26.9 C
Jakarta
Sunday, September 22, 2024

Dayak Bersatu, Memajukan Daerah dan Melawan Pihak-Pihak yang Ingin men

PALANGKA RAYA – Ratusan rombongan ekspedisi
napak tilas Perjanjian Damai Tumbang Anoi siap berangkat menuju Tumbang Anoi
Kabupaten Gunung Mas. Rombongan tidak hanya dari Kalteng tetapi juga dari Malaysia,
Brunai Darussalam, Kaltara, Kaltim, Kalbar, dan Kalsel.

Seluruh peserta membawa pelaratan lengkap serta
senjata khas daerah masing-masing, terutama mandau. Perjalanan yang akan
ditempuh munuju Tumbang Anoi sekitar 6 jam berjalan.

Pelepasan rombongan dilakukan oleh Ketua DAD
Kalteng Agustiar Sabran bersama Sekjen MADN Yakobus Kumis serta perwakilan
Ormas Dayak lainnya di Kalteng, Minggu (21/7) di Betang Hapakat Palangka Raya.
“Perjalan ini merupakan perjalan napak tilas sejarah Dayak Borneo dalam
menjaga persatuan dan kesatuan. Dan melihat semangat dayak hari ini merupakan
sesuatu yang luar biasa untuk Dayak ke depan,” kata Ketua Panitia Dagut
Damono.

Baca Juga :  HEBOH ! Seorang Warga Ditemukan Tak Bernyawa, Ini Penyebabnya

Sementara Ketua DAD Kalteng Agustiar Sabran
mengatakan, melalui napak tilas tersebut Dayak dapat bersatu seutuhnya dan
tidak saling bercerai berai. Sebab, perjanjian damai Tumbang Anoi merupakan
perjanjian sakral seluruh Dayak Borneo agar lebih maju dan bersatu padu.

“Harapan kita tentu melalui napak tilas
ini, Dayak benar-benar dapat bersatu, seiring sejalan dalam membangun peradaban
Dayak. Dan Dayak juga dapat bersatu memajukan daerah dan melawan pihak-pihak
yang ingin menghancurkan Dayak,” tegasnya.

Menurutnya, kehadiran Dayak dari seluruh
Borneo, bahkan dari Kepulauan Riau dan luar negeri membuktikan Dayak itu kuat
dan dapat bersatu. Sebab, Suku Dayak sendiri tidak sedikit jumlah.

“Banyaknya peserta yang ikut napak tilas,
bahkan dari seluruh daerah di Indonesia dan luar negeri, menunjukan Dayak ini
besar dan dapat bersatu. Karena leluhur Dayak memang menginginkan hal itu,
yakni persatuan dan kesatuan seluruh Dayak di Tanah Borneo,” tukasnya.

Baca Juga :  Pengalihan Arus Lalin di Pasar Besar Dimulai Hari Ini

Senada, Sekjen MADN Yakobus Kumis menegaskan,
mendukung perjalanan napak tilas Tumbang Anoi. Sebab, itu merupakan kemajuan
dan peradaban leluhur Dayak dalam menyatukan suku-suku Dayak seluruh borneo.

“Kami MADN sangat mendukung dan terus
memperjuangkan agar anak-anak Dayak dapat bersatu membangun daerah. Kami ingin
orang Dayak bermartabat dan tidak jadi penonton di tanahnya sendiri,”
pungkasnya. (arj/OL)

PALANGKA RAYA – Ratusan rombongan ekspedisi
napak tilas Perjanjian Damai Tumbang Anoi siap berangkat menuju Tumbang Anoi
Kabupaten Gunung Mas. Rombongan tidak hanya dari Kalteng tetapi juga dari Malaysia,
Brunai Darussalam, Kaltara, Kaltim, Kalbar, dan Kalsel.

Seluruh peserta membawa pelaratan lengkap serta
senjata khas daerah masing-masing, terutama mandau. Perjalanan yang akan
ditempuh munuju Tumbang Anoi sekitar 6 jam berjalan.

Pelepasan rombongan dilakukan oleh Ketua DAD
Kalteng Agustiar Sabran bersama Sekjen MADN Yakobus Kumis serta perwakilan
Ormas Dayak lainnya di Kalteng, Minggu (21/7) di Betang Hapakat Palangka Raya.
“Perjalan ini merupakan perjalan napak tilas sejarah Dayak Borneo dalam
menjaga persatuan dan kesatuan. Dan melihat semangat dayak hari ini merupakan
sesuatu yang luar biasa untuk Dayak ke depan,” kata Ketua Panitia Dagut
Damono.

Baca Juga :  HEBOH ! Seorang Warga Ditemukan Tak Bernyawa, Ini Penyebabnya

Sementara Ketua DAD Kalteng Agustiar Sabran
mengatakan, melalui napak tilas tersebut Dayak dapat bersatu seutuhnya dan
tidak saling bercerai berai. Sebab, perjanjian damai Tumbang Anoi merupakan
perjanjian sakral seluruh Dayak Borneo agar lebih maju dan bersatu padu.

“Harapan kita tentu melalui napak tilas
ini, Dayak benar-benar dapat bersatu, seiring sejalan dalam membangun peradaban
Dayak. Dan Dayak juga dapat bersatu memajukan daerah dan melawan pihak-pihak
yang ingin menghancurkan Dayak,” tegasnya.

Menurutnya, kehadiran Dayak dari seluruh
Borneo, bahkan dari Kepulauan Riau dan luar negeri membuktikan Dayak itu kuat
dan dapat bersatu. Sebab, Suku Dayak sendiri tidak sedikit jumlah.

“Banyaknya peserta yang ikut napak tilas,
bahkan dari seluruh daerah di Indonesia dan luar negeri, menunjukan Dayak ini
besar dan dapat bersatu. Karena leluhur Dayak memang menginginkan hal itu,
yakni persatuan dan kesatuan seluruh Dayak di Tanah Borneo,” tukasnya.

Baca Juga :  Pengalihan Arus Lalin di Pasar Besar Dimulai Hari Ini

Senada, Sekjen MADN Yakobus Kumis menegaskan,
mendukung perjalanan napak tilas Tumbang Anoi. Sebab, itu merupakan kemajuan
dan peradaban leluhur Dayak dalam menyatukan suku-suku Dayak seluruh borneo.

“Kami MADN sangat mendukung dan terus
memperjuangkan agar anak-anak Dayak dapat bersatu membangun daerah. Kami ingin
orang Dayak bermartabat dan tidak jadi penonton di tanahnya sendiri,”
pungkasnya. (arj/OL)

Terpopuler

Artikel Terbaru