32.5 C
Jakarta
Tuesday, April 22, 2025

Kesenian Kalteng Dapat Perhatian Dunia, Ini Buktinya

PALANGKA RAYA- Lima penari asal Kalteng
tampil memukau di di Kota Ottawa, ibu kota Kanada. Mereka tampil pada acara bertajuk
Indonesian Festival. Tak hanya kesenian tari daerah yang ditampilkan pada
kegiatan itu, tapi juga ditampilkan kerajinan dan pameran kuliner.

Tim kesenian Kalteng mendapat perhatian di mata
dunia, dengan menorehkan prestasi saat mengikuti festival di  Canadian Museum Of History 100 Rue Laurier
Gatineau, Ottawa, Kanada, Sabtu
(14/9). Dibawa kepemimpinan salah satu tokoh Kalteng, Tuti Dau, lima penari
dari Sanggar Seni Betang Batarung, yakni Tris Sofia W, Edho Kristanto,
Ranaiyati, Eni Riny, dan Alfrelin, cukup mendapatkan perhatian.

Mereka menyuguhkan empat penampilan, yakni Tari
Mandau, Tari Giring-Giring, Tari Bagondang, dan Tari Nefuk Taun. Tak sedikit mendapat
komentar positif atas kesenian Kalteng ini.

“Penampilan mereka juga disaksikan langsung
oleh Duta Besar RI untuk Kanada Abdul Kadir Jailani dan masyarakat Kanada
dari beberapa kota, seperi Vancouver, Montreal, Torontho, dan Ottawa,” kata
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng Dr Guntur Talajan
kepada Kalteng Pos, Senin (16/9).

Baca Juga :  Alhamdulillah! Pasien Covid-19 Kini Sembuh Lebih Banyak, Walau Hanya S

Duta besar bersama istri yang menyaksikan
langsung penampilan penari asal Kalteng pun sangat senang dan memberikan
apresiasinya.

“Juga warga yang hadir saat itu. Karena baru
pertama kali mereka melihat tarian Kalteng. Mereka sangat kagum atas penampilan
yang cukup unik,” tambah mantan kepala Dinas Sosial Provinsi Kalteng ini.

Ditambahkan Guntur, dalam ajang Indonesian
Festival yang berlangsung di Canadian Museum Of History 100 Rue Laurier
Gatineau, Canada, juga dirangkai pasar kuliner Indonesia dan pameran kerajinan.

“Kegiatan ini untuk memenuhi undangan Kedutaan
Besar Indonesia di Kanada melalui Sanggar Seni Betang Batarung yang dipimpin
oleh Tuti Dau. Ini juga didukung oleh Pemerintah Provinsi Kalteng,” tuturnya.

Dikabarkan, para penari Kalteng ini diminta
untuk kembali tampil pada acara kesenian yang digelar di Montreal, Kanada, di hadapan
utusan dari 168 negara sedunia, yang rencananya akan dilaksanakan beberapa hari
ke depan.

Baca Juga :  Potensi Karhutla Masih Tinggi

“Itu disampaikan langung perwakilan dari Montreal
kepada tokoh Kalteng Tuty Dau selaku pembina sanggar,” tambahnya.

Guntur berharap agar momen tersebut
dimanfaatkan secara baik oleh tim kesenian tersebut, sekaligus memperkenalkan
kesenian Kalteng kepada dunia luas.

“Kami yakin tentunya kesenian Kalteng akan
mendapat perhatian dari dunia. Dengan demikian, kami berharap bahwa kunjungan
wisatawan ke Kalteng akan bertambah, karena banyak turis yang akan datang
langsung ke Kalteng untuk menggali lebih jauh tentang kesenian daerah ini,” harapnya.

Ke depannya menjadi tugas bersama untuk terus
melakukan pembinaan kesenian dan kebudayaan yang berkelanjutan dan
berkesinambungan. Ini bukan hanya tugas pemerintah daerah. Pihak-pihak terkiat
maupun masyarakat harus bahu-membahu menjaga serta memperkenalkan kekayaan
budaya Kalteng. Dengan cara demikian maka bisa menarik perhatian dunia untuk
mengikutsertakan kesenian Kalteng dalam event-event besar internasional. (nue/ce/ala)

PALANGKA RAYA- Lima penari asal Kalteng
tampil memukau di di Kota Ottawa, ibu kota Kanada. Mereka tampil pada acara bertajuk
Indonesian Festival. Tak hanya kesenian tari daerah yang ditampilkan pada
kegiatan itu, tapi juga ditampilkan kerajinan dan pameran kuliner.

