Site icon Prokalteng

Pensiunan PNS Tewas Bersimbah Darah

pensiunan-pns-tewas-bersimbah-darah

PALANGKA RAYA   Peristiwa berdarah
terjadi di Jalan Nias. Lambang, warga Jalan Sumbawa, Kelurahan Pahandut tewas sebagai
korban pembunuhan
, Rabu (1/1). Pada tubuh kakek berusia 60 tahun itu
ditemukan luka menganga bekas tebasan senjata tajam. Berdasarkan informasi yang
dihimpun, pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) itu menjadi korban pengeroyokan
oleh segerombolan orang.

Peristiwa itu terjadi
sekitar pukul 03.00 WIB. Lambang ditemukan tergeletak bersimbah darah di depan
Hotel Mahkota. Ditemukan luka di bagian kaki, kepala, dan badan. Sempat dirawat
di RSUD dr Doris Sylvanus, namun akhirnya mengembuskan napas terakhir sekitar
pukul 09.30 WIB.

Menurut istri korban, Timah
mengatakan, sebelum kejadian itu suaminya sempat pulang ke rumah usai merayakan
pergantian tahun. Akan tetapi, suaminya pamit lagi untuk keluar rumah,
mendatangi temannya di bengkel yang tak jauh dari rumah.

Sesampainya di bengkel
tersebut, korban asyik ngobrol dengan teman-temannya. Tidak lama kemudian,
datanglah segerombolan orang yang mengendarai sepeda motor. Secara tiba-tiba
menyerang korban, membacok menggunakan senjata tajam.

“Saya enggak kenal
siapa yang melakukan ini, kok tega melukai suami saya. Padahal tidak pernah ada
masalah selama ini,” katanya kepada Kalteng Pos
(Grup
Kaltengpos.co)
.

Para pelaku langsung
kabur usai membacok korban. “Saya berharap para pelaku yang tega melakukan ini
segera tertangkap. Kami sebagai pihak keluarga tidak terima atas kejadian ini,”
ungkap perempuan berusia 65 tahun itu.

Warga yang mengetahui kejadian
itu langsung datang untuk menolong korban yang tergeletak di depan hotel yang
jaraknya sekitar 30 meter dari bengkel. Mengevakuasi korban menuju ke rumah
sakit.

Tetangga korban,
Mulyono (50) menurutnya, korban dikenal sebagai sosok yang baik. Ia pun
mengakui bahwa tak tahu persis kronologi kejadian. Ia diketahuinya bahwa korban
ditemukan dalam posisi tergeletak di pinggir jalan, bersimbah darah.

“Istrinya (Timah, red) sempat bercerita bahwa
saat itu sempat melihat seorang laki-laki berperawakan tinggi, membawa sebuah
pisau. Berkali-kali mengajak dan meminta suaminya (korban) untuk pulang ke rumah,
tapi tidak direspons,” terangnya kepada Kalteng Pos saat berada di rumah duka. Pihaknya
pun berharap agar kepolisian segera mengusut tuntas kasus pembunuhan ini dan
member hukuman yang setimpal kepada para pelaku. (
fiq/ce/ram)

Exit mobile version