PALANGKA RAYA – Dinas Kesehatan Provinsi
Kalteng tidak berani memastikan adanya virus japanese encephalitis yang terjadi
di Kabupaten Pulang Pisau akibat nyamuk culex. Sebab, di Pulang Pisau tidak
ditemukan nyamuk culec selama ini.
“Kami sendiri tidak berani mengatakan
itu virus japanese encephalitis yang disebarkan nyamuk culex. Karena di Pulang
Pisau itu tidak ditemukan nyamuk culex. Dan reservoirnya harus ada babi,”
kata Kepala Dinkes Kalteng Suyuti Syamsul.
Dia mengatakan, Dinkes Kalteng akan melakukan
penyelidikan efidemologi terkait dugaan penyebaran virus japanese encephalitis
di Pulang Pisau tersebut. Sebab, jika ingin memastikan yang terjadi diakibatkan
virus japanese encephalitis, maka harus dilakukan pemeriksaan mendalam.
“Ya, kalau untuk memastikan itu virus
japanese encephalitis atau tidak harus dilakukan pemeriksaan serologis. Tidak
bisa hanya berdasarkan gejala lalu memutuskan,” ucapnya.
Suyuti memastikan, bagi orang yang terkena
virus japanese encephalitis efeknya adalah kejang. Dan itu merupakan dampak
utama virus tersebut.
“Virus ini akan mengakibatkan
kejang, itu bedanya dengan demam berdarah.
Dan seluruh encephalitis apapun penyebabnya, baik gigitan nyamuk culex dan
lainnya akan menimbulkan kejang,” tegasnya.
Pasalnya, encephalitis menyerang selaput otak.
Dan demam akibat virus tersebut sama dengan lainnya. “Namun, sekali lagi hasil kami, tidak menemukam
nyamuk culex di daerah tersebut,” pungkasnya. (arj/dar)