32.5 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Vaksin Covid-19 Ternyata Harus Disimpan pada Suhu 2-8 Derajat Celcius

Dunia
sebentar lagi akan sibuk dengan pelaksanaan vaksinasi untuk menanggulangi
Covid-19. Sejumlah negara meyakini tahun 2021 adalah saat yang tepat untuk
melaksanakan vaksinasi. Selain pelaksanaannya yang tak mudah karena melibatkan
jutaan penduduk serta tenaga medis di setiap negara, ternyata menjaga kualitas
vaksin tak mudah.

Plt
Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat
Adiktif BPOM Togi J Hutadjulu dalam Webinar, Rabu (28/10) menjelaskan vaksin
harus disimpan di ruang dingin yakni 2-8 derajat Celcius. Sehingga kualitasnya
akan terjaga dan tidak mudah rusak.

 â€œKami sendiri akan mengawasi rantai distribusi
untuk memastikan mutu vaksin. Vaksin memerlukan kondisi penyimpanan khusus yang
umumnya pada temperatur antara 2-8 derajat Celcius,” jelasnya.

Baca Juga :  Pakar IPB Minta Warga Waspadai Nyamuk Pembunuh Nomor Satu Dunia

Menurutnya,
manajemen rantai dingin merupakan hal yang krusial dilakukan untuk penjagaan
mutu vaksin hingga sampai ke pengguna. Sebab jika suhunya tak sesuai, kualitas
vaksin akan menurun.

“Distribusi
vaksin yang tak sesuai dengan suhu akan sebabkan kerusakan vaksin,” jelasnya.

Menurut
Togi, pelaksanaan uji klinis vaksin Sinovac di Indonesia akan selesai pada
akhir tahun nanti untuk fase III. Setelah itu laporannya akan diberikan pada
BPOM awal tahun 2021.

“Untuk
uji klinis Sinovac di Indonesia ada hasil 3 bulan selesai pada akhir tahun. Dan
laporannya akan diberikan awal 2021. Di Brasil juga melakukan lebih awal dari
kita. Tentu akan dilakukan pemantauan 3-6 bulan sampai 1 tahun,” paparnya.

Baca Juga :  Vaksinasi di Indonesia Resmi Gunakan 6 Jenis Vaksin Covid Berikut Ini

“Nanti
setelah itu, kami akan lakukan evaluasi. Tim komite nasional terdiri dari
ekspert seperti ahli farmakologi dan akademisi untuk mengecek data serta
keamanan efikasi dan mutunya,” tutup Togi.

Dunia
sebentar lagi akan sibuk dengan pelaksanaan vaksinasi untuk menanggulangi
Covid-19. Sejumlah negara meyakini tahun 2021 adalah saat yang tepat untuk
melaksanakan vaksinasi. Selain pelaksanaannya yang tak mudah karena melibatkan
jutaan penduduk serta tenaga medis di setiap negara, ternyata menjaga kualitas
vaksin tak mudah.

Plt
Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat
Adiktif BPOM Togi J Hutadjulu dalam Webinar, Rabu (28/10) menjelaskan vaksin
harus disimpan di ruang dingin yakni 2-8 derajat Celcius. Sehingga kualitasnya
akan terjaga dan tidak mudah rusak.

 â€œKami sendiri akan mengawasi rantai distribusi
untuk memastikan mutu vaksin. Vaksin memerlukan kondisi penyimpanan khusus yang
umumnya pada temperatur antara 2-8 derajat Celcius,” jelasnya.

Baca Juga :  Pakar IPB Minta Warga Waspadai Nyamuk Pembunuh Nomor Satu Dunia

Menurutnya,
manajemen rantai dingin merupakan hal yang krusial dilakukan untuk penjagaan
mutu vaksin hingga sampai ke pengguna. Sebab jika suhunya tak sesuai, kualitas
vaksin akan menurun.

“Distribusi
vaksin yang tak sesuai dengan suhu akan sebabkan kerusakan vaksin,” jelasnya.

Menurut
Togi, pelaksanaan uji klinis vaksin Sinovac di Indonesia akan selesai pada
akhir tahun nanti untuk fase III. Setelah itu laporannya akan diberikan pada
BPOM awal tahun 2021.

“Untuk
uji klinis Sinovac di Indonesia ada hasil 3 bulan selesai pada akhir tahun. Dan
laporannya akan diberikan awal 2021. Di Brasil juga melakukan lebih awal dari
kita. Tentu akan dilakukan pemantauan 3-6 bulan sampai 1 tahun,” paparnya.

Baca Juga :  Vaksinasi di Indonesia Resmi Gunakan 6 Jenis Vaksin Covid Berikut Ini

“Nanti
setelah itu, kami akan lakukan evaluasi. Tim komite nasional terdiri dari
ekspert seperti ahli farmakologi dan akademisi untuk mengecek data serta
keamanan efikasi dan mutunya,” tutup Togi.

Terpopuler

Artikel Terbaru