Site icon Prokalteng

Sinyal Smart Air Berada di Ketinggian 5.900 Kaki

Tim SAR dari Basarnas Tarakan dikerahkan melakukan penyisiran terhadap keberadaan pesawat Smart Air. (FOTO: BASARNAS TARAKAN)

PROKALTENG.CO-Satu pesawat kargo milik maskapai Smart Air dilaporkan hilang kontak setelah lepas landas Bandara Internasional Juwata Tarakan menuju Desa Binuang, Kecamatan Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan, Jumat (8/3) kemarin. Diketahui, pesawat Smart Air tersebut membawa sembako dari Tarakan menuju Desa Binuang.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Juwata Tarakan Bambang Hartato menyampaikan, pesawat dengan jenis Pilatus PC-6 Porter tersebut lepas landas dari Bandara Juwata Tarakan menuju Bandara Binuang pada pukul 08.00 Wita.

Adapun penerbangan tersebut membawa misi yaitu mengangkut bahan logistik makanan. Sebanyak 580 kg berat bahan logistik yang dibawa. Di atas Smart Air tersebut hanya ada dua kru yaitu pilot atas Capt. M Yusuf dan Deni S selalu engineer pesawat.

“Estimate time arrival Binuang pada pukul 09.20 Wita. Namun dinyatakan lost contact oleh Air Nav pada pukul 08.55 Wita,” katanya.

Kepala Basarnas Tarakan, Syahril menjelaskan, pihaknya menerima laporan hilang kontak  maskapai Smart Air tersebut dari Air Nav pada pukul 11.26 Wita. Namun hingga pencarian yang dilakukan kemarin, belum ada informasi pasti terkait keberadaan  pesawat.

“Pada pukul 11.40 Wita pesawat PK-SNO melakukan penyisiran dari Long Bawan ke Binuang berdasarkan lokasi yang tertera pada Spider tracking koordinat 3°37’34.58″N 116°24’51.46″E namun hasilnya nihil,” ungkapnya.

Kemudian pada pukul 12.30 Wita, dari Basarnas Pusat menyampaikan bahwa ada sinyal dari pesawat PK-SNE yang diterima LUT pada koordinat 3°44’10.00″N 115°50’53.58″E. Kemudian didapati titik koordinat kedua yang berada di 3°44’9.10″N 115°55’45.36″. Kemudian pada pukul 14.26 Wita, pesawat PK-SNG dan PK-VVU turut melakukan penyisiran dari Malinau ke Binuang, dengan koordinat yang berhasil diterima oleh sinyal LUT.

“Hingga pukul 16.08 Wita pesawat PK-SNG dan PK-VVU telah melakukan penyisiran dengan hasil nihil dan kedua pesawat di Malinau untuk pengisian bahan bakar,” bebernya.

Pihaknya kemudian mengerahkan Heli Bell 412 dari Tarakan menuju Binuang untuk melakukan penyisiran pada pukul 16.57 Wita. Saat itu terdapat 6 personel dari KANTOR SAR Tarakan dan 4 kru Heli Bell 412 dikerahkan. Namun saat melakukan penyisiran, didapati kondisi cuaca yang mulai gelap sehingga pencarian dihentikan sementara.

“Apabila ditemukan objek yang diduga maka akan diinformasi oleh tim kami yang mungkin sudah turun di lokasi kejadian,” ucapnya.

Diakui Syahril, dalam melakukan pencarian tidak ada kendala yang ditemukan tim SAR. Hanya titik koordinat pasti pesawat tersebut jatuh, masih dilakukan pencarian.

Komandan Lanud Anang Busra, Kolonel Pnb Bambang Sudewo menambahkan, dalam melakukan pencairan tim SAR bergerak dengan berdasarkan sinyal emergency locator transmitter (ELT) yang sudah didapat di dua titik koordinat. Diketahui, ELT merupakan pemancar sinyal darurat yang berada di atas pesawat.

“Harapan kami bisa dilakukan drop apabila lokasinya ditemukan dan memungkinkan. Kalau tidak kami cukup mencatat dan menentukan lokasi dan heli kami daratkan di Malinau,” katanya.

Dibeberkan, sinyal ELT yang didapatkan berada daerah perbukitan dengan ketinggian 5.900 feet. Pihaknya pun masih menunggu informasi tim yang melakukan pencarian melalui jalur darat. Hingga kemarin sinyal ELT dari pesawat kargo milik maskapai Smart Air masih terdeteksi oleh Basarnas Pusat. Pihaknya berharap pancaran sinyal ELT tersebut merupakan lokasi pesawat tersebut.

“Sampai sekarang kita belum mendapatkan akses berita, gambar maupun hal-hal yang lainnya. Di sana sulit jaringan juga,” bebernya.

Rencananya, pencarian hari ini akan dilakukan setelah mendapatkan informasi terkait dari Binuang, terkait cuaca yang mendukung. “Harapan kondisi kru nya masih dalam kondisi baik. Wilayah di sana memang cukup berbukit dan rata-rata di atas 5.000 feet,” tambahnya. (zar/lim/jpg)

Exit mobile version