Hanya karena seseorang selamat dan pulih dari serangan
jantung tidak berarti mereka benar-benar keluar dari ancaman mematikan. Ini
karena serangan jantung dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut pada tubuh.
Melihat hal tersebut, para peneliti sedang berusaha
mengembangkan obat dalam bentuk kapsul yang berisi stem cells atau sel induk
atau sel punca untuk mengurangi kerusakan jantung. Para peneliti dari Rice
University, Houston, Texas, Amerika Serikat (AS) , fokus pada memperbaiki
jaringan jantung dan mengurangi jaringan parut.
Sel punca telah diselidiki sebelumnya untuk digunakan
dalam situasi seperti itu. Tetapi karena sel punca asing bagi tubuh, hal itu
dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menolaknya. Sehingga, dengan
menggunakan kapsul atau pelindung, sel punca diharapkan akan bisa melakukan
tugasnya.
“Sel melepaskan faktor penyembuhan yang memungkinkan
perbaikan dan mengurangi tingkat cedera,†ungkapnya sebagaimana dilansir dari
NewAtlas.
Dengan memanfaatkan pendekatan kapsul sel punca,
nantinya diharapkan bisa membuat para pejuang penyakit jantung hidup lebih
lama. Saat ini, para peneliti sedang menguji sistem pengiriman baru ini pada
tikus dan menemukan bahwa tikus yang menerima sel induk berkapsul ini. Yakni
dengan kesembuhan sebanyak 2,5 kali lebih banyak daripada mereka yang tidak
menerima. Penelitian ini masih dalam tahap awal, jadi perlu beberapa kali
pengujian lagi untuk melihatnya tersedia untuk manusia.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2015 lalu
menyebutkan lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung
dan pembuluh darah. Sekitar 31 persen dari seluruh kematian di dunia atau
sekitar 8,7 juta disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Sementara lebih dari
75 persen kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah terjadi di negara
berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang.