Peran DWP dan Tim Penggerak (TP) PKK Desa/Kelurahan sangat strategis, karena merupakan ujung tombak penyampai informasi dan edukasi bagi masyarakat. Edukasi ini terutama bagi calon pengantin, ibu hamil, orang tua yang mempunyai baduta dan balita.
Dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Lamandau, Penjabat (Pj) Ketua TP PKK sekaligus Bunda PAUD, Febby Sutriani Said Salim terus bergerak aktif dan kunjungi TK Kumala Bhayangkari.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pendampingan Tim Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2024, di Aula Bappedalitbang setempat, Jum'at (4/10/2024).
Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau pada triwulan I tahun 2024 telah melaksanakan intervensi gizi spesifik ke-40 desa/kelurahan lokus stunting dengan melibatkan semua perangkat daerah melalui DWP perangkai daerah sebagai Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).
Pemerintah desa (Pemdes) diminta lebih proaktif untuk menurunkan tingkat prevelensi stunting di wilayah Mura. Menurut Anggota DPRD Mura, Mahyono dengan intervensi yang terkoordinasi dengan baik dari tingkat kecamatan hingga desa, khususnya di lokus stunting akan memberikan dampak yang signifikan.
Dalam rangka menurunkan angka stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura) melaksanakan seminar cegah stunting tahun 2024, Senin (30/9), di Gedung B Kantor Bupati setempat.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura) melalui DP3ADakdukKB setempat, melaksanakan Forum Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Penurunan Stunting Lintas Agama Kabupaten Murung Raya.
Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau menggelar rapat koordinasi (rakor) dan sosialisasi petunjuk pelaksanaan intervensi spesifik bagi perangkat daerah sebagai bapak/bunda asuh anak stunting (BAAS) Kabupaten Pulang Pisau. Kegiatan yang digelar di Aula Banama Tingang, Selasa (24/9) dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pulang Pisau Tony Harisinta mewakili Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani.
Stunting menjadi ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia. Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-anak, namun juga mereka mengalami gangguan perkembangan otak yang bisa memengaruhi kemampuan dan prestasinya di masa depan.