PALANGKA RAYA- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi (Menristekdikti) M Nasir, mengapresiasi kepemimpinan Rektor Universitas
Palangka Raya (UPR) Dr Andrie Elia Embang.
“Saya memerhatikan di bawah kepemimpinan Pak Rektor,
UPR semakin maju. Karenanya saya waktu itu meminta direktur jenderal sumber
daya, segera membantu pembangunan infrastruktur
yang ada di UPR, dan dilakukan secara terus menerus,” ungkap M Nasir saat
berkunjung ke UPR, Jumat (30/8).
Tahun anggaran 2020, lanjut Nasir, UPR
mendapat alokasi
Anggaran Pembangunan yang bersumber dari Sustainable
Development Solution Network (SDSN). Dengan anggaran itu, dia ingin
konsentrasikan studi gambut di dunia terpusat di UPR.
“Mengapa ini harus dilakukan, karena potensi gambut
di Kalteng terbesar di dunia. Dengan begitu, dapat dilakukan penelitian untuk
mengelola gambut lebih baik,” tukasnya.
Pada acara yang dikemas dengan sarapan pagi bersama ini,
juga dihadiri Sekda Kalteng Fahrizal Fitri, para wakil rektor, dekan, dosen dan
para pejabat lainnya di lingkungan UPR.
Tidak itu saja, Menristekdikti juga akan mendorong UPR
mendapatkan dukungan anggaran dari Islamic Development Bank, untuk membangun
seluruh infrastruktur yang ada di UPR, dengan nilai Rp500 miliar sampai Rp600
miliar.
Pasalnya, jika universitasnya baik,
maka lulusannya juga akan baik. Begitu juga jika lulusannya baik, maka
lingkungannya juga akan tumbuh dengan baik.
“Saya mengharapkan, melalui UPR keseluruhan
Kalimantan akan lebih baik. Dan di bawah kepemimpinan Rektor, UPR akan maju
terus untuk Indonesia, dan khususnya memberikan kontribusi untuk membangun
Kalimantan,” pungkas Menristekdikti M Nasir.
Di tempat sama, Rektor UPR Dr Andrie Elia Embang
mengungkapkan, kampus UPR memiliki lahan cukup luas. Hingga saat ini yang sudah
bersertifikat baru sekitar 225 hektare dan yang belum sekitar 380
hektare.
“Selain itu, juga terdapat kawasan gambut sekitar 50
ribu
hektare. Ke depan, UPR akan berupaya mengembangkan inovasi
program hutan dengan melakukan berbagai penelitian, yang diharapkan dapat lebih
mengembangkan ilmu pengetahuan, dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata
Elia.
Apalagi sekarang ini sudah viral mengenai penemuan
tumbuhan Bajakah di hutan Kalteng, yang dikabarkan bisa menyembuhkan penyakit
kanker. Sehingga UPR ditunjuk oleh Menristekdikti untuk melakukan penelitian.
“Menyikapi hal itu, UPR kini telah membentuk tim khusus untuk
meneliti kandungan Bajakah ini lebih lanjut. Nanti hasil penelitiannya akan
kami umumkan. Semoga ini membawa kebaikan bagi bangsa dan negara kita,”
imbuh Rektor UPR.(hmsupr/ram)