SEBANYAK 33 terduga
teroris yang diamankan Densus 88 Anti Teror bersama Polda Kalteng, ditempatkan
di ruangan khusus. Guna menjaga kesehatan terduga teroris jaringan Jemaah
Ansharut Daulah (JAD) terafiliasi ISIS ini, Bidang Kedokteran dan Kesehatan
(Biddokkes) Polda Kalteng melakukan pemeriksaan kesehatan sekaligus mengambil
sampel DNA dan odontogram (data gigi).
Kapolda Kalteng Irjen
Pol Drs Anang Revandoko melalui Kabidhumas Kombes Pol Hendra Rochmawan
menyampaikan, di samping melakukan penegakan hukum, polisi juga memberikan
perlindungan dan pelayanan kesehatan kepada terduga teroris tersebut.
“Kami tetap memberikan
layanan kesehatan agar mereka tidak sakit. Jika ada yang sakit, langsung kami
obati,†ujar Hendra.
Sementara itu, mewakili
Dinas Sosial Kalteng, Yuli Yustanti menyampaikan bahwa pihaknya juga memberikan
pelayanan kepada para terduga dalam kasus ini.
“Hari ini (kemarin,
red) kami memberikan dua layanan, yakni
assessment (pendampingan) dan layanan dukungan psikososial (LDP),†terang
Yuli.
Assessment tersebut akan
dibagi dua, yakni pemberian assessment kepada perempuan dewasa dan assessment kepada
anak-anak yang terpapar stigma terorisme. Sebelumnya pun sudah dilakukan
pengambilan data dasar.
“Dalam assessment ini,
kami akan menggunakan teori genogram. Ini dimaksudkan untuk bisa mengetahui asal-usul
dan latar belakang keluarga mereka,†pungkasnya. (hms/nue/ce/abe)