Anggota Komisi C DPRD Palangkaraya, Norhaini ingin kader Posyandu aktif bergerak cegah stunting. Hal ini bertujuan, agar dalam jangka panjang mencegah stunting memperlambat dalam tumbuh kembang anak, serta perkembangan emosi yang dapat merugikan ekonomi serta kesejahteraan.
Kalangan DPRD Murung Raya (Mura) menyebut stunting menjadi permasalahan yang harus dihadapi dan ditanggulangi. Setidaknya, secara terpadu dan terintegrasi melalui antara pemerintah, swasta, tokoh agama dan masyarakat.
Stunting masih menjadi sorotan terhadap ibu hamil yang mengalami kurang gizi. Akan tetapi peran penting sebuah posyandu sangat penting dan efektif untuk menanggulangi stunting tersebut.
Plt Bupati Kapuas HM. Nafiah Ibnor, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kapuas Drs. Septedy, M.Si, dan Kepala DP3AAPPKB Kapuas dr. Try Setya Utami menghadiri Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2023 di Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan. Kegiatan itu mengangkat tema Keluarga Bebas Stunting, Indonesia Maju.
Saat ini, peran para investor sangat dibutuhkan. Baik dari sisi penanganan secara langsung, maupun bantuan secara materil kepada tim percepatan penanganan stunting di Kabupaten Murung Raya (Mura).
emerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Selatan tengah serius menangani masalah stunting. Seperti yang dilakukan Penjabat (Pj) Bupati Barito Selatan (Barsel) Deddy Winarwan bersama Dinas Kesehatan. Pihaknya mengunjungi dan menyerahkan bantuan sembako kepada dua balita penderita stunting, Selasa (4/7).
Wakil Wali Kota Palangkaraya Hj. Umi Mastikah mengungkapkan pihaknya akan melaksanakan penanganan stunting secara merata dan menyeluruh di wilayah Pemerintahan Kota (Pemko) Palangkaraya.
Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangkaraya, dr. Octavines S.K. Tarigan, M.Kes mengatakan bahwa kasus stunting pada anak yang gagal tumbuh atau memiliki tubuh pendek sering disebut sebagai “masalah keturunan”.
Kasus stunting atau persoalan gagal tumbuh pada anak menjadi persoalan serius untuk dihadapi, terkhususnya di wilayah Kota Palangkaraya.
Anggota Komisi C DPRD Kota Palangkaraya, Norhaini berharap momen Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2023, dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas ketahanan keluarga. Sebagai salah satu pondasi utama dalam memerangi dan menekan angka stunting.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diminta lebih serius. Untuk menangani kasus stunting dan gizi buruk yang masih tinggi di daerah ini. Khususnya di wilayah selatan seperti Kecamatan Teluk Sampit dan Mentaya Hilir Selatan. Untuk saat ini masih ada ratusan lebih balita yang mengalami gizi buruk dan stunting.