PROKALTENG.CO – Penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang diberlakukan di beberapa daerah di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sejak Agustus lalu, telah membuat beragam dampak di masyarakat. Tak hanya dari sisi kasus Covid-19, tapi juga sektor ekonomi dan sosial.
Imbas PPKM ini terutama paling dirasakan masyarakat Kota Palangka Raya, yang merupakan satu-satunya daerah dengan pemberlakuan PPKM level 4 terlama di Kalteng.
“Kami berharap supaya Kota Palangka Raya bisa normal kembali. Harapannya pasien Covid-19 semakin banyak yang sembuh. Sehingga PPKM level 4 yang sudah berminggu-minggu ini bisa turun level 1, syukur- syukur pandeminya berakhir,“ kata Riduan, salah seorang warga Palangka Raya, kepada prokalteng kemarin.
Riduan mengaku, selama PPKM nyaris membuat usahanya yang bergerak di bidang hiburan tidak berjalan sama sekali. Hal itu mengakibatkan roda ekonomi keluarganya pun kembang kempis.
Harapan agar PPKM bisa segera berakhir juga disampaikan Susanti. Salah satu alasan perempuan berusia 37 tahun itu ingin agar PPKM segera berakhir, agar pendidikan anak-anaknya bisa kembali berjalan normal di sekolah.
“Sudah sangat lama anak-anak tidak bisa mendapatkan pendidikan di sekolah sebagaimana mestinya. Kami berharap agar pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah bisa segera dilakukan di Kota Palangka Raya,” kata Susanti.
Meskipun selama ini, lanjut Susanti, dirinya sebagai orang orang tua telah berusaha memberikan pendampingan kepada dua anaknya yang duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah dasar (SD), namun hal itu tidak bisa maksimal.
“Sangat banyak keterbatasan yang kami miliki. Terus terang, sebagai orang tua kami sangat khawatir dengan kualitas pendidikan anak-anak, jika kondisi seperti ini berlangsung lebih lama lagi,” ujarnya.
Peluang Turun Level PPKM
Seiring dengan penurunan angka kasus konfirmasi baru Covid-19, serta menurun pula angka penyebaran dan angka kematian akibat Covid-19 di Kalimantan Tengah (Kalteng), maka dimungkinkan level pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kalteng akan menurun.
Begitupula seara khusus di Kota Palangka Raya yang saat ini masih menerapkan PPKM level 4.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kalteng Erlin Hardi mengatakan, Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan mengumumkan status PPKM saat usainya PPKM yang ditetapkan sebelumnya.
Status PPKM di Kalteng dan Kota Palangka Raya berakhir hari ini, kemungkinan nanti malam Kemendagri akan mengumumkan status PPKM di Kalteng. “Sampai saat ini masih menjalankan penetapan status yang ditetapkan oleh Kemendagri sebelumnya dan berakhir besok (hari ini,red),” katanya, Minggu sore (19/9).
Menurut Erlin, berdasarkan rakor evaluasi PPKM beberapa waktu lalu, memang kemungkinan Kalteng akan turun level. Namun, tidak tahu level itu akan berada pada tingkatan berapa dan tidak bisa pula pihaknya memastikan benar-benar turun level, lantaran itu menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.
“Memang ada indikasi penurunan, mudah-mudahan dengan penurunan kasus yang ada saat ini Kalteng memang bisa turun level, menunggu saja informasi resmi besok (malam ini,red),” ungkapnya.
Memang, lanjut dia, saat ini ratarata kasus Covid-19 di kabupaten/kota se-Kalteng sudah mengalami perbaikan. Namun, hal ini jangan menjadikan abai terhadap protokol kesehatan, harus terus bisa dipertahankan bahkan lebih baik lagi.
Positive Rate Terus Menurun
Tren kasus orang terkonfirmasi positif di Kota Palangka Raya cukup melandai dibanding sebelumnya.
Jika awalnya angka Reproduksi efektif (RT) Covid -19 di kota ini berada di atas angka satu. Saat ini berada di angka 0,7. Yang berarti angka sebaran Covid -19 di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah itu rendah.
Menurut Kepala Labotorium Mikrobiologi Klinik Biomolekuler Covid -19 RSUD Kota dr Mayawati E S Mewo, positive rate di Kota Palangka Raya memang mengalami penurunan cukup dratis, dimana sebelumnya bisa mencapai ratusan orang terkonfirmasi positif perharinya.
