Site icon Prokalteng

Alat PCR Tiba di RSDS, Tes Sampel Covid-19 Bisa Lebih Cepat

alat-pcr-tiba-di-rsds-tes-sampel-covid-19-bisa-lebih-cepat

PALANGKA RAYA-Kabar gembira bagi masyarakat
Kalteng. Kini, untuk mengetahui hasil tes sampel swab Covid-19 tidak perlu
menunggu antrean berhari-hari, karena dikirim ke Jakarta, Surabaya, atau
Banjarbaru. Sebab, saat ini, Kalteng sudah memiliki alat polymerace chain reaction
(PCR) yang didatangkan dari Singapura. Alat tersebut sudah tiba di RSUD dr
Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya, Jumat (1/5).

Wakil Direktur RSDS Palangka Raya dr Theodorus Sapta
Atmadja mengungkapkan, sejak Jumat (1/5) alat PCR yakni, abGenix Automated
Nucleic Acid Extraction System dan abCyclerq Real-Time PCR System yang
didatangkan dari Singapura untuk pemeriksaan swab Covid-19 sudah tiba di RSDS
Palangka Raya.

Keberadaan alat PCR ini tentu akan mempermudah dan
mempercepat proses pemeriksaan sampel swab Covid-19. Sekali tes, bisa sampai 32
sampel bahkan lebih. Karena merupakan alat baru, pihaknya belum bisa
memprediksi berapa sampel yang bisa dites dalam sehari, dan juga tidak terlalu
mempresure alat tersebut.

“Rencananya besok (hari ini, red) akan uji trail. Diperkirakan
akan beroperasi dalam minggu ini. Untuk proses pemeriksaan sampel seharusnya
saat hari itu juga, karena membutuhkan waktu empat jam. Namun, karena harus
mengumpulkan sampel dari beberapa pasien, tentunya membutuhkan waktu yang
cukup. Doakan saja mudah-mudahan semuanya berjalan lancar, sehingga proses
pemeriksaan dapat dilakukan lebih cepat,” katanya.

Sementara itu, rehab gedung mikrobiologi RSUD dr Doris
Sylvanus baru saja rampung dilakukan, Sabtu (2/5). Bangunan dengan luas 128 m2
(16m x 8m) dengan sepuluh ruangan, sebuah lorong di antaranya, dan tiga kamar
mandi (dua kamar mandi shower dan satu WC) tersebut sudah dapat difungsikan.

“Ruang laboratorium mikrobiologi ini dimaksudkan
untuk pemeriksaan sampel bakteri dan sampel virus,” kata Kepala Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Kalteng H Shalahudin kepada
Kalteng Pos (Grup Kaltengpos.co), Minggu (3/5).

Menurutnya, terdapat dua jalur atau dua sisi. Jalur
pertama untuk pemeriksaan sampel virus. Sementara, jalur kedua untuk
pemeriksaan sampel bakteri. Keduanya terpisah karena penanganan dan risikonya berbeda.

Renovasi yang dilakukan, lanjut Shalahudin, berupa
bongkaran, pembuatan sekat, pintu aluminium dan kaca, plafond (menggunakan
rangka hallow dan plafond gypsum), dinding (ada dinding yang dijebol dan ada
pintu yang diganti menjadi dinding), penutup lantai dan dinding (pemasangan
keramik 60 x 60, keramik lantai dan dinding kamar mandi, keramik meja kerja),
pengecatan (menggunakan cat spotless/cat yang jika terkena noda dapat
dibersihkan), sanitasi (pemasangan kloset jongkok, wastafel 4 unit, bak cuci
stainless 2 unit, perpipaan air bersih, perpipaan air kotor dan bak control),
elektrikal (pemasangan panel listrik, lampu-lampu, stop kontak, pengadaan dan
pemasangan AC, pengadaan dan pemasangan exhaust fan), pengadaan dan pemasangan
AC, terdiri dari 5 unit yang 2 PK dan 6 unit yang 1 PK, dengan total 11 unit pengadaan.
Juga ada pemasangan exhaust fan sebanyak 12 unit di 6 ruangan.

“Peningkatan sarana dan prasarana untuk renovasi
laboratorium tersebut telah menghabiskan anggaran sebesar Rp597.530 juta,”
ujarnya. 

Exit mobile version