PROKALTENG.CO-Presiden RI, Prabowo Subianto telah melantik Wakil Panglima Jenderal TNI Tandyo Budi Revita. Selain itu, dia juga melantik sejumlah panglima untuk beberapa jabatan penting.
Sebut saja Panglima Kopassus Letjen TNI Djon Afriandi, Panglima Korps Marinir Letjen TNI (Mar) Endi Supardi, Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat Marsekal Madya TNI Deny Muis, dan Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional TNI AU Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra.
Prabowo Subianto juga melantik enam Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) yang baru terbentu. Mereka yang dilantik adalah Mayjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan (Pangdam XXIII/Palaka Wira), Mayjen TNI Arief Gajah Mada (Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol), Mayjen TNI Lucky Avianto (Pangdam XXIV/Mandala Trikora), Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo (Pangdam XIX/Tuanku Tambusai), Mayjen TNI Kristomei Sianturi (Pangdam XXI/Radin Inten), dan Mayjen TNI Zainul Arifin (Pangdam XXII/Tambun Bungai).
“Dengan mengucap bismillahirrahmannirrahim, pada pagi hari ini, hari Minggu, tanggal 10 Agustus tahun 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, dengan ini meresmikan enam Komando Daerah Militer, 14 Komando Daerah Angkatan Laut, tiga Komando Daerah Angkatan Udara, satu Komando Operasi Udara, enam grup Komando Pasukan Khusus, 20 Brigade Teritorial Pembangunan, satu Brigade Infanteri Marinir, satu Resimen Korps Pasukan Gerak Cepat, 100 Batalyon Teritorial Pembangunan, lima Batalyon Infanteri Marinir, lima Batalyon Komando Korps Pasukan Gerak Cepat,” rinci Prabowo Subianto.
Saat melantik Wakil Panglima TNI dan jajaran lainnya, Prabowo Subianto menegaskan keyakinannya bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak akan pernah bisa ditaklukkan oleh bangsa lain.
Presiden beralasan, seluruh rakyat Indonesia akan berjuang habis-habisan untuk mempertahankan setiap jengkal tanah air dari berbagai rongrongan dari luar. Dia menyebut, rakyat Indonesia memilih lebih baik mati daripada kembali dijajah.
“Wawasan kita adalah wawasan pertahanan yang defensif. Ada yang mengatakan, dalam perang, defensif itu tidak bisa menang. Itu bacaan sejarah yang keliru. Kalau kita mempertahankan bangsa kita, kita pertahankan tiap kampung, tiap dukuh, tiap lembah, tiap gunung, tiap kecamatan, tiap kabupaten, tiap provinsi, tiap jengkal tanah, kita pertahankan, seluruh bangsa Indonesia pertahankan, saudara-saudara kita tidak bisa ditaklukkan, dan bagi kita, tidak ada masalah, daripada dijajah kembali, lebih baik kita mati,” kata Presiden Prabowo saat memberikan amanat dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus TNI AD, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (10/8).
Presiden menjelaskan, pertahanan defensif yang dijalankan Indonesia tidak hanya berada di perbatasan atau wilayah rawan, tetapi mencakup seluruh tanah air, hingga kampung-kampung, desa-desa, lembah, dan gunung.
Ia juga memuji sejumlah tokoh dan pejabat sipil yang hadir di upacara dengan mengenakan seragam loreng TNI dan baret, sebagai simbol kesiapan mereka terlibat dalam sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (sishankamrata).
“Di belakang saya, banyak tokoh-tokoh yang memakai seragam. Mereka pakai seragam sebagai tanda mereka ingin terlibat. Mereka ingin mempertaruhkan diri mereka bersama-sama seluruh rakyat Indonesia, karena bangsa kita punya pertahanan yang kita namakan pertahanan rakyat semesta,” ujar Prabowo.
Di Mimbar Kehormatan, Presiden Prabowo didampingi sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Ahmad Muzani, dan Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin. (fajar)