28.9 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Cita-Cita Pramugari, Malah Jadi Dokter

MESKI cita-citanya semasa kecil tak kesampaian, dr Amalia Ahdiah tak keberatan dengan profesinya sekarang. Menjadi seorang dokter kecantikan.

Di sekolah dulu, Amalia memang berprestasi secara akademik. Saat SMP dan SMA, dia pernah dinobatkan sebagai Pelajar Teladan Kalsel.

Amalia juga pernah mewakili Kalsel di ajang Olimpiade Fisika.

Prestasi itu mengantarkannya pada kontes Nanang Galuh 2008. Dari situ, perempuan kelahiran Jakarta tahun 1987 itu mulai menyukai dunia modeling dan fashion.

“Awalnya pengin jadi pramugari. Dalam perjalanan, terbuka pikiran untuk menjadi dokter.

Alhamdulillah, dengan profesi ini saya bisa menolong orang,” katanya kepada Radar Banjarmasin, Jumat (15/12).

Kerap tampil di peragaan busana, wajar bila Amalia dituntut menjaga penampilan.

Baca Juga :  Berikut Ini Beberapa Tips Menghentikan Negative Self Talk

Hingga dia mengambil jurusan estetika untuk dokter yang konsen pada perawatan kulit dan kecantikan. Bukan hanya kuliah di Indonesia, ia juga pernah belajar di Thailand.

“Saya punya prinsip, masa depan adalah apa yang kamu lakukan hari ini, bukan besok,” kata pemilik klinik Galuh Banjar Aesthetic Amuntai dan Banjarbaru itu.

Soal salon kecantikan, Amalia menyoroti ramainya filler, botox, dan tanam benang. Ia berharap kaum hawa lebih mawas.

“Itu pekerjaan berbahaya. Hanya tangan dokter estetika atau spesialis kecantikan yang boleh melakukannya,” tegasnya.

Amalia tak ingin, perempuan yang pengin tampil cantik, malah berakibat fatal.

“Jangan sampai karena tak sesuai dengan kompetensi salon, malah membahayakan diri,” pesannya. (jpg)

Baca Juga :  Berikut Tips Ampuh Menghilangkan Noda Lipstik yang Menempel di Pakaian

MESKI cita-citanya semasa kecil tak kesampaian, dr Amalia Ahdiah tak keberatan dengan profesinya sekarang. Menjadi seorang dokter kecantikan.

Di sekolah dulu, Amalia memang berprestasi secara akademik. Saat SMP dan SMA, dia pernah dinobatkan sebagai Pelajar Teladan Kalsel.

Amalia juga pernah mewakili Kalsel di ajang Olimpiade Fisika.

Prestasi itu mengantarkannya pada kontes Nanang Galuh 2008. Dari situ, perempuan kelahiran Jakarta tahun 1987 itu mulai menyukai dunia modeling dan fashion.

“Awalnya pengin jadi pramugari. Dalam perjalanan, terbuka pikiran untuk menjadi dokter.

Alhamdulillah, dengan profesi ini saya bisa menolong orang,” katanya kepada Radar Banjarmasin, Jumat (15/12).

Kerap tampil di peragaan busana, wajar bila Amalia dituntut menjaga penampilan.

Baca Juga :  Berikut Ini Beberapa Tips Menghentikan Negative Self Talk

Hingga dia mengambil jurusan estetika untuk dokter yang konsen pada perawatan kulit dan kecantikan. Bukan hanya kuliah di Indonesia, ia juga pernah belajar di Thailand.

“Saya punya prinsip, masa depan adalah apa yang kamu lakukan hari ini, bukan besok,” kata pemilik klinik Galuh Banjar Aesthetic Amuntai dan Banjarbaru itu.

Soal salon kecantikan, Amalia menyoroti ramainya filler, botox, dan tanam benang. Ia berharap kaum hawa lebih mawas.

“Itu pekerjaan berbahaya. Hanya tangan dokter estetika atau spesialis kecantikan yang boleh melakukannya,” tegasnya.

Amalia tak ingin, perempuan yang pengin tampil cantik, malah berakibat fatal.

“Jangan sampai karena tak sesuai dengan kompetensi salon, malah membahayakan diri,” pesannya. (jpg)

Baca Juga :  Berikut Tips Ampuh Menghilangkan Noda Lipstik yang Menempel di Pakaian

Terpopuler

Artikel Terbaru