30 C
Jakarta
Thursday, March 28, 2024

Gubernur Kalteng Bantu Patenkan Penelitian Siswi SMA tentang Obat Kank

PALANGKA RAYA – Keberhasilan Aysa Aurealya Maharani dan
Anggina Rafitri, yang meraih medali pada ajang World Invention Creativity
(WICO) di Seoul, Korea Selatan, mendapat apresiasi luar biasa dari Pemerintah
Provinsi Kalimantan Tengah. Bahkan secara khusus, Selasa (13/8/2019), kedua siswi
SMA 2 Palangka Raya itu diundang Gubernur Sugianto Sabran ke Istana Isen
Mulang.

Dalam pertemuan yang juga dihadiri Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin,
Sekdaprov Fahrizal Fitri, Kepala Dinas Kesehatan Kalteng dr Suyuti Syamsul dan
sejumlah pejabat lainnya itu, gubernur menyatakan rasa kagumnya atas keberhasil
Aysa dan Anggi.

Tidak hanya itu, pada kesempatan tersebut gubernur juga menginstruksi
jajarannya agar segera membantu Aysa dan Anggi untuk bisa mematenkan hasil
temuan mereka.

Baca Juga :  Aquarius Boutique Hotel dan Amaris Hotel SIapkan Voucer Menginap

“Saya sudah perintahkan Sekda dan Kadis Kesehatan dan instansi terkait
lainnya untuk membantu agar ini bisa segera dipatenkan. Sehingga mereka bisa
mendapatkan paten atas Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) nya,” tegas gubernur.

(Baca juga: Berhasil
Membuktikan Kekayaan Alam Kalteng, Dua Putri Dayak Raih Emas WICO di Korsel
)

Dengan dipatenkannya hasil karya kedua putri Dayak ini, imbuh gubernur, sekaligus
untuk memberikan perlindungan atas kekayaan alam Kalimantan Tengah khususnya
dan Indonesia secara umum.

“Karena yang mereka temukan ini sangat luar biasa. Bukan saja hanya
dibutuhkan oleh orang Kalteng, tapi Indonesia bahkan dunia. Jadi jangan sampai
nanti, hasil karya intelektual ini justru malah diakui oleh orang lain, apalagi
oleh negara lain. Ini harus kita lindungi,” tandas gubernur.

Baca Juga :  Tolong ! Jangan Bikin Masyarakat Resah karena Sebarkan Berita Hoaks

Pada kesempatan itu, gubernur juga memberikan bantuan uang pembinaan masing-masing
sebesar Rp30 juta kepada Aysa dan Anggi serta Yazid, yang pertama kali
memberikan ide kepada Aysa dan Anggi tentang penelitian akar bajakah sebagai
obat kanker.

“Sebetulnya saya ingin dari kemarin-kemarin, sebelum mereka berangkat ke
Korea. Tetapi karena kesibukan jadi tidak sempat, baru hari ini saya sempat serahkan,”
pungkas gubernur. (nto)

PALANGKA RAYA – Keberhasilan Aysa Aurealya Maharani dan
Anggina Rafitri, yang meraih medali pada ajang World Invention Creativity
(WICO) di Seoul, Korea Selatan, mendapat apresiasi luar biasa dari Pemerintah
Provinsi Kalimantan Tengah. Bahkan secara khusus, Selasa (13/8/2019), kedua siswi
SMA 2 Palangka Raya itu diundang Gubernur Sugianto Sabran ke Istana Isen
Mulang.

Dalam pertemuan yang juga dihadiri Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin,
Sekdaprov Fahrizal Fitri, Kepala Dinas Kesehatan Kalteng dr Suyuti Syamsul dan
sejumlah pejabat lainnya itu, gubernur menyatakan rasa kagumnya atas keberhasil
Aysa dan Anggi.

Tidak hanya itu, pada kesempatan tersebut gubernur juga menginstruksi
jajarannya agar segera membantu Aysa dan Anggi untuk bisa mematenkan hasil
temuan mereka.

Baca Juga :  Aquarius Boutique Hotel dan Amaris Hotel SIapkan Voucer Menginap

“Saya sudah perintahkan Sekda dan Kadis Kesehatan dan instansi terkait
lainnya untuk membantu agar ini bisa segera dipatenkan. Sehingga mereka bisa
mendapatkan paten atas Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) nya,” tegas gubernur.

(Baca juga: Berhasil
Membuktikan Kekayaan Alam Kalteng, Dua Putri Dayak Raih Emas WICO di Korsel
)

Dengan dipatenkannya hasil karya kedua putri Dayak ini, imbuh gubernur, sekaligus
untuk memberikan perlindungan atas kekayaan alam Kalimantan Tengah khususnya
dan Indonesia secara umum.

“Karena yang mereka temukan ini sangat luar biasa. Bukan saja hanya
dibutuhkan oleh orang Kalteng, tapi Indonesia bahkan dunia. Jadi jangan sampai
nanti, hasil karya intelektual ini justru malah diakui oleh orang lain, apalagi
oleh negara lain. Ini harus kita lindungi,” tandas gubernur.

Baca Juga :  Tolong ! Jangan Bikin Masyarakat Resah karena Sebarkan Berita Hoaks

Pada kesempatan itu, gubernur juga memberikan bantuan uang pembinaan masing-masing
sebesar Rp30 juta kepada Aysa dan Anggi serta Yazid, yang pertama kali
memberikan ide kepada Aysa dan Anggi tentang penelitian akar bajakah sebagai
obat kanker.

“Sebetulnya saya ingin dari kemarin-kemarin, sebelum mereka berangkat ke
Korea. Tetapi karena kesibukan jadi tidak sempat, baru hari ini saya sempat serahkan,”
pungkas gubernur. (nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru