26.7 C
Jakarta
Tuesday, April 22, 2025

Kelebihan dan Kekurangan 3 Teknik Khitan

LIBUR
sekolah telah tiba. Biasanya, kegiatan khitanan atau sunatan massal digelar di
sejumlah sekolah atau klinik hingga instansi tertentu pada musim liburan.

Dokter Spesialis Bedah Plastik dan Rekonstruksi dari Rumah
Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto dr. Denny Irwansyah, SpBP- RE,
menjelaskan pada prinsipnya khitan itu aman sepanjang dikerjakan oleh ahlinya.
Ahlinya adalah dokter bedah ataupun dokter umum yang punya jam terbang tinggi
sudah sering mengerjakan khitan.

Denny menjelaskan beberapa teknik dan metode khitan yang
aman dan umum dikerjakan.

 

1. Teknik Khitan Konvensional

Teknik khitan konvensional dikenal dengan teknik operasi.
Metode ini juga dikenal dengan istilah sirkumsisi. “Saya sebagai dokter bedah
lebih suka gunakan teknik operasi. Saya tak menggunakan metode klem atau laser.
Biar bagaimana pun, sesuatu teknik operasi yang dikerjakan berulang-ulang dan
dievaluasi oleh operator maka akan dikuasai oleh operaror itu,” paparnya.

Kekurangan teknik operasi adalah waktu pengerjaan yang
lebih lama dan membutuhkan peralatan yang pas untuk melakukan operasi. “Teknik
pembiusan anastesinya. Kalau tepat, pasien akan nyaman,” tegasnya.

Baca Juga :  Ini Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Untuk Membedakan Kanker Paru dan T

 

2. Metode Laser

Menurut Denny, teknik laser adalah teknik menggunakan
lempeng yang dipanaskan sesuai ukuran atau biasa disebut dengan istilah
electric cauter. Berbeda dengan khitan konvensional atau operasi yang
menggunakan pisau bedah.

 

“Kalau metode laser memotong jaringan menggunakan si
lempengan dipanaskan,” kata dr. Denny.

Kekurangan teknik ini adalah risiko penis bisa terpotong
atau luka bakar. Apalagi jika metode ini dilakukan dengan mereka yang belum
ahli.

“Sesuatu yang dibakar, atau dipotong mengalami iskemia
(jaringan tercekik kekurangan oksigen) maka penyembuhannya lebih lama. Risiko
luka bakar bisa. Saya pernah terbang ke sebuah daerah karena ada masalah pada
sebuah sunatan massal yang pakai teknik laser. Ujungnya terpotong,” tambahnya.

Denny menambahkan, kesalahan dalam khitan bisa berakibat
fatal dan berujung rekonstruksi jaringan.

“Rekonstruksi tergantung tingkat kerusakannya bagian mana.
Rekonstruksi nggak bisa normal 100 persen seperti sedia kala. Kalau sudah
berat, harus tambah kulit atau cangkok kulit,” tambahnya.

Baca Juga :  Simak, 5 Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh dalam Secangkir Teh Herbal

3. Metode Klem

Kini sudah ditemukan metode khitan modern dengan teknik klem.
Metode klem dianggap lebih efisien membuat luka pasca khitan lebih cepat kering
dan tidak nyeri lagi.

Menggunakan alat klem yang disesuaikan dengan ukuran penis.
Sunat modern dengan klem diklaim lebih praktis, karena proses sunat yang Iebih
mudah dan cepat. Selain itu proses penyembuhan luka diklaim Iebih cepat, serta
Iebih higienis dan aman.

Menurut Denny, metode klem juga wajib dikerjakan oleh
ahlinya. Kelebihannya memang secara teknik lebih cepat dan efisien waktu
pengerjaannya.

“Memang secara teknik akan lebih cepat pengerjaannya dan
prosesnya. Namum jika tak ahli, secara result akan membuat kulit ataupun
tepi-tepi ujung jaringan yang akan direkatkan satu sama lain akan jadi iskemia
(kalau sesuatu jaringan dijepit, kekurangan oksigen, saat penyembuhannya akan
lebih lama daripada konvensional),” katanya.(jpc)

LIBUR
sekolah telah tiba. Biasanya, kegiatan khitanan atau sunatan massal digelar di
sejumlah sekolah atau klinik hingga instansi tertentu pada musim liburan.

