Dari alunan musik Melayu pada novel Ulid hingga dangdut pada karya terbarunya, Anwar Tohari Mencari Mati. Namun, sebenarnya semesta musik penulis alumnus Jurusan Sastra Indonesia Universitas Gadjah Mada itu jauh lebih luas dari apa yang sudah termaktub dalam novel-novelnya.
Dalam novela bertema kerusakan lingkungan ini, fakta dibaurkan dengan fiksi. Tidak ada jawaban pasti. Segalanya dibiarkan mengambang dan justru itulah yang membuat ceritanya menarik.
Suwarsih Djojopuspito dan Partini Djajadiningrat, dua perempuan terpelajar, yang karyanya dibahas dalam buku ini menyuarakan suara Indonesia dalam hierarki kolonial.
Dengan gaya bertutur yang sangat nyaman dibaca, buku ini mendedahkan infrastruktur kerja artikulasi Habib Luthfi. Ismail Fajrie Alatas menawarkan cara pandang baru untuk melihat dinamika otoritas keagamaan.
ORANG Belanda memang berburu harimau di Jawa, tapi hanya Darmo-lah satu-satunya manusia yang mendapat predikat pembunuh harimau jawa dalam novel ini. ”Harimau jawa” tidak diartikan sebagaimana mestinya, melainkan metafora dari para penguasa lokal yang menindas rakyatnya sendiri.
Memadukan unsur kekayaan diksi tradisional untuk menemukan padanan kata, buku antologi puisi terjemahan Batu Matahari ini terasa klasik. Nyaris tanpa cacat dari segi teknis, kecuali beberapa pungtuasi dan satu–dua kata yang barangkali akibat frekuensinya lolos suntingan.
Syekh Siti Jenar dan Sepinggan Puisi dalam Kobaran Api mendaras problem diskriminatif antarkelompok keagamaan. Mengambil bentuk naratif, tapi tak cukup kuat dikatakan sebagai ciri khas. Tapi, yang penting digarisbawahi dalam kumpulan puisi ini ialah posisinya sebagai narasi tanding.