Kecintaan terhadap budaya dan tanah air diekspresikan secara berbeda oleh dua perupa, Yonatan dan Jiyu. Mereka menuangkan kecintaan tersebut dalam sebuah kanvas.
Karya lukis mereka yang bertema Cinta Budaya Tanah Air dipamerkan di Galeri Merah Putih Kompleks Balai Pemuda, Surabaya, Rabu (3/7).
JIKA para mahasiswa mengingat Tragedi Jumat Kelabu dengan datang berziarah dan bersih-bersih area makam para korban, beda cerita dengan yang dilakukan Mulyadi. Pria berusia 47 ini datang datang ke lokasi pemakaman korban tragedi jumat kelabu sambil menenteng sebuah lukisan berukuran sekitar 120x75 centimeter.
PAMERAN masih menempati Sanggar Lukis Sholihin di Taman Budaya Kalsel, Jalan Hasan Basry, Banjarmasin Utara.
Berbeda dari edisi perdana yang dihelat pada 14 Maret sampai 7 April 2024 lalu, ruang utama yang memajang puluhan karya itu sekarang disekat-sekat.
MASUK ke Museum Bahari Jakarta, pengunjung langsung disambut dengan sebuah seni instalasi gigantik. Dengan ukuran 3 x 4 meter, karya itu menggambarkan anak-anak sedang berlari dan bermain di pinggir pantai. Tergurat kegembiraan. Namun, nuansa hitam legamnya seakan menyindir setiap orang yang mengerdilkan laut. Apalagi dengan dominasi nuansa jaring-jaring sobek itu.
Dalam pameran tunggal ini, seniman Oky Rey Montha melakukan kilas balik perjalanan artistiknya. Ada hal-hal yang baru disadari saat ini. Dan, hal itu kemudian memperkaya setiap karya-karyanya.
Sebanyak 43 perupa dengan 88 karya lukisan dipamerkan di ruang bawah tanah Alun-Alun Surabaya. Puluhan lukisan tersebut berasal dari karya Ikatan Wanita Pelukis Indonesia (IWPI) Jawa Timur dengan berbagai karya lukisan.
Di balik peringatan Hari Relawan Internasional yang berlangsung di Bubulak Tepi Sawah, Bogor, pada akhir pekan lalu (15-17/12) terdapat event yang memberikan semangat untuk warga Palestina, korban zionis Israel. Yaitu, pameran sketsa.
Manusia bisa dibilang sering memikirkan hal-hal negatif dan membayangkan sebuah hal buruk akan menimpa di masa depan. Padahal, itu semua hanya diciptakan pikiran manusia itu sendiri, karena sering terpapar omongan orang lain, ujaran kebencian, ketakutan akan hari esok, membuat hal negatif seolah berputar-putar di kepala, walau itu sama sekali belum terjadi.
Seniman Djoko Pekik berpulang pada 12 Agustus lalu. Dan, akhir November lalu bertepatan dengan 100 hari berpulangnya seniman yang terkenal dengan lukisan Berburu Celeng itu. Ratusan seniman pun menggelar pameran bersama sebagai wujud ”kirim doa” kepada sang maestro.
SALAH satu karya seni yang dipamerkan di Salihara Arts Center hingga besok (26/11) itu berjudul The Burning Love. Sebuah karya dengan berbagai media, dari layar berlatar belakang dekorasi khas Korsel. Dari layar tersebut disuguhkan sebuah prosesi pemakaman dari anjing peliharaan.