Empat prajurit perempuan Israel yang dibarter 200 tahanan Palestina, sempat melambaikan tangan dan tersenyum dari atas podium di Kota Gaza saat dibebaskan, Sabtu (25/1).
Pembebasan tahanan ini sesuai perjanjian gencatan senjata yang bertujuan mengakhiri perang 15 bulan di Gaza.
Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyerahkan tiga sandera Israel pertama yang mereka bebaskan kepada Palang Merah dalam rangka implementasi tahap pertama kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
Warga Gaza justru menghadapi situasi yang semakin genting meski ada pengumuman gencatan senjata.
Faktanya, serangan udara Israel masih terus berlanjut. Jumlah korban jiwa dan kehancuran di wilayah tersebut makin bertambah.
Serangan Israel terhadap Gaza terus berlanjut meskipun kesepakatan gencatan senjata telah diumumkan. Wafa News Agency melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan tersebut kini hampir mencapai 100 orang, dengan 21 di antaranya adalah anak-anak dan 25 wanita.
Hamas Palestina dan Israel resmi bersepakat untuk melakukan gencatan senjata yang akan dimulai pada Minggu, 19 Januari 2025. Dilansir dari ANTARA, kesepakatan ini terjadi setelah lebih dari 460 hari agresi brutal Israel menghancurkan Gaza dan telah menewaskan total 46.707 warga Palestina.
Setelah lebih dari 460 hari konflik yang menghancurkan Gaza, Israel dan kelompok Palestina Hamas akhirnya sepakat untuk melakukan gencatan senjata.
Kesepakatan ini diumumkan oleh perwakilan dari Qatar, Israel, dan Amerika Serikat, setelah proses negosiasi yang intensif.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan menjual senjata senilai USD8 miliar (lebih dari Rp129,7 triliun) ke Israel.
Pengiriman senjata, yang memerlukan persetujuan komite DPR dan Senat AS itu, termasuk di dalamnya rudal, peluru dan amunisi lainnya.
Tragedi kemanusiaan di Gaza semakin mengguncang dunia. Sejak serangan Israel dimulai pada Oktober tahun lalu, jumlah korban tewas kini melampaui angka yang mengerikan, mencapai 44.664 orang.
Tentara Israel mengepung Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia, Gaza Utara, pada Jumat (6/12), mendekati rumah sakit dengan tembakan hebat. Mereka juga memblokade fasilitas tersebut dari semua arah, menurut sumber dan saksi mata seperti dilansir dari Antara.