Dokter Spesialis Bedah Plastik dan Rekonstruksi dari Rumah
Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto dr. Denny Irwansyah, SpBP- RE,
menjelaskan pada prinsipnya khitan itu aman sepanjang dikerjakan oleh ahlinya.
Ahlinya adalah dokter bedah ataupun dokter umum yang punya jam terbang tinggi
sudah sering mengerjakan khitan.

Denny menjelaskan beberapa teknik dan metode khitan yang
aman dan umum dikerjakan.

 

1. Teknik Khitan Konvensional

Teknik khitan konvensional dikenal dengan teknik operasi.
Metode ini juga dikenal dengan istilah sirkumsisi. “Saya sebagai dokter bedah
lebih suka gunakan teknik operasi. Saya tak menggunakan metode klem atau laser.
Biar bagaimana pun, sesuatu teknik operasi yang dikerjakan berulang-ulang dan
dievaluasi oleh operator maka akan dikuasai oleh operaror itu,” paparnya.

Kekurangan teknik operasi adalah waktu pengerjaan yang
lebih lama dan membutuhkan peralatan yang pas untuk melakukan operasi. “Teknik
pembiusan anastesinya. Kalau tepat, pasien akan nyaman,” tegasnya.

Baca Juga :  Ini Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Untuk Membedakan Kanker Paru dan T

 

2. Metode Laser

Menurut Denny, teknik laser adalah teknik menggunakan
lempeng yang dipanaskan sesuai ukuran atau biasa disebut dengan istilah
electric cauter. Berbeda dengan khitan konvensional atau operasi yang
menggunakan pisau bedah.

 

“Kalau metode laser memotong jaringan menggunakan si
lempengan dipanaskan,” kata dr. Denny.

Kekurangan teknik ini adalah risiko penis bisa terpotong
atau luka bakar. Apalagi jika metode ini dilakukan dengan mereka yang belum
ahli.

“Sesuatu yang dibakar, atau dipotong mengalami iskemia
(jaringan tercekik kekurangan oksigen) maka penyembuhannya lebih lama. Risiko
luka bakar bisa. Saya pernah terbang ke sebuah daerah karena ada masalah pada
sebuah sunatan massal yang pakai teknik laser. Ujungnya terpotong,” tambahnya.

Denny menambahkan, kesalahan dalam khitan bisa berakibat
fatal dan berujung rekonstruksi jaringan.

“Rekonstruksi tergantung tingkat kerusakannya bagian mana.
Rekonstruksi nggak bisa normal 100 persen seperti sedia kala. Kalau sudah
berat, harus tambah kulit atau cangkok kulit,” tambahnya.

Baca Juga :  Simak, 5 Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh dalam Secangkir Teh Herbal

3. Metode Klem

Kini sudah ditemukan metode khitan modern dengan teknik klem.
Metode klem dianggap lebih efisien membuat luka pasca khitan lebih cepat kering
dan tidak nyeri lagi.

Menggunakan alat klem yang disesuaikan dengan ukuran penis.
Sunat modern dengan klem diklaim lebih praktis, karena proses sunat yang Iebih
mudah dan cepat. Selain itu proses penyembuhan luka diklaim Iebih cepat, serta
Iebih higienis dan aman.

Menurut Denny, metode klem juga wajib dikerjakan oleh
ahlinya. Kelebihannya memang secara teknik lebih cepat dan efisien waktu
pengerjaannya.

“Memang secara teknik akan lebih cepat pengerjaannya dan
prosesnya. Namum jika tak ahli, secara result akan membuat kulit ataupun
tepi-tepi ujung jaringan yang akan direkatkan satu sama lain akan jadi iskemia
(kalau sesuatu jaringan dijepit, kekurangan oksigen, saat penyembuhannya akan
lebih lama daripada konvensional),” katanya.(jpc)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru