan atau normalisasi sepanjang
Sungai
Bengaris,
terutama
di belakang gudang Pulau Baru, Jalan
Pendreh, Muara Teweh.
“Karena
ada
puluhan rumah warga terendam banjir di sepanjang
bantaran Sungai Bengaris, mulai
dari
Jalan Pendreh depan APMS Maju Jaya, komplek Wirapraja menuju Jalan Anggah,
Wonorejo, Ronggolawe, Jalan Pramuka, hingga
wilayah belakang
Kantor Bapedaldalitbang Muara Teweh,” ungkap Gazali.
Banjir juga merendam
sebagian jalan utama seperti Jalan Pramuka, Jalan Achmad Yani depan Kantor
Badan Statistik atau depan Rumah H Siswandoyo hingga di depan kantor Dinas
Perikanan dan Ketahanan Pangan Barito Utara.
Banjir luapan
air Sungai
Bengaris yang merendam Jalan Anggah memaksa warga
sekitar harus bergotong royong mengevaluasi seorang ibu yang
baru dua hari yang lalu melahirkan, karena
rumah tempat tinggalnya
ikut terendam
banjir.
“Dievakuasi ke rumah
warga sekitar yang lebih tinggi. Wilayah ini memang langganan banjir saat
turun hujan
dengan intensitas tinggi. Apalagi
kemarin turun dengan durasi lebih dari enam jam. Air
Sungai
Bengaris tidak mengalir normal lagi. Akhirnya meluap hingga merendam permukiman
warga,†ungkap Ibnu, warga yang tinggal di belakang kantor
Bappeda.
Tinggi air yang
menggenangi beberapa rumah warga tersebut bervariasi antara 40–190
sentimeter (cm). Warga pun sedikit kesulitan
saat mengevakuasi perabotan rumah
tangga, karena
banjir datang secara
tiba-tiba.
“Beruntung
tidak
ada korban jiwa dalam bencana kali ini. Meski
demikian
kerugian materiel tak sedikit jumlahnya. Ada banyak
yang
rusak akibat tergenang air karena tidak sempat
diamankan ke tempat yang aman,” bebernya, Minggu (25/10).
Banjir bandang ini juga
terjadi di wilayah Kecamatan Teweh Selatan seperti di Dam Trinsing. Beberapa fasilitas
wisata terendam banjir.
Banjir juga melanda PIR Butong wilayah Maranen.
Diperkirakan intensitas atau curah hujan tinggi masih terus terjadi
beberapa hari ke depan,
karena awan tebal masih menyelimuti langit
wilayah Batara.