25.6 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

WOW!! 1 Jam Beroperasi, 1 Heli Water Bombing Habiskan Rp200 juta

PALANGKA RAYA – Satgas bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)
bakal dimaksimalkan dalam pencegahan dan penanganan. Sementara penggunaan
helikopter akan diminimalkan, karena telan dana yang sangat besar untuk
operaional.

“Tahun ini sudah ditentukan
oleh tiap provinsi terkait status siaga darurat bencana. Karena bencana terjadi
berkepanjangan, baik itu banjir, kekeringan, longsor, dan sebagainya. Setelah
dievaluasi, lebih efektif pencegahan dari pada penanggulangan,” kata Staf Ahli Kepala BNPB Mayjen (Purn) TNI Komarudin
Sulaeman Simanjuntak, Kamis (25/7).

Dia mengatakan, pembentukan
Satgas Bencana Karhutla dinilai sangat efektif dan efesien dalam pencegahan
karhutla. Sebab, pola Satgas nantinya gotong royong bersama warga dalam
mencegah terjadinya dan meluasnya karhutla di Kalteng.

Baca Juga :  Palangka Raya dan Kobar Zona Merah Covid-19

“Berdasarkan data,
penggunaan helikopter itu perlu biaya Rp 200 juta dalam 1 jam beroperasi. Jadi
kalau sehari 5 jam beroperasi di udara, maka satu helikopter akan menghabiskan
dana Rp 1 miliar,”
ucapnya.

Sementara, upaya pencegahan
dengan menurunkan Satgas Bencana Karhutla lebih efisien dalam penggunaan dana
selama satu bulan. “Biaya yang dikeluarkan untuk Satgas Bencana Karhutla
untuk 1.512 orang hanya sekitar Rp22 miliar sampai Rp23 miliar per
bulan. Tentu ini jauh lebih hemat dari segi anggaran,” pungkasnya. (arj/nto)

PALANGKA RAYA – Satgas bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)
bakal dimaksimalkan dalam pencegahan dan penanganan. Sementara penggunaan
helikopter akan diminimalkan, karena telan dana yang sangat besar untuk
operaional.

“Tahun ini sudah ditentukan
oleh tiap provinsi terkait status siaga darurat bencana. Karena bencana terjadi
berkepanjangan, baik itu banjir, kekeringan, longsor, dan sebagainya. Setelah
dievaluasi, lebih efektif pencegahan dari pada penanggulangan,” kata Staf Ahli Kepala BNPB Mayjen (Purn) TNI Komarudin
Sulaeman Simanjuntak, Kamis (25/7).

Dia mengatakan, pembentukan
Satgas Bencana Karhutla dinilai sangat efektif dan efesien dalam pencegahan
karhutla. Sebab, pola Satgas nantinya gotong royong bersama warga dalam
mencegah terjadinya dan meluasnya karhutla di Kalteng.

Baca Juga :  Palangka Raya dan Kobar Zona Merah Covid-19

“Berdasarkan data,
penggunaan helikopter itu perlu biaya Rp 200 juta dalam 1 jam beroperasi. Jadi
kalau sehari 5 jam beroperasi di udara, maka satu helikopter akan menghabiskan
dana Rp 1 miliar,”
ucapnya.

Sementara, upaya pencegahan
dengan menurunkan Satgas Bencana Karhutla lebih efisien dalam penggunaan dana
selama satu bulan. “Biaya yang dikeluarkan untuk Satgas Bencana Karhutla
untuk 1.512 orang hanya sekitar Rp22 miliar sampai Rp23 miliar per
bulan. Tentu ini jauh lebih hemat dari segi anggaran,” pungkasnya. (arj/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru