Kepala Bagian Oprasional Polresta Palangkaraya, Kompol Ganda B Napitupulu mengakui ada 3 penyelidikan kasus yang terus di dalami oleh pihaknya. Khususnya terkait kasus kebakaran hutan dan lahan (Karutla) di Kota Palangkaraya.
Kebakaran lahan yang terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Diduga faktor kesengajaan. Karena setiap hari libur Sabtu dan Minggu titik api semakin banyak. data hotspot 11 September kemarin mencapai 2834 titik dengan total luasan lahan yang terbakar sekitar 548,549 hektare.
Pengadaan sumur bor. Dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng), di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dinilai kurang efektif dalam pemadaman Karhutla. Karena sumur yang tersedia tidak dapat digunakan akibat macet. Akibat kurangnya pemeliharaan menjadi faktor tidak efektifnya sumur tersebut.
Anggota DPRD Kabupaten Murung Raya (Mura) Rumiadi SE SH MH meminta seluruh pihak untuk bersama mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Kebakaran lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih terjadi. Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor. meminta dengan tegas kepada Kepala Desa (Kades), Lurah dan Camat yang ada di Kabupaten Kotim untuk lakukan pendataan pemilik lahan yang terbakar
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Suyuti Syamsul melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Riza Syaputra. Mengungkapkan. Terjadi peningkatan kasus Infeksi Pernafasan dan Saluran Atas (ISPA) pada bulan Juni ke Juli akibat Karhutla
Wakil Ketua I DPRD Kalteng, H Abdul Razak mendorong pemda provinsi, kabupaten dan kota agar dapat meningkatkan upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kalteng.
Warga Desa Tanjung Terantang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat sejak beberapa tahun belakangan ini, terkendala tidak dapat mengolah lahannya secara maksimal, lantaran adanya aturan atau larangan mengolah lahan tidak dengan cara membakar.
Titik api atau hotspot kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Palangkaraya diyakini menurun setelah dua hari diguyur hujan dengan intensitas tinggi di seluruh wilayah kota cantik ini.
Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Emi Abriyani, usai menghadiri pembukaan Pelatihan Mitigasi Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Bagi Anggota Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Syariah Kota Palangkaraya Tahun 2023, Jumat (8/9) kemarin, mengatakan data terakhir titik api karhutla hanya tinggal satu saja.