“Saat ini hanya 10 hingga 20 orang saja per hari, dengan dibarengi angka kesembuhan yang cukup tinggi rata – rata diatas 20 orang perharinya,” kata Mayawati, Minggu (19/9/2021).
Penurunan ini, sebut Mayawati, telah terjadi secara konsisten sejak beberapa pekan terakhir. “Untuk angka positive rate Kota Palangka Raya pada minggu ini ada pada angka 1,9 yang artinya rendah sebaran Covidnya, dan kami harapkan semoga angka positif rate di kota ini terus menurun,” ungkap dr Maya.
Ia menjelaskan, angka 1,9 tersebut berarti saat ini hanya sebesar 1,9 persen angka sebaran Covid -19 pada minggu ini dari total uji usap (swab) pengambilan sampel masyarakat yang dinyatakan positif. Sedangkan sisanya 98,1 persen hasilnya negatif.
Pada minggu ini ada sekitar 6.500 masyarakat yang melakukan uji usap yang hasilnya kurang lebih 130 orang yang terkonfi rmasi positif atau sesuai persentase positif rate yaitu 1,9 persen dan sisanya 6.370 lainnya dinyatakan negatif.
Meskipun angka positif rate Palangka Raya sedang bagus, dirinya mengingatkan masyarakat agar tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes) karena kota ini statusnya masih di tengah pandemi Covid-19.
“Terima kasih kepada partisipasi masyarakat yang mengikuti uji usap atau swab untuk mendeteksi dini dirinya apakah terkonfi rmasi positif atau tidak, sehingga kami bisa mengambil tindakan sesuai dengan hasil test tersebut,” ucapnya.
Berdasarkan data yang rilis oleh Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng, jumlah akumulasi data per 19 September 2021, pasien konfirmasi positif Covid-19 di provinsi ini bertambah sebanyak 42 orang dengan total kasus mencapai 45.770 orang pasien dinyatakan sembuh sebanyak 243 orang dan pasien dinyatakan meninggal dunia sebanyak 3 orang atau dengan tingkat kematian Case Fatality Rate (CFR) 3,4 persen.
Kasus sembuh ini mengalami penambahan sebanyak 243 orang dalam 24 jam terakhir. Dengan adanya penambahan tersebut, kasus sembuh Covid-19 mencapai 43.343 orang. Ke-243 orang yang baru dinyatakan sembuh di antaranya warga asal Palangka Raya 162 orang, Katingan 2 orang, Kotawaringin Timur 39 orang, Kotawaringin Barat 5 orang, Lamandau 5 orang, Seruyan 2 orang, Pulang Pisau 2 orang, Kapuas 11 orang, Gunung Mas 4 orang, Barito Utara 6 orang dan Murung Raya 5 orang.
Sedangkan kasus konfirmasi baru, mengalami penambahan sebanyak 42 orang, sehingga sampai saat ini total kasus konfirmasi di Kalteng mencapai 45.770 orang. Ke-42 kasus konfirmasi baru ini masing-masing berasal dari Kota Palangka Raya 13 orang, Katingan 3 orang, Kotawaringin Timur 5 orang, Kotawaringin Barat 2 orang, Lamandau 1 orang, Sukamara 3 orang, Seruyan 2 orang, Pulang Pisau 1 orang, Kapuas 3 orang, Gunung Mas 1 orang, Barito Selatan 1 orang, Barito Timur 1 orang, Barito Utara 5 orang dan Murung Raya 1 orang.
Sementara kasus meninggal dunia akibat Covid-19 menjadi 1.549 orang setelah adanya penambahan 3 orang pasien meninggal, yakni dari Palangka Raya 2 orang dan Katingan 1 orang. Sehingga total pasien meninggal dari 13 kabupaten dan 1 kota di Kalteng telah mencapai 1.549 orang.
Selain itu, sebanyak 878 pasien konfirmasi yang masih menjalani perawatan di sejumlah RS rujukan Covid-19 di Kalteng. Pasien Covid-19 yang menjalani perawatan mengalami pengurangan sebanyak 204 dalam 24 jam terakhir.
Dorong Percepatan Vaksinasi
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran bersama unsur terkait melakukan peninjauan kegiatan vaksinasi di tiga kabupaten yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito yaitu Kabupaten Murung Raya, Barito Utara dan Barito Timur, Sabtu (18/9).
