PALANGKA RAYA-Partai
Golkar menjadi pemenang kedua pada pemilihan legislatif (pileg) 17 April lalu.
Partai berlambang pohon beringin ini sukses mengirim tujuh kader terbaiknya ke
DPRD Kalteng. Hasil ini menjadi modal besar menyongsong pilkada 2020 mendatang,
sekaligus menjadi daya tawar kepada bakal calon gubernur (bacalgub) Kalteng yang
sudah mendaftar.
Meski belum mampu
mengusung calon sendiri karena belum memenuhi persyaratan jumlah kursi, Partai
Golkar tetap mempunyai peluang yang besar mengantarkan calon yang diusungnya
sebagai pemenang. Pasalnya, selain memiliki tujuh wakil terbaik di DPRD Kalteng
sekaligus menempati posisi unsur pimpinan, Partai Golkar juga berhasil berkuasa
setelah memenangi pileg di lima kabupaten, yakni Kapuas, Pulang Pisau, Barito
Timur, Lamandau, dan Kotawaringin Barat. Di tujuh kabupaten/kota lainnya, yakni
Palangka Raya, Kotawaringin Timur, Seruyan, Gunung Mas, Katingan, Sukamara, dan
Barito Selatan (Barsel), kader Golkar berhasil menempati kursi wakil ketua di
legislatif. Ditambah lagi kader-kader terbaiknya yang berhasil menjadi kepala
daerah, seperti Bupati Kobar, Gunung Mas, Pulang Pisau, Lamandau, Kapuas,
Barito Selatan, dan daerah lainnya.
Berdasarkan peta
kekuatan kadernya yang hampir merata di semua daerah itulah, Partai Golkar
sedari awal berkeinginan mengusung kader sendiri untuk maju pada perhelatan
pilgub tahun depan. Meskipun demikian, partai besutan Airlangga Hartarto tetap
membuka peluang kepada nonkader untuk mendaftar ke Golkar. Tokoh-tokoh terbaik
di Kalteng ini pun melamar ke Golkar untuk diusung sebagai bacalgub 2020. Ada
gubernur petahana Sugianto Sabran, Bupati Batara Nadalsyah, Bupati Mura Perdie
M Yoseph, Anggota DPR RI Willy M Yoseph, dan bacalgub serta bakal calon wakil
gubernur lainnya.
Sebelum menyodorkan bacalgub
yang direkomendasikan ke dewan pimpinan pusat (DPP), dewan pimpinan daerah (DPD)
terlebih dahulu menggelar rapat pleno diperluas penetapan bacalgub/wakil,
bacalbup/wakil di salah satu hotel di Jalan G Obos, Palangka Raya, kemarin
(18/12).
Dalam kesempatan itu, Ketua
DPD Partai Golkar Kalteng H Ruslan AS mengatakan, Partai Golkar kian serius
mengusung kader jelang pelaksanaan pemilihan gubernur Kalteng tahun 2020.
“Karena Golkar tidak
mau dan jangan sampai hanya jadi penonton. Mesti jadi pemain. Entahkah Golkar
mengusung kader sendiri atau tidak, semua tergantung hasil pleno yang akan disampaikan
ke DPP,†katanya kepada wartawan, kemarin.
Meski demikian
ditegaskannya, ada catatan-catatan khusus yang akan disampaikan sebagai
rekomendasi DPD kepada DPP. “Bagi kami, kader menjadi prioritas. Itu merupakan
pesan ketua umum. Namun, semua calon harus mengikuti survei sebagai pedoman
untuk menentukan langkah ke depan,†tuturnya.
Kemenangan Partai
Golkar pada pilkada di kabupaten/kota memang tak lepas dari hasil survei yang
dilakukan konsultan pusat yang turun langsung ke lapangan.
“Peluang petahana tetap
ada. Karena itu, semua kader harus siap. Tidak cukup hanya popularitas dan
kapabilitas, tapi juga harus siap dari segi fisik dan materi. Sebab semua itu
tentu memerlukan dana yang tidak sedikit,†jelas suami dari Bupati Kobar
Nurhidayah ini.
Menghadapi pesta
demokrasi kali ini, Golkar tidak ingin berjalan sendiri. Mereka berkomitmen
menjalin hubungan dengan partai politik lainnya. Itu merupakan ketentuan final partai
yang harus dijalani ke depan. “Komunikasi dan koalisi dengan partai lain tentu
akan berjalan dengan sendirinya, sebelum pelaksanaan pemilihan gubernur Kalteng
tahun 2020 mendatang,†terang pengusaha asal Kobar ini.
Seiring keseriusan
mengusung kader, Golkar juga tetap mengimbangi dengan hasil survei. Selain itu,
pihaknya juga sangat serius untuk mengusung H Abdul Razak, karena merupakan salah
satu kader terbaik.
“Kami akan tetap
melihat hasil survei ke depan serta kesiapan yang perlu dilakukan. Semua juga
sudah berjalan saat pilkada yang berlangsung di 13 kabupaten dan 1 kota yang
lalu,†tuturnya.
DPD Golkar juga harus
lebih terbuka dalam hal ketepatan memilih sasaran untuk calon yang akan diusung
ke depannya. Akan tetapi, saat ini hasil survei belum dapat disampaikan kepada
media.
Dikatakannya, rapat pleno
diperluas yang digelar itu sangat penting dilakukan oleh Partai Golkar menjelang
penetapan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Kalteng.
“Para calon gubernur maupun
wakil gubernur yang hadir yakni H Sugianto Sabran, H Nadalsyah, H Abdul Razak,
Perdie M Yoseph, Alida Lampe, Marukan, Sipet Hermanto. Sementara yang tidak
hadir hanya Willi M Yoseph dan Habib H Said Ismail,†kisahnya.
Adalah tugas DPD Partai
Golkar untuk melaksanakan pleno. Namun, bukan berarti menetapkan. Hasil pleno
diperluas saat ini berjalan sesuai dengan koridor dan kebutuhan saat ini
sebelum disampaikan ke DPP.
Dalam kesempatan itu,
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran yang juga mendaftar bacalgub mengatakan,
dirinya akan mengikuti proses yang akan berjalan dalam Partai Golkar ke depannya.
“Saya akan tetap
menghormati keputusan Partai Golkar. Diusung atau tidak diusung nantinya, saya
akan tetap menjadi sahabat Partai Golkar,†ucap Sugianto Sabran.
Sugianto juga sempat memaparkan
visi dan misinya jika kembali terpilih menjadi gubernur Kalteng. Ia mengatakan
akan menuntaskan pembangunan Kalteng di bidang infrastruktur, pendidikan,
kesehatan, ekonomi, sumber daya alam, dan lain-lain.
Sementara bacalgub
lainnya, H Nadalsyah, menuturkan bahwa dirinya akan tetap fokus dan
mempersiapkan diri dengan baik menjadi calon gubernur Kalteng.
“Karena kemarin saya melamar
sebagai calon gubernur. Belum terpikirkan untuk menjadi wakil gubernur,
termasuk kemungkinan mendampingi H Abdul Razak. Saya fokus menjadi calon
gubernur,†tegasnya.
Dengan nada setengah
bercanda, pria yang juga merupakan Bupati Barito Utara tersebut menyatakan siap
menjadi ban serep Partai Golkar jelang pelaksanaan pilkada nanti.
“Siapa tahu Pak Abdul Razak tidak jadi maju,
lalu Golkar memercayakan saya untuk menjadi calon gubernur. Saya siap menjadi
ban serep,†ungkapnya sembari tertawa, diiringi tepukan tangan peserta rapat pleno.
(nue/ce/ala)