25.6 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Perut Bunyi Selalu Pertanda Lapar?

Pasti Anda pernah mendapati kondisi di mana perut tiba-tiba berbunyi. Biasanya, perut bunyi selalu dikaitkan dengan tanda lapar atau perut kosong karena belum diisi makanan. Padahal, perut bunyi juga dapat disebabkan oleh hal lain.

Dalam dunia medis, perut bunyi biasa disebut sebagai borborygmi atau bising usus. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada bayi yang baru lahir.

Disebabkan gas berlebih di dalam perut

Umumnya, perut bunyi bukanlah kondisi yang berbahaya atau mengancam nyawa. Meski begitu, perut bunyi tetap bisa menjadi indikasi atau tanda adanya sesuatu yang salah pada tubuh Anda.

Salah satu penyebabnya yang paling sering adalah adanya terlalu banyak gas di dalam perut. Menurut dr. Seruni Mentari Putri dari KlikDokter, perut bunyi biasanya akibat gas berlebih yang bergerak maju-mundur di usus.

“Biasanya, kondisi ini akan lebih sering terjadi pada orang yang makannya cepat, suka makan sambil berbicara, atau minum air putih terlalu banyak ketika sesi olahraga berlangsung,” ujar dr. Seruni.

Tapi, tak hanya karena faktor di atas. Jika Anda mengonsumsi makanan dan minuman yang memiliki banyak kandungan gas, seperti kembang kol atau soda, maka kemungkinan perut Anda untuk berbunyi juga akan cukup besar.

Baca Juga :  Kedelai Harus Impor, Penelitian Ungkap Manfaatnya Stabilkan Gula Darah

Selain itu, jika bunyi yang muncul dari perut lebih kencang dari biasanya, bisa jadi Anda memiliki masalah kesehatan lain. Misalnya alergi makanan, diare, radang usus akibat infeksi, perdarahan di saluran pencernaan, hingga penyakit Crohn.

“Namun, untuk mendiagnosis penyakit yang disebutkan tadi, harus disertai dengan gejala-gejala lainnya. Contohnya nyeri pada perut yang tak kunjung membaik (lebih dari dua hari), keringat dingin, tak nafsu makan, badan terasa gatal atau muncul ruam jika Anda alergi makanan, dan intensitas sakit perut yang semakin meningkat setiap harinya,” jelas dr. Seruni.

Penyebab lain perut bunyi

Suara “krucuk-krucuk” pada perut bisa ditemukan pada setiap orang. Ini merupakan hal normal. Bahkan, keberadaan bunyi ini cukup penting untuk menandakan bahwa usus Anda berfungsi dengan baik dalam mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh.

Menurut dr. Fiona Amelia, MPH, dari KlikDokter, usus memang akan cenderung lebih berisik sehabis makan. Sebab, otot-otot dinding usus akan berkontraksi untuk mencampur dan meremas makanan di dalamnya hingga tercerna dengan baik.

“Proses peristaltik inilah yang membuat perut Anda berbunyi setelah makan. Proses ini dapat terus berlangsung sejak beberapa jam setelah makan hingga malam menjelang tidur. Tapi di malam hari, saat tertidur, bunyi-bunyi ini akan hilang dengan sendirinya karena usus sedang tak bekerja untuk mencerna makanan,” jelas dr. Fiona.

Baca Juga :  Demand Produk-Produk Kesehatan Meningkat selama Pandemi Covid-19

Seberapa sering dan kencang bunyi dari dalam perut juga akan ditentukan oleh jumlah gas di dalam usus, yang memang berbeda-beda pada setiap orang.

“Perbedaan ini jugalah yang berhubungan dengan pola makan serta ada tidaknya gangguan pada saluran cerna, terutama makanan-makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan kaya akan gas,” tambah dr. Fiona.

Bila perut bunyi Anda terlalu sering dan kerap mengganggu atau membuat malu, segera perbaiki pola makan. Batasi konsumsi makanan yang menghasilkan banyak gas seperti roti, tepung, kacang-kacangan, minuman kemasan dengan pemanis, minuman bersoda, serta beberapa sayuran seperti brokoli dan kol.

Meski biasanya bukan masalah serius, tapi kalau perut bunyi disertai keluhan lain, maka segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan tepat. Sebab, bila sudah seperti itu, penyebabnya bukan sekadar penanda lapar atau terlalu banyak gas lagi.(MS/RH/klikdokter)

Pasti Anda pernah mendapati kondisi di mana perut tiba-tiba berbunyi. Biasanya, perut bunyi selalu dikaitkan dengan tanda lapar atau perut kosong karena belum diisi makanan. Padahal, perut bunyi juga dapat disebabkan oleh hal lain.

Dalam dunia medis, perut bunyi biasa disebut sebagai borborygmi atau bising usus. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada bayi yang baru lahir.

Disebabkan gas berlebih di dalam perut

Umumnya, perut bunyi bukanlah kondisi yang berbahaya atau mengancam nyawa. Meski begitu, perut bunyi tetap bisa menjadi indikasi atau tanda adanya sesuatu yang salah pada tubuh Anda.

Salah satu penyebabnya yang paling sering adalah adanya terlalu banyak gas di dalam perut. Menurut dr. Seruni Mentari Putri dari KlikDokter, perut bunyi biasanya akibat gas berlebih yang bergerak maju-mundur di usus.

“Biasanya, kondisi ini akan lebih sering terjadi pada orang yang makannya cepat, suka makan sambil berbicara, atau minum air putih terlalu banyak ketika sesi olahraga berlangsung,” ujar dr. Seruni.

Tapi, tak hanya karena faktor di atas. Jika Anda mengonsumsi makanan dan minuman yang memiliki banyak kandungan gas, seperti kembang kol atau soda, maka kemungkinan perut Anda untuk berbunyi juga akan cukup besar.

Baca Juga :  Kedelai Harus Impor, Penelitian Ungkap Manfaatnya Stabilkan Gula Darah

Selain itu, jika bunyi yang muncul dari perut lebih kencang dari biasanya, bisa jadi Anda memiliki masalah kesehatan lain. Misalnya alergi makanan, diare, radang usus akibat infeksi, perdarahan di saluran pencernaan, hingga penyakit Crohn.

“Namun, untuk mendiagnosis penyakit yang disebutkan tadi, harus disertai dengan gejala-gejala lainnya. Contohnya nyeri pada perut yang tak kunjung membaik (lebih dari dua hari), keringat dingin, tak nafsu makan, badan terasa gatal atau muncul ruam jika Anda alergi makanan, dan intensitas sakit perut yang semakin meningkat setiap harinya,” jelas dr. Seruni.

Penyebab lain perut bunyi

Suara “krucuk-krucuk” pada perut bisa ditemukan pada setiap orang. Ini merupakan hal normal. Bahkan, keberadaan bunyi ini cukup penting untuk menandakan bahwa usus Anda berfungsi dengan baik dalam mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh.

Menurut dr. Fiona Amelia, MPH, dari KlikDokter, usus memang akan cenderung lebih berisik sehabis makan. Sebab, otot-otot dinding usus akan berkontraksi untuk mencampur dan meremas makanan di dalamnya hingga tercerna dengan baik.

“Proses peristaltik inilah yang membuat perut Anda berbunyi setelah makan. Proses ini dapat terus berlangsung sejak beberapa jam setelah makan hingga malam menjelang tidur. Tapi di malam hari, saat tertidur, bunyi-bunyi ini akan hilang dengan sendirinya karena usus sedang tak bekerja untuk mencerna makanan,” jelas dr. Fiona.

Baca Juga :  Demand Produk-Produk Kesehatan Meningkat selama Pandemi Covid-19

Seberapa sering dan kencang bunyi dari dalam perut juga akan ditentukan oleh jumlah gas di dalam usus, yang memang berbeda-beda pada setiap orang.

“Perbedaan ini jugalah yang berhubungan dengan pola makan serta ada tidaknya gangguan pada saluran cerna, terutama makanan-makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan kaya akan gas,” tambah dr. Fiona.

Bila perut bunyi Anda terlalu sering dan kerap mengganggu atau membuat malu, segera perbaiki pola makan. Batasi konsumsi makanan yang menghasilkan banyak gas seperti roti, tepung, kacang-kacangan, minuman kemasan dengan pemanis, minuman bersoda, serta beberapa sayuran seperti brokoli dan kol.

Meski biasanya bukan masalah serius, tapi kalau perut bunyi disertai keluhan lain, maka segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan tepat. Sebab, bila sudah seperti itu, penyebabnya bukan sekadar penanda lapar atau terlalu banyak gas lagi.(MS/RH/klikdokter)

Terpopuler

Artikel Terbaru