Bersama Ketua TP PKK bergerak untuk meninjau pelaksanaan Vaksinasi. Salah satunya disektor pendidikan.
Hal yang sama di lakukan juga Kapolda Kalteng, Danrem 102 Panju Panjung dan unsur Forkopimda lainnya. “Kita bersama-sama bergerak dan mendorong untuk mempercepat vaksinasi, agar masyarakat bisa mendapatkan haknya untuk divaksin sehingga tercipta herd imunity dan segera bebas dari pandemi ini. Ayo kita Vaksin, jangan takut dan tetap jaga prokes,” ungkapnya saat itu.
Ornag nomor satu di Bumi Tambun Bungai tersebut terus mengingatkan kepada jajarannya agar dapat meningkatkan pencapaian vaksinasi khususnya pelajar, untuk persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) “Teknologi tidak mampu menggantikan peran guru saat berada didalam kelas. Sehingga proses belajar tatap muka tetap menjadi proses belajar mengajar yang sempurna,” tegasnya.
Oleh karena itu dirinya akan tetap memastikan agar semua jajaran dan unsur terkait untuk bekerja keras mendapatkan pencapaian vaksinasi ini guna membentuk kekebalan kelompok.
“Kita juga berharap agar dengan adanya vaksinasi maka angka orang terpapar menjadi sedikit dan angka kematian juga menjadi berkurang,” tuturnya.
Selain itu pentingnya pendidikan karakter menjadi hal utama agar dapat menghasilkan generasi yang memiliki daya saing tinggi serta sumber daya manusia berkualitas serta berjalan mulia.
Kendati proses vaksinasi baik masyarakat dan juga pelajar masih terus gencar dilakukan, gubernur juga mengingatkan untuk penerapan protokol kesehatan tetap berjalan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas dan interaksi serta menyukseskan vaksinasi.
“Dengan demikian dapat membentuk kekebalan kelompok dan memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19) di Kalteng,” tutupnya.
Kendala Geografis
Kepala Dinas Kesehatan Murung Raya (Mura) Suria Siri menyampaikan vaksin pertama jenis sinovac yang diberikan kepada 500 siswa SMP hingga SMA.
Hal ini disampaikan Suria Siri saat menyampaikan laporan dihadapan Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran dan Bupati Mura Perdie M Yoseph pada kegiatan vaksinasi massal bagi peserta didik SMP hingga SMA sederat yang dipusatkan di SMAN 1 Murung, Sabtu (18/9).
Dalam kesempatan itu juga, Suria Siri menyebutkan seluruh Puskesmas di Murung Raya sudah melaksanakan vaksinasi untuk anak-anak SMP dan untuk SMA dilaksanakan pada Minggu lalu.
"Siswa yang divaksin hari ini merupakan sisa yang belum divaksinasi," ujar Suria Siri.
Mantan Direktur RSUD Puruk Cahu ini mengatakan total masyarakat Murung Raya yang yang harus divaksin sekitar 80.000 dan sampai hari ini yang sudah tervaksin dosis pertama sebanyak 35.000 orang atau 35 persen. Dan dosis II sudah 28 persen. Sedangkan untuk tenaga medis sudah 100 persen.
Menurut Suria Siri dalam pelaksanaan vaksinasi di lapangan, pihaknya dihadapkan dengan beberapa kendala, di antaranya jarakantar desa dengan yang lainnya, terkendala sinyal, kalau vaksin harus menginput mencari sinyal pada malam hari ke tempat-tempat yang ada sinyal nya.
"Bahwa masyarakat kita juga masih ada juga yang menjadi korban hoaks akibatnya mereka ragu untuk divaksin," beber Suria Siri.
Selain itu juga, kendala alam, kadang mereka mengalami kendala ada tiga desa yang jaraknya mungkin bisa ditempuh 2 hari baru sampai. "Mungkin kami empat hari baru bisa input data vaksin karena baru ada sinyal," ujar Suria Siri.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada gubernur karena selama vaksinasi ini Murung Raya mendapat perhatian yang luar biasa kita diberi vaksin yang begitu banyak sehingga total dibandingkan seluruh kalteng Murung Raya termasuk yang luar biasa bagus," tambahnya.
Kemudian Suria Siri juga berharap agar gubernur untuk terus membantu mereka karena mungkin di kota sudah selesai, sehingga bisa bergerak ke desa-desa.