Sampai saat ini pemerintah masih menganjurkan supaya
masyarakat lebih banyak di rumah. Keluar jika benar-benar dalam kondisi
mendesak atau urusan pekerjaan. Anjuran ini untuk menerapkan protokol
pencegahan penularan wabah Covid-19.
Di tengah semakin banyaknya aktivitas masyarakat di
dalam rumah, otomatis meningkatkan intensitas penggunaan perangkat gadget. Baik
itu ponsel, laptop, komputer, TV dan sejenisnya. Dokter spesialis mata Siloam
Hospitals Manado dr Novita S. Satolom SpM mengatakan, intensitas penggunaan
gadget itu beresiko pada kesehatan mata.
รขโฌโขรขโฌโขSalah satunya peningkatan kasus Computer Vision
Syndrome,รขโฌโขรขโฌโข katanya Minggu (30/8). Novita menjelaskan selama beraktivitas di
rumah banyak kegiatan yang berhubungan dengan gadget. Mulai dari belajar,
sekolah, bekerja, maupun hiburan seperti menonton drama Korea (drakor).
Aktivitas tersebut membuat mata bekerja menatap gadget
menjadi sangat lama. รขโฌโขรขโฌโขSehingga menimbulkan Computer Vision Syndrome,รขโฌโขรขโฌโข
tuturnya. Kesehatan mata terkait gangguan Computer Vision Syndrome juga dikupas
dalam webinar Health Talk Siloam Hospitals Manado beberapa hari lalu.
Lebih lanjut Novita mengatakan, Computer Vision
Syndrome adalah kelelahan pada mata. Kondisi ini merupakan akibat dari
penggunaan perangkat digital. รขโฌโขรขโฌโขAlhasil akan membuat mata bekerja lebih
keras,รขโฌโขรขโฌโข terangnya. Kondisi mata Lelah itu bisa diperparah dengan mata yang
tidak terkoreksi dengan tepat. Kemudian postur tubuh tidak tepat saat melihat
gadget.
Dia lantas menjelaskan gejala yang muncul pada kasus
Computer Vision Syndrome. Diantaranya adalah mata terasa panas, mata merah, mata
kering, dan mata berair. Kemudian muncul gejala lain seperti penglihatan
menjadi ganda, myopia, sampai kepala jadi pusing.
Novita berpesan jangan menggunakan kacamata dengan
ukuran lama. Walaupun kacamata itu masih nyaman digunakan. Kemudian tips
berikutnya adalah soal pencahayaan. Menurut dia tidak hanya pencahayaan gelap,
tetapi pada pencahayaan terang dapat menimbulkan ketegangan pada mata.
Kemudian dia menganjurkan pemilihan monitor yang
tepat. Lalu hindari duduk seperti kura-kura. Lantas duduk yang terlalu dekat
dengan layar juga menyebabkan ketegangan pada mata. Kondisi ini terjadi karena
saat melihat gadget mata menjadi kurang berkedip.
Adanya efek blue light atau sinar biru yang
dipancarkan gadget membuat mata lelah sampai menyebabkan kerusakan pada retina.
Untuk menghindari Computer Vision Syndrome perlu diterapkan aturan 20-20-20.
Yaitu 20 menit beristirahat. Kemudian melihat sesuatu dalam jarak 20 kaki atau
sekitar 6 meter dalam waktu 20 menit.
รขโฌโขรขโฌโขSelain itu posisi duduk juga sangat berpengaruh pada
saat melihat gadget,รขโฌโขรขโฌโข tuturnya. Posisi duduk yang baik menurutnya adalah
posisi layar horizontal dengan mata. Serta menurunkan tingkat pencahayaan
menjadi lebih nyaman di mata.