Derap sepatu tentara NICA saat menginjak lantai penjara itu seperti mengolok-olok kaki telanjang milik lelaki kulit kuning yang melangkah tertatih-tatih di depan hidungnya. Dari balik jeruji penjara tempatku ditahan, sepasang mataku meraba-raba mengawasi langkah kedua lelaki yang berjalan beriringan tersebut.