33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Mengenal Anosmia, Salah Satu Gejala Covid-19

KALTENGPOS.CO – Anosmia merupakan suatu keadaan hilangnya indra
penciuman sebagian atau total. Keadaan ini juga menjadi salah satu gejala
Covid-19. Lantas bagaimana sebenarnya anosmia bisa terjadi?

Dokter Rosydiah Rahmawati
menjelaskan, anosmia terjadi karena infeksi virus, bakteri, alergi, kelainan
bentuk rongga hidung, dan kelainan saraf hidung.

Staf medis THTKL RSUD Dr. Soetomo
juga membenarkan bahwa anosmia banyak dialami oleh pasien Covid-19. Bahkan,
sebanyak 64 orang dari 200 orang yang terpapar Covid-19 memiliki gejala
anosmia.

“Saat ini kita juga sedang
mengumpulkan data terkait gejala anosmia pada Covid-19. Sekarang kebanyakan
orang menderita batuk, pilek, ditambah ada gejala anosmia langsung
periksa,” kata dokter yang juga dosen Universitas Airlangga ini.

Baca Juga :  Faktor Ekonomi jadi Alasan Banyak Masyarakat Enggan Tes Covid-19

Menurut Rosydiah Rahmawati,
anosmia memang bisa terjadi pada orang yang terpapar Covid-19. Sebab, virus
Covid-19 masuk melalui hidung dan tenggorokan, ketika dia bermukosa di hidung
atas bila virus tersebut cocok di area tersebut. Virus tersebut akan mengganggu
indra penciuman.

“Untuk mengatasi anosmia
tergantung pada kekuatan dari daya tahan tubuh kita, kita sebagai dokter THT
akan memberikan obat semprot hidung untuk mengurangi inflamasi virus di mukosa
hidung,” imbuh Rosydiah Rahmawati.

Selain gejala anosmia, beberapa
pasien Covid-19 juga merasakan kehilangan indra pengecap, alhasil makanan yang
dimakan tidak berasa apapun. Mengenai hal ini, Rosydiah Rahmawati
mengungkapkan, saraf mengecap hilang dikarenakan infeksi di tenggorakan. “Karena
saraf pengecap itu jalannya jauh. Dari cabang menuju ke lidah perjalanannya
jauh, yang paling sering terinfeksi di saraf tenggorakan,” katanya.

Baca Juga :  5 Kiat Mengobati Ambeien

Dokter yang akrab disapa Rosi ini
pun mengatakan, cara mengobati hilangnya indra pengecap biasanya dokter akan
memberi vitamin. Bila muncul gejala lain baru akan diberikan anti virus.

KALTENGPOS.CO – Anosmia merupakan suatu keadaan hilangnya indra
penciuman sebagian atau total. Keadaan ini juga menjadi salah satu gejala
Covid-19. Lantas bagaimana sebenarnya anosmia bisa terjadi?

Dokter Rosydiah Rahmawati
menjelaskan, anosmia terjadi karena infeksi virus, bakteri, alergi, kelainan
bentuk rongga hidung, dan kelainan saraf hidung.

Staf medis THTKL RSUD Dr. Soetomo
juga membenarkan bahwa anosmia banyak dialami oleh pasien Covid-19. Bahkan,
sebanyak 64 orang dari 200 orang yang terpapar Covid-19 memiliki gejala
anosmia.

“Saat ini kita juga sedang
mengumpulkan data terkait gejala anosmia pada Covid-19. Sekarang kebanyakan
orang menderita batuk, pilek, ditambah ada gejala anosmia langsung
periksa,” kata dokter yang juga dosen Universitas Airlangga ini.

Baca Juga :  Faktor Ekonomi jadi Alasan Banyak Masyarakat Enggan Tes Covid-19

Menurut Rosydiah Rahmawati,
anosmia memang bisa terjadi pada orang yang terpapar Covid-19. Sebab, virus
Covid-19 masuk melalui hidung dan tenggorokan, ketika dia bermukosa di hidung
atas bila virus tersebut cocok di area tersebut. Virus tersebut akan mengganggu
indra penciuman.

“Untuk mengatasi anosmia
tergantung pada kekuatan dari daya tahan tubuh kita, kita sebagai dokter THT
akan memberikan obat semprot hidung untuk mengurangi inflamasi virus di mukosa
hidung,” imbuh Rosydiah Rahmawati.

Selain gejala anosmia, beberapa
pasien Covid-19 juga merasakan kehilangan indra pengecap, alhasil makanan yang
dimakan tidak berasa apapun. Mengenai hal ini, Rosydiah Rahmawati
mengungkapkan, saraf mengecap hilang dikarenakan infeksi di tenggorakan. “Karena
saraf pengecap itu jalannya jauh. Dari cabang menuju ke lidah perjalanannya
jauh, yang paling sering terinfeksi di saraf tenggorakan,” katanya.

Baca Juga :  5 Kiat Mengobati Ambeien

Dokter yang akrab disapa Rosi ini
pun mengatakan, cara mengobati hilangnya indra pengecap biasanya dokter akan
memberi vitamin. Bila muncul gejala lain baru akan diberikan anti virus.

Terpopuler

Artikel Terbaru