31.7 C
Jakarta
Thursday, April 18, 2024

Tak Berani Ajak Anak, Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

BERBAGAI kelompok masyarakat menyambut baik kebijakan pemerintah yang
menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal di tengah
pandemi Covid-19. Salah satunya diungkapkan oleh kelompok ibu-ibu muda yang
tergabung dalam geng Arisan Bandung Cantik.

Mereka senang
karena bisa berkumpul lagi di mal atau resto dan kafe. Tapi mereka tetap ingat
untuk mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak atau physical
distancing
. Dari biasanya bisa sampai 20-30 orang sekali kumpul
arisan, kali ini masih terbatas sekitar hanya 10 orang.

“Kami tetap
menjaga protokol kesehatan masing-masing ya. Selain memastikan kafe dan
restonya bersih serta menerapkan protokol kesehatan, kami pun bawa peralatan
wajib. Seperti tisu antiseptik, masker, hand sanitizer,” ungkap
Ketua Arisan Bandung Cantik, Riza Noorjaya kepada JawaPos.com baru-baru
ini.

Baca Juga :  Tren Makeup Ala Korea yang Patut Dicoba

“Bahkan
anggota kami sampai bawa disinfektan sendiri. Mejanya sampai di lap sendiri
lalu buku menu resto juga. Saking masih parno ya,” tambahnya.

Para ibu muda
ini rata-rata sudah memiliki anak bayi atau usia balita atau sekolah dasar.
Maka mereka menyadari bahwa anak-anak menjadi salah satu kelompok yang rentan
terpapar virus Korona. Apalagi anak-anak masih dianjurkan berada di rumah saja
dan belum diizinkan untuk kembali ke sekolah. Maka mereka sepakat untuk tidak
membawa anak.

“Kami sepakat
nggak ada yang bawa anak ya. Masih takut tertular soalnya. Sebelumnya kalau
dulu sebelum pandemi sih bebas. Malah sering juga liburan ajak anak,” ujar
Riza.

Baca Juga :  Tips Cantik Merawat Kuku Tangan dan Kaki

Masing-masing
anggota arisan juga sudah tak sabar ingin pergi ke luar negeri untuk berbelanja
tas-tas branded dan
liburan. Salah satu anggota, Ayun berharap agar pandemi segera berakhir. Sebab
meskipun resto dan kafe atau mal sudah buka, namun jam operasional masih
terbatas.

“Semoga
segera berakhir ya karena masih agak kurang tuh soal jam operasional tempat
makan. Soalnya kan kami tim suka nongkrong jadi kesulitan cari tempat makan.
Buka masih mepet banget hanya sampai jam 18.00 atau jam 20.00. Jadi masih mepet
banget buat dinner,” katanya tertawa.

BERBAGAI kelompok masyarakat menyambut baik kebijakan pemerintah yang
menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal di tengah
pandemi Covid-19. Salah satunya diungkapkan oleh kelompok ibu-ibu muda yang
tergabung dalam geng Arisan Bandung Cantik.

Mereka senang
karena bisa berkumpul lagi di mal atau resto dan kafe. Tapi mereka tetap ingat
untuk mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak atau physical
distancing
. Dari biasanya bisa sampai 20-30 orang sekali kumpul
arisan, kali ini masih terbatas sekitar hanya 10 orang.

“Kami tetap
menjaga protokol kesehatan masing-masing ya. Selain memastikan kafe dan
restonya bersih serta menerapkan protokol kesehatan, kami pun bawa peralatan
wajib. Seperti tisu antiseptik, masker, hand sanitizer,” ungkap
Ketua Arisan Bandung Cantik, Riza Noorjaya kepada JawaPos.com baru-baru
ini.

Baca Juga :  Tren Makeup Ala Korea yang Patut Dicoba

“Bahkan
anggota kami sampai bawa disinfektan sendiri. Mejanya sampai di lap sendiri
lalu buku menu resto juga. Saking masih parno ya,” tambahnya.

Para ibu muda
ini rata-rata sudah memiliki anak bayi atau usia balita atau sekolah dasar.
Maka mereka menyadari bahwa anak-anak menjadi salah satu kelompok yang rentan
terpapar virus Korona. Apalagi anak-anak masih dianjurkan berada di rumah saja
dan belum diizinkan untuk kembali ke sekolah. Maka mereka sepakat untuk tidak
membawa anak.

“Kami sepakat
nggak ada yang bawa anak ya. Masih takut tertular soalnya. Sebelumnya kalau
dulu sebelum pandemi sih bebas. Malah sering juga liburan ajak anak,” ujar
Riza.

Baca Juga :  Tips Cantik Merawat Kuku Tangan dan Kaki

Masing-masing
anggota arisan juga sudah tak sabar ingin pergi ke luar negeri untuk berbelanja
tas-tas branded dan
liburan. Salah satu anggota, Ayun berharap agar pandemi segera berakhir. Sebab
meskipun resto dan kafe atau mal sudah buka, namun jam operasional masih
terbatas.

“Semoga
segera berakhir ya karena masih agak kurang tuh soal jam operasional tempat
makan. Soalnya kan kami tim suka nongkrong jadi kesulitan cari tempat makan.
Buka masih mepet banget hanya sampai jam 18.00 atau jam 20.00. Jadi masih mepet
banget buat dinner,” katanya tertawa.

Terpopuler

Artikel Terbaru