Dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih terjadi, membuat kualitas udara di Kota Palangkaraya masih masuk dalam kategori tidak sehat. Hal ini dibenarkan oleh Kepala UPTD Laboratorium DLH Kota Palangkaraya, Ahmad Riadi. Dia mengatakan bahwa kondisi ISPU masih dalam kondisi tidak sehat, Selasa (31/10).
Penyebab kebakaran eks TPA Bukit Pinang belum diketahui. Namun, asap diikuti aroma tak sedap sudah meluas. Mengancam kondisi kesehatan. Bahkan, hingga kemarin sore, petugas gabungan berupaya memadamkan api yang masih menyala meski skalanya mulai mengecil.
Meski belum diketahui angka kualitas udara di Samarinda secara resmi dari pihak terkait, asap aroma tak sedap terus meluas. Media ini mencoba menelusuri dari situs web IQAir. Dari laman resmi yang dijelaskan, indeks kualitas udara di Samarinda mencapai angka 65 berdasarkan update pukul 21.00 Wita.
Dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Pulang Pisau mulai terasa. Kabut asap tipis mulai menyelimuti kota Pulang Pisau dan sekitarnya. Akibat dari kondisi tersebut, kualitas udara di Kabupaten Pulang Pisau mengalami penurunan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangkaraya Achmad Zaini mengungkapkan kualitas udara di Kota Palangkaraya masih relatif bagus. Meskipun pada beberapa hari yang lalu, sempat mengalami kondisi tidak sehat.
Meningkatnya kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terus terjadi di Kota Palangkaraya dalam beberapa minggu ini, mempengaruhi terhadap kualitas udara. Terbukti, dari hasil data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) kualitas udara di kota cantik ini telah kategori tidak sehat.