Tim kesenian Kalteng mendapat perhatian di mata
dunia, dengan menorehkan prestasi saat mengikuti festival di  Canadian Museum Of History 100 Rue Laurier
Gatineau, Ottawa, Kanada, Sabtu
(14/9). Dibawa kepemimpinan salah satu tokoh Kalteng, Tuti Dau, lima penari
dari Sanggar Seni Betang Batarung, yakni Tris Sofia W, Edho Kristanto,
Ranaiyati, Eni Riny, dan Alfrelin, cukup mendapatkan perhatian.

Mereka menyuguhkan empat penampilan, yakni Tari
Mandau, Tari Giring-Giring, Tari Bagondang, dan Tari Nefuk Taun. Tak sedikit mendapat
komentar positif atas kesenian Kalteng ini.

“Penampilan mereka juga disaksikan langsung
oleh Duta Besar RI untuk Kanada Abdul Kadir Jailani dan masyarakat Kanada
dari beberapa kota, seperi Vancouver, Montreal, Torontho, dan Ottawa,” kata
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng Dr Guntur Talajan
kepada Kalteng Pos, Senin (16/9).

Baca Juga :  Alhamdulillah! Pasien Covid-19 Kini Sembuh Lebih Banyak, Walau Hanya S

Duta besar bersama istri yang menyaksikan
langsung penampilan penari asal Kalteng pun sangat senang dan memberikan
apresiasinya.

“Juga warga yang hadir saat itu. Karena baru
pertama kali mereka melihat tarian Kalteng. Mereka sangat kagum atas penampilan
yang cukup unik,” tambah mantan kepala Dinas Sosial Provinsi Kalteng ini.

Ditambahkan Guntur, dalam ajang Indonesian
Festival yang berlangsung di Canadian Museum Of History 100 Rue Laurier
Gatineau, Canada, juga dirangkai pasar kuliner Indonesia dan pameran kerajinan.

“Kegiatan ini untuk memenuhi undangan Kedutaan
Besar Indonesia di Kanada melalui Sanggar Seni Betang Batarung yang dipimpin
oleh Tuti Dau. Ini juga didukung oleh Pemerintah Provinsi Kalteng,” tuturnya.

Dikabarkan, para penari Kalteng ini diminta
untuk kembali tampil pada acara kesenian yang digelar di Montreal, Kanada, di hadapan
utusan dari 168 negara sedunia, yang rencananya akan dilaksanakan beberapa hari
ke depan.

Baca Juga :  Potensi Karhutla Masih Tinggi

“Itu disampaikan langung perwakilan dari Montreal
kepada tokoh Kalteng Tuty Dau selaku pembina sanggar,” tambahnya.

Guntur berharap agar momen tersebut
dimanfaatkan secara baik oleh tim kesenian tersebut, sekaligus memperkenalkan
kesenian Kalteng kepada dunia luas.

“Kami yakin tentunya kesenian Kalteng akan
mendapat perhatian dari dunia. Dengan demikian, kami berharap bahwa kunjungan
wisatawan ke Kalteng akan bertambah, karena banyak turis yang akan datang
langsung ke Kalteng untuk menggali lebih jauh tentang kesenian daerah ini,” harapnya.

Ke depannya menjadi tugas bersama untuk terus
melakukan pembinaan kesenian dan kebudayaan yang berkelanjutan dan
berkesinambungan. Ini bukan hanya tugas pemerintah daerah. Pihak-pihak terkiat
maupun masyarakat harus bahu-membahu menjaga serta memperkenalkan kekayaan
budaya Kalteng. Dengan cara demikian maka bisa menarik perhatian dunia untuk
mengikutsertakan kesenian Kalteng dalam event-event besar internasional. (nue/ce/ala)

Terpopuler

Artikel Terbaru