32.5 C
Jakarta
Tuesday, April 22, 2025

Jangan Kendor Menekan Persebaran Covid-19 di Kalteng

PALANGKA RAYA- Ketua Ikatan
Dokter Indonesia (IDI) Kalteng dr Mikko Uriamapas Ludjen mengatakan, pihaknya
sangat mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng dalam
melakukan rapid test maupun swab test massal di kabupaten-kabupaten.

“Ini tentu akan
mempermudah untuk mengetahui jumlah pasien positif Covid-19 di Kalteng,”
katanya kepada Kalteng Pos
(Grup Kaltengpos.co) via
telepon, Senin (8/6).

Hal yang perlu
diperhatikan, lanjutnya, yakni mempersiapkan sarana dan prasarana serta tenaga
medis. Misalnya, dalam mengantisipasi lonjakan pasien yang ditemukan nanti, perlu
banyak ruang perawatan, ruang isolasi, dan lainnya.

IDI Kalteng menilai
bahwa kasus Covid-19 yang terjadi di wilayah ini tidak seperti pada 10 provinsi
terbanyak di Indonesia saat ini. Selain itu, kasus kematian warga maupun tenaga
medis karena virus ini, berada di luar 19 besar nasional.

Pihaknya menyarankan
kepada para tenaga medis yang bertugas untuk tetap menggunakan alat pelindung diri
(APD) sesuai level untuk mencegah penularan saat bertugas menangani pasien.

Baca Juga :  Satu Anggota Polresta Palangka Raya Positif Covid-19 Setelah Tugas di

“Kami berharap
agar semangat Kalteng tidak kendor dalam menekan persebaran Covid-19 dan tetap
melakukan antisipasi. Jangan sampai beranggapan bahwa dengan adanya new normal,
Covid-19 sudah hilang. Masih tetap ada. Jasi, perlu diantisipasi terus,”
tuturnya lagi.

Menurut dr Mikko, grafik
kasus Covid-19 di Kalteng sedang menuju ke puncak, karena terus mengalami
peningkatan kasus saban hari di seluruh daerah di Kalteng. Karena itu, IDI Kalteng
meminta pemerintah daerah untuk selalu memperhatikan APD bagi tenaga medis,
karena dinilai cukup rawan tertular saat melakukan  kontak langsung dengan pasien.

Kasus Covid-19,
lanjutnya, dapat memengaruhi penyakit kandungan. Kasus ini pun sudah ada di
Kalteng, seperti yang ditangani di RSUD dr Doris Sylvanus, RSUD dr Murdjani
Sampit, dan RSUD dr Imanudin Pangkalan Bun. Tren pun terus meningkat saat ini.

Baca Juga :  INSIDEN MAUT ! 3 Orang Tewas, 10 Terluka

“Karena ibu hamil
memiliki daya tahan tubuh yang rendah, maka perlu untuk memperhatikan protokol
kesehatan,” jelasnya.

IDI mengapresiasi dukungan
dari pemerintah daerah dalam upaya penanganan Covid-19, terutama melalui bantuan
APD dan lainnya yang sudah disebarkan ke daerah-daerah yang membutuhkan.

“Kami juga terus memberi imbauan kepada IDI
di daerah-daerah untuk meningkatkan kewaspadaan saat bertugas, agar tidak mudah
tertular virus. Kami dorong mereka untuk tetap tulus dalam bekerja sesuai
dengan panggilan hidup masing-masing dan selalu bersinergi dengan
pemerintah,” pungkasnya sembari menyebut dengan meningkatnya kewaspadaan,
maka ke depannya tidak akan ada petugas kesehatan yang tertular dan meninggal
seperti yang terjadi di daerah lain.

PALANGKA RAYA- Ketua Ikatan
Dokter Indonesia (IDI) Kalteng dr Mikko Uriamapas Ludjen mengatakan, pihaknya
sangat mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng dalam
melakukan rapid test maupun swab test massal di kabupaten-kabupaten.

“Ini tentu akan
mempermudah untuk mengetahui jumlah pasien positif Covid-19 di Kalteng,”
katanya kepada Kalteng Pos
(Grup Kaltengpos.co) via
telepon, Senin (8/6).

Hal yang perlu
diperhatikan, lanjutnya, yakni mempersiapkan sarana dan prasarana serta tenaga
medis. Misalnya, dalam mengantisipasi lonjakan pasien yang ditemukan nanti, perlu
banyak ruang perawatan, ruang isolasi, dan lainnya.

IDI Kalteng menilai
bahwa kasus Covid-19 yang terjadi di wilayah ini tidak seperti pada 10 provinsi
terbanyak di Indonesia saat ini. Selain itu, kasus kematian warga maupun tenaga
medis karena virus ini, berada di luar 19 besar nasional.

Pihaknya menyarankan
kepada para tenaga medis yang bertugas untuk tetap menggunakan alat pelindung diri
(APD) sesuai level untuk mencegah penularan saat bertugas menangani pasien.

Baca Juga :  Satu Anggota Polresta Palangka Raya Positif Covid-19 Setelah Tugas di

“Kami berharap
agar semangat Kalteng tidak kendor dalam menekan persebaran Covid-19 dan tetap
melakukan antisipasi. Jangan sampai beranggapan bahwa dengan adanya new normal,
Covid-19 sudah hilang. Masih tetap ada. Jasi, perlu diantisipasi terus,”
tuturnya lagi.

Menurut dr Mikko, grafik
kasus Covid-19 di Kalteng sedang menuju ke puncak, karena terus mengalami
peningkatan kasus saban hari di seluruh daerah di Kalteng. Karena itu, IDI Kalteng
meminta pemerintah daerah untuk selalu memperhatikan APD bagi tenaga medis,
karena dinilai cukup rawan tertular saat melakukan  kontak langsung dengan pasien.

Kasus Covid-19,
lanjutnya, dapat memengaruhi penyakit kandungan. Kasus ini pun sudah ada di
Kalteng, seperti yang ditangani di RSUD dr Doris Sylvanus, RSUD dr Murdjani
Sampit, dan RSUD dr Imanudin Pangkalan Bun. Tren pun terus meningkat saat ini.

Baca Juga :  INSIDEN MAUT ! 3 Orang Tewas, 10 Terluka

“Karena ibu hamil
memiliki daya tahan tubuh yang rendah, maka perlu untuk memperhatikan protokol
kesehatan,” jelasnya.

IDI mengapresiasi dukungan
dari pemerintah daerah dalam upaya penanganan Covid-19, terutama melalui bantuan
APD dan lainnya yang sudah disebarkan ke daerah-daerah yang membutuhkan.

“Kami juga terus memberi imbauan kepada IDI
di daerah-daerah untuk meningkatkan kewaspadaan saat bertugas, agar tidak mudah
tertular virus. Kami dorong mereka untuk tetap tulus dalam bekerja sesuai
dengan panggilan hidup masing-masing dan selalu bersinergi dengan
pemerintah,” pungkasnya sembari menyebut dengan meningkatnya kewaspadaan,
maka ke depannya tidak akan ada petugas kesehatan yang tertular dan meninggal
seperti yang terjadi di daerah lain.

Terpopuler

Artikel Terbaru