SAYA sudah selesai menulis: tentang Gibran. Untuk edisi Minggu hari ini.
Lalu muncullah email dari teman baik Disway di Los Angeles. Ia tidak pernah absen membaca Disway. Sampai komentar-komentarnya.
''Itu hotel?'' tanya saya. Jari saya menunjuk satu bangunan besar. Seperti baru. Empat lantai. Di pinggir 'danau' yang teduh, damai dan tenang. Kanan kiri bangunan itu hutan. Berbukit. Di belakangnya gunung.
Ia lahir hari Rabu. Karena itu diberi nama Boyamin. Ayahnya seorang petani di Desa Ngumpul, antara Ponorogo dan Slahung. Pelosok sekali. Pelosoknya pelosok.
LEBIH mudah mengajari ilmu kewartawanan kepada dokter daripada mengajari ilmu kedokteran kepada wartawan. Maka saya putuskan agresif, kala itu: rekrut dokter-dokter muda. Jadikan mereka wartawan.