25.6 C
Jakarta
Sunday, April 13, 2025

Dokter Ony Erawati, Rela Bangun Lebih Subuh Demi Keluarga

MENJADI seorang dokter, kepala puskesmas, sekaligus ibu rumah tangga memang harus piawai membagi waktu. Begitulah yang dialami Kepala Puskesmas Kelua, Ony Erawati.

Sudah bertahun-tahun lamanya hal itu dijalani dengan baik. Bahkan, ia menjadi terbiasa harus bangun lebih subuh melebihi wanita lainnya. “Kalau bangun pagi, bukan jam 4 atau jam 5. Tapi, harus lebih pagi lagi,” terangnya.

Aktivitas sebagai ibu rumah tangga dikerjakan subuh itu. Setidaknya menyiapkan kebutuhan makan suami dan anak. Begitu pula menyiapkan pakaian. Berikutnya, antar jemput berangkat dan pulang sekolah.

Untung saja, satu anak lelakinya sudah gede. Tidak lama lagi lulus pesantren. Sementara anak keduanya, perempuan akan lulus sekolah dasar, dan melanjutkan masuk madrasah tsanawiyah. Jadi tidak lagi banyak dibantu.

Baca Juga :  Dokter Ini Beri Alasan Wanita Harus Lepas Bra dan Celana Dalam saat Tidur

Pekerjaannya di puskesmas juga penuh tantangan. Sudah tujuh tahun jabatan Kepala Puskesmas Kelua diembannya sejak 2017 lalu. Selain itu, juga harus melayani pasien secara langsung sebagai dokter umum.

Menurutnya, tugas manajerial dan pelayanan kesehatan harus terus berjalan. Tidak boleh Puskesmas Kelua terkendala hanya soal urusan keluarga. Atau mementingkan satu saja di antaranya. “Yang paling sulitnya kalau ada tugas keluar daerah,” cetusnya.

Terutama soal antar jemput. Orang terdekat menjadi andalan. Suami sebagai pekerja swasta yang waktunya agak luwes tentu diharapkan menjadi penjemput. Jika tidak bisa, barulah minta bantuan kawan di sekitar pekerjaan.

Kalau soal masak, Ony mengakui tidak senyaman wanita lainnya. “Kurang bisa memasak. Tapi, suamiku senang saja makan masakanku,” ungkapnya.

Baca Juga :  Utamakan Keluarga Ketimbang Karier, Ini Alasan Acha Septriasa

Suami rendah hati menjadi hiburannya atas kepenatan menjadi dokter, kepala puskesmas, dan ibu rumah tangga. “Alhamdulillah, saya tidak punya asisten rumah tangga,” katanya.

Kisahnya bisa menjadi seorang dokter adalah cita-citanya sejak kecil. Terkabulkan dari permainan masa belia dulu. Meski keinginan menjadi pramugari sempat terlintas. Tapi, sulit terwujud lantaran terhalang tinggi badan yang kurang menunjang. “Berdasarkan tinggi badan kandas duluan,” ucapnya, lantas tersenyum. (jpg)

Ony Erawati

TTL : Murung Pudak, 18 November 1979
Alamat: Jl PHM Noor RT 08 No 15 Kelurahan Mabuun, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong

Lulus Kedokteran: 2003
Diangkat PNS: 2006
Karir
– Di Puskesmas Tanta (2007)
– Di Dinkes Tabalong (2008)
– Kepala Puskesmas Kelua (2017)

MENJADI seorang dokter, kepala puskesmas, sekaligus ibu rumah tangga memang harus piawai membagi waktu. Begitulah yang dialami Kepala Puskesmas Kelua, Ony Erawati.

Sudah bertahun-tahun lamanya hal itu dijalani dengan baik. Bahkan, ia menjadi terbiasa harus bangun lebih subuh melebihi wanita lainnya. “Kalau bangun pagi, bukan jam 4 atau jam 5. Tapi, harus lebih pagi lagi,” terangnya.

Aktivitas sebagai ibu rumah tangga dikerjakan subuh itu. Setidaknya menyiapkan kebutuhan makan suami dan anak. Begitu pula menyiapkan pakaian. Berikutnya, antar jemput berangkat dan pulang sekolah.

Untung saja, satu anak lelakinya sudah gede. Tidak lama lagi lulus pesantren. Sementara anak keduanya, perempuan akan lulus sekolah dasar, dan melanjutkan masuk madrasah tsanawiyah. Jadi tidak lagi banyak dibantu.

Baca Juga :  Dokter Ini Beri Alasan Wanita Harus Lepas Bra dan Celana Dalam saat Tidur

Pekerjaannya di puskesmas juga penuh tantangan. Sudah tujuh tahun jabatan Kepala Puskesmas Kelua diembannya sejak 2017 lalu. Selain itu, juga harus melayani pasien secara langsung sebagai dokter umum.

Menurutnya, tugas manajerial dan pelayanan kesehatan harus terus berjalan. Tidak boleh Puskesmas Kelua terkendala hanya soal urusan keluarga. Atau mementingkan satu saja di antaranya. “Yang paling sulitnya kalau ada tugas keluar daerah,” cetusnya.

Terutama soal antar jemput. Orang terdekat menjadi andalan. Suami sebagai pekerja swasta yang waktunya agak luwes tentu diharapkan menjadi penjemput. Jika tidak bisa, barulah minta bantuan kawan di sekitar pekerjaan.

Kalau soal masak, Ony mengakui tidak senyaman wanita lainnya. “Kurang bisa memasak. Tapi, suamiku senang saja makan masakanku,” ungkapnya.

Baca Juga :  Utamakan Keluarga Ketimbang Karier, Ini Alasan Acha Septriasa

Suami rendah hati menjadi hiburannya atas kepenatan menjadi dokter, kepala puskesmas, dan ibu rumah tangga. “Alhamdulillah, saya tidak punya asisten rumah tangga,” katanya.

Kisahnya bisa menjadi seorang dokter adalah cita-citanya sejak kecil. Terkabulkan dari permainan masa belia dulu. Meski keinginan menjadi pramugari sempat terlintas. Tapi, sulit terwujud lantaran terhalang tinggi badan yang kurang menunjang. “Berdasarkan tinggi badan kandas duluan,” ucapnya, lantas tersenyum. (jpg)

Ony Erawati

TTL : Murung Pudak, 18 November 1979
Alamat: Jl PHM Noor RT 08 No 15 Kelurahan Mabuun, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong

Lulus Kedokteran: 2003
Diangkat PNS: 2006
Karir
– Di Puskesmas Tanta (2007)
– Di Dinkes Tabalong (2008)
– Kepala Puskesmas Kelua (2017)

Terpopuler

Artikel Terbaru