SAAT tidur, lalu tiba-tiba tubuh tersentak kaget seperti baru saja jatuh dari ketinggian. Sensasi ini bisa sangat mengejutkan, bahkan membuat jantung berdebar dan keringat dingin bercucuran.
Fenomena ini dikenal dengan nama hypnic jerk atau sleep start, adalah sesuatu yang sangat umum terjadi.
Otot-otot mulai mengendur, napas melambat, dan kesadaran mulai memudar. Nah, di momen transisi inilah, hypnic jerk seringkali muncul.
Secara sederhana, hypnic jerk adalah kontraksi otot mendadak dan tidak disengaja yang terjadi saat seseorang beralih dari kondisi terjaga menuju tidur.
Istilah “hypnic” sendiri berasal dari kata “hypnagogic“, yang secara ilmiah menggambarkan fase antara terjaga dan tertidur.
Ini seperti rem mendadak yang membuat kita terlonjak, meskipun tidak ada bahaya nyata yang mengancam.
Menurut Dr. Raj Dasgupta, seorang profesor kedokteran klinis dari Universitas Southern California, sekitar 70% populasi dunia pernah mengalami hypnic jerk.
Itu angka yang sangat besar, menunjukkan bahwa ini adalah kejadian normal dan bukan sesuatu yang langka.
Hypnic jerk termasuk dalam kategori mioklonus, yaitu gerakan otot yang cepat dan tak disengaja.
Contoh lain yang mungkin lebih akrab di telinga kita adalah cegukan. Sama seperti cegukan, hypnic jerk juga terjadi secara acak dan biasanya hanya memengaruhi satu bagian tubuh saja, seperti lengan atau kaki kiri.
Terkadang, sentakan ini begitu kuat hingga membangunkan kita sepenuhnya dari tidur, meninggalkan kita dengan perasaan kaget dan bingung.
Gejala-Gejala Unik saat Hypnic Jerk Melanda
Meskipun gejala utamanya adalah sentakan tubuh, hypnic jerk seringkali datang bersama dengan sensasi lain yang cukup dramatis.
Gejala-gejala ini bisa bervariasi pada setiap orang, namun ada beberapa yang umum dilaporkan:
Perasaan seperti terjatuh dari ketinggian. Ini adalah sensasi paling ikonik dari hypnic jerk. Rasanya seperti melangkah ke dalam lubang kosong atau jatuh bebas dari tempat tidur.
Sensasi tersengat listrik. Beberapa orang melaporkan perasaan seperti tersengat listrik sesaat di tubuh mereka.
Halusinasi atau mimpi jatuh. Terkadang, sensasi ini disertai dengan mimpi pendek yang melibatkan jatuh atau situasi mengejutkan lainnya.
Melihat cahaya terang atau mendengar suara keras. Beberapa individu juga mengalami halusinasi visual seperti melihat kilatan cahaya terang, atau halusinasi auditori seperti mendengar suara retakan benda keras.
Detak jantung meningkat dan berkeringat. Respons tubuh terhadap kejutan ini bisa berupa peningkatan denyut jantung yang tiba-tiba dan produksi keringat berlebih.
Merasa kaget saat bangun tidur. Jika sentakan cukup kuat untuk membangunkan Anda, Anda mungkin akan merasa kaget dan sedikit disorientasi selama beberapa saat.
Mengapa Tubuh Kita Tersentak?
Para peneliti memang belum menemukan satu penjelasan pasti mengenai penyebab hypnic jerk.
Namun, beberapa teori menarik telah diusulkan. Salah satu teori menyebutkan bahwa hypnic jerk bermula di bagian otak yang sama dengan respons terkejut kita.
Jadi, saat kita beralih ke alam tidur, terkadang ada “misfire” atau gangguan saraf di batang otak retikuler, yang kemudian memicu respons kejutan ini.
Bayangkan saja, saat otot-otot kita benar-benar rileks dan bersiap untuk tidur nyenyak, otak mungkin keliru menafsirkannya sebagai tanda “jatuh” dan bereaksi dengan menggerakkan otot-otot untuk “menyelamatkan” kita.
Ini seperti sistem alarm yang terlalu sensitif. Selain itu, hypnic jerk juga bisa menjadi reaksi fisik terhadap gambaran mimpi yang muncul di awal tidur.
Terlepas dari teori-teori ilmiahnya, ada beberapa faktor gaya hidup dan kondisi tertentu yang diyakini dapat meningkatkan frekuensi hypnic jerk.
Konsumsi Kafein dan Nikotin Berlebihan
Siapa yang tidak suka secangkir kopi hangat di pagi hari? Atau teh di sore hari? Kafein adalah stimulan yang kuat, dan begitu pula nikotin.
Zat-zat ini bertahan di tubuh selama beberapa jam dan dapat mengganggu kinerja otak serta siklus tidur alami kita.
Mengonsumsi kopi atau produk mengandung nikotin terlalu dekat dengan waktu tidur dapat menyebabkan perasaan gelisah dan memicu hypnic jerk.
Hindari kafein dan nikotin beberapa jam sebelum tidur jika Anda sering mengalami sentakan ini.
Olahraga Berat di Malam Hari
Olahraga memang sangat baik untuk kesehatan fisik dan mental. Namun, kapan waktu terbaik untuk berolahraga?
Melakukan olahraga berat terlalu dekat dengan waktu tidur dapat meningkatkan detak jantung, suhu tubuh, dan membuat Anda merasa lebih waspada.
Kondisi tubuh yang masih “siaga” ini bisa menjadi pemicu gangguan tidur, termasuk hypnic jerk. Sebaiknya, berikan jeda waktu yang cukup antara sesi olahraga intens dan waktu tidur Anda.
Kurang Tidur (Insomnia)
Ini adalah lingkaran setan. Kesulitan tidur atau insomnia seringkali menyebabkan kurang tidur kronis.
Dan ironisnya, kurang tidur justru bisa memicu berbagai efek samping yang tidak menyenangkan, mulai dari sulit fokus, suasana hati yang memburuk, hingga peningkatan frekuensi hypnic jerk.
Tubuh yang kelelahan mungkin menjadi lebih rentan terhadap “misfire” saraf yang menyebabkan sentakan ini.
Sindrom Kaki Gelisah (Restless Legs Syndrome)
Restless Legs Syndrome (RLS) adalah kondisi neurologis yang menyebabkan keinginan tak tertahankan untuk menggerakkan kaki, seringkali disertai dengan sensasi tidak nyaman seperti kesemutan, gatal, atau rasa panas.
Gejala RLS seringkali memburuk di malam hari dan saat istirahat, membuat penderitanya sulit untuk tertidur pulas.
Gangguan tidur yang disebabkan oleh RLS ini juga bisa menjadi pemicu hypnic jerk.
Fasikulasi
Fasikulasi adalah kedutan otot kecil yang tidak disengaja. Ini terjadi ketika sekelompok serat otot tertentu berkedut dan bisa cukup kuat untuk membangunkan seseorang dari tidur.
Meskipun berbeda dengan hypnic jerk yang melibatkan kontraksi otot yang lebih besar, fasikulasi juga dapat berkontribusi pada gangguan tidur dan perasaan tidak nyaman saat terlelap.
Selain faktor-faktor di atas, beberapa kondisi lain seperti sleep apnea (henti napas saat tidur), penggunaan obat-obatan tertentu, gangguan kesehatan mental (seperti stres dan kecemasan), serta penyalahgunaan zat narkotika, juga dapat menyebabkan perasaan tersentak saat tidur.
Meskipun hypnic jerk umumnya bukan kondisi serius, ada saatnya Anda perlu mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Jika sentakan yang Anda alami terjadi terus-menerus, sangat kuat, dan menyebabkan gangguan tidur yang signifikan hingga memengaruhi aktivitas Anda di siang hari, segeralah mencari bantuan medis.
Dokter dapat membantu mengevaluasi kondisi Anda, menyingkirkan penyebab lain yang mungkin mendasari, dan merekomendasikan terapi atau perubahan gaya hidup yang lebih spesifik untuk mengatasi permasalahan ini.
Mereka mungkin juga akan menyarankan studi tidur (polysomnography) jika dicurigai ada gangguan tidur lain seperti sleep apnea. (